2. Pagi yang buruk

316 16 0
                                    

"Kring..kring..kring.."

Suara alarm mengema seluruh penjuru ruangan. Terlihat seorang wanita masih tertidur pulas.

"Nona,"

"Nona, bangunlah."

"Shit! Ganggu gue aja lo!" bentak Clavie merasa tidurnya terganggu.

Tentu saja, siapa juga yang tidak marah. Pagi pagi buta seperti ini Clavie sudah dibangunkan oleh para maid - maid cantiknya.

"Kemarin nona menyuruh kami membangunkan lebih awal. Ini hari sabtu dan jadwal joging anda.."

"Oh iya, sorry gue lupa."

"Ya udah, gue mau joging sekarang, cepet siapin pakaian gue."

"Baik nona."

"Nyonya, menyuruh anda sarapan dulu."

"Oke, sekarang gue turun."

***

Clavie segera turun untuk sarapan. Terlihat mamanya yang sedang asik ngerumpi bersama papanya dan adiknya. Iya dia hanya memiliki adik laki-laki yang jaraknya hanya beberapa tahun darinya. Untung aja dia punya adik laki-laki. Jadi fine- fine aja klo nanti ga nikah.

"Jika dia menikah pasti dia akan berubah. Sebenarnya dia feminim, tapi.."

Sumpah. Pagi- pagi udah bisa gibahin orang. Sungguh, human" yang sangat kurang kerjaan.

"Ekhm, Siapa yang mau nikah ma?" kata Clavie ikut nimbrung menarik kursi meja makan.

Mereka semua menoleh kearah sumber suara.

"Ya kamu lah," sahut mamanya judes.

"Papa dan mama mau menjodohkan kamu," sahut papanya polos.

"Anjir! Dijodohin lagi?!"

"Palingan cowok itu kabur lagi. Mereka ngga suka cewek tomboy!"

"Makannya jangan jadi tomboy! Jadi feminim kek sekali kali," ketus Calvin adiknya Clavie.

"Sok- sokan ngatur lo Vin. Inget gue itu kakak lo. Jangan ngatur hidup gue!"

"Gue udah melewati manis pahitnya hidup ini. Sedangkan lo... Cih, baru lulus kuliah aja udah belagu."

Memang, begitulah bahasa sehari-hari Clavie dengan adiknya. Sedangkan kedua orangtuanya sudah terbiasa akan hal itu.

"Mama yakin yang ini ngga bakalan kabur. Dia anaknya pak Herman. Dulu kalian satu SMA bukan?" tanya mamanya.

"Ga tau, ga inget." Memang, Clavie tak terlalu inget sama wajah cowok. Sungguh, ga ada waktu untuk itu. Dia lebih suka melihat wajah cewek cantik.

"Pokoknya malam ini kamu harus kencan sama dia. Nanti, mama kasi kamu uang buat modal usaha buka cafe kamu."

"Beneran ma?" tanya Clavie dengan mata berbinar.

"Beneran dong."

"Oke deh. Aku setuju."

"Deal ya."

"Deal." Clavie menjabat tangan mamanya.

"Secepat itu?" tanya Calvin adiknya tak percaya.

"Gue yakin, dia bakalan ga kuat sama gue. Kita lihat aja nanti."

Clavie akan membuat cowok itu ilfeel. Dan pastinya rencananya itu akan selalu berhasil.

Bersambung...

Clavie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang