9. Balas budi

120 6 0
                                    

Udah kenal deket sama camer, direstuin adek ipar. Eh, calon ipar. Mama papa juga udah setuju. Apa lagi kurangnya?

Clavie memandang Crish dari atas sampai bawah. Pria itu ganteng, kaya raya, mandiri, punya perusahaan sendiri. Siapa wanita yang tak tergiur akan hal itu. Iya, hanya Clavie saja.

Hari ini mereka ke salon ternama. Ini akibat Clavie harus membalas kebaikannya Crish. Dia terpaksa, karena pria itu sudah mengantarkannya pulang kemarin. Dan Clavie gak mau berhutang budi, biar ngga di bawa mati.

"Ini bagus gak?" tanya Crish memilihkan dress.

"Gue ga suka pake dress anjir!"

"Gue pake kemeja lo aja," kata wanita itu.

"Kita mau kepesta Clavie."

"Lo itu cewek bukan cowok."

"Ya udah terserah lo aja. Pilihin yang bagus."

Crish mengambil dress hitam. Dia ingin Clavie tampil menawan hari ini.

"Silahkan pilih riasan untuk kekasih anda tuan," kata mbak- mbak salon.

"Gue bukan pacarnya mbak," ketus Clavie.

Crish terlihat bingung memilih riasan untuk Clavie.

"Pilih yang simple, gue ngga kek cewek lainnya."

"Yang ini bagus?"

"Terserah."

"Silahkan menunggu tuan."

Crish membisikkan sesuatu ke telinga mbak-mbak salon.

"Dandani dia secantik mungkin, aku akan membayar lebih untuk itu."

"Baik tuan."

•••

Beberapa jam kemudian.

Crish yang terlihat sudah selesai menggunakan jasnya. Rambut hitam mengkilap dan sedikit basah. Kini saatnya dia menunggu sang kekasih. Eh, belom resmi jadi kekasih si.

"Apa dia sudah selesai?"

"Sudah tuan."

Clavie keluar dari ruangan itu, terlihat cantik dan manis menggunakan dress hitam yang pas ditubuhnya. Menggunakan rambut panjang dan riasan yang pas. Benar- benar sempurna. Crish tidak salah memilih wanita itu.

"Jelek banget bukan? Sumpah gue..."

"Cantik banget."

"Gue suka lo yang feminim."

"Tapi gue nggak suka."

"Ganti deh mbak."

Crish memegang tangan wanita itu. Clavie terkejut akan hal itu.

"Ga ada waktu lagi. Mama udah menunggu kita. Acaranya akan segera dimulai."

Mereka menghadiri acara anniversary pernikahan pamannya. Crish sangat senang bisa melihat Clavie yang terlihat cantik, anggun dan feminim.

"Apa lo bisa terus jadi feminim?" tanya pria itu.

"Sumpah nggak kuat gue."

"Gue bakalan bayar lo berapapun, asal lo jadi feminim lagi."

"Maksa banget sih lo!"

"Ini tubuh gue, terserah gue dong mau kayak gimana."

"Tapi bentar lagi bakalan jadi milik gue."

"Jangan mimpi deh lo. Gue ga bakalan nikah sama lo."

"Kita liat aja nanti."

Bersambung...

Clavie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang