Menikah

341 6 1
                                    

Zio berjalan setelah keluar dari toilet.

"Leganya, anjir pake antri segala kaya mau di bagi sembako aja." ucapnya sambil masuk ke dalam mobil.

"Sen, lo mau gue anterin pulang langsung gak?" tanyanya sambil memakai sabuk pengaman.

"Sen." Zio pun menoleh, matanya membulat saat ternyata Sena tak duduk di sampingnya. Dia langsung mencari di kursi kemudi tapi tidak tanda-tanda Sena ada, Zio langsung membuka sabuk pengamannya lalu keluar dari mobil.

"Sen" Panggil Zio sedikit berteriak.

"Sena."

"Ya elah kemana sih, kan tadi udah gue bilang suruh masuk ke mobil." gerutu Zio frustasi.

"Kemana coba carinya."

drttt

drttt

"Anjir bokapnya lagi, mampus gue."

***

Sara dan Leon pulang lebih cepat sesuai perkiraan karena khawatir.

"Perasaan aku dari tadi gak enak banget Mas." ucap Sara.

"Iya Sayang, bentar lagi kita sampai ko." sahut Leon.

Tak lama pintu gerbang rumah mereka pun terbuka, Sara langsung turun setelah sampai di depan pintu di susul Leon di belakangnya.

"Mommy, Daddy." panggil Dion yang sedang bermain game.

"Kenapa belum tidur, inikan udah malem?" tanya Sara sambil mengusap kepala Dion.

"Belum ngantuk, lagian besok juga libur. Ko Mommy sama Daddy udah pulang?"

"Nanti aja ya jawabnya, sekarang Kakak mana?" tanya Sara.

"Oh tadi Kakak keluar tapi gak bilang mau kemana!" sahutnya.

"Sama siapa?" tanya Leon.

"Sama ka Zio sih." sahutnya santai.

Leon langsung menghubungi Zio karena dia memang selalu menitip Sena jika bosan di rumah.

"Hallo Om. " ucap Zio lirih.

"Sena lagi sama kamu kan?" tanya Leon to the point.

"Anu omm,, tadi emang sama Saya tapi saya tinggal ke toilet. Sekarang dia gak tau kemana." jelas Zio di sebrang telpon sana.

"Apa, kenapa kamu lengah hah." bentak Leon.

"Maaf Om."

Leon langsung mematikan sambungan telponnya dengan nafas memburu.

"Kenapa Mas.?" tanya Sara khawatir.

"Sena ilang Yang, tadi emang sama Zio tapi setelah di tinggal ke toilet dia gak ada." jelasnya.

"Ya Tuhan bagaimana ini Mas."

***

Leon mengumpulkan semua bodyguardnya.

"Kenapa kalian lengah Hah, Aku mengajih kalian itu untuk menjaga anak-anakku bukan buat santai-santai." bentak Leon.

"Maaf Tuan, kami kira tidak akan seperti ini karena biasanya aman-aman saja." sahut salah satu bodyguard.

Leon menatap tajam yang menjawab omongannya.

"Oh jadi kalau aman kalian tidak perlu mengawasinya begitu?"

"Maaf Tuan."

"Cepat cari." ucap Leon dengan intonasi tinggi.

Leon memijat kepalanya, padahal baru satu hari dia tinggal keluar kota Sena sudah hilang tak tau kemana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nikah SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang