Jezia POV.
Dahulu, siapa yang mengira jika aku dan dirinya akan berakhir sampai pada jenjang serius?
Aku awalnya hanya seekor burung yang di kurung, terjebak dalam jeruji sangkar yang di buat oleh keluargaku sendiri.
Aku awalnya hanya gadis yang hanya mengetahui isi-isi buku pelajaran tanpa tau keindahan yang dunia berikan.
Sampai pada akhirnya sosok pria dewasa yang menjadi guru private tutor ku datang, menyapa kehidupan yang awalnya jelas sangat monoton.
Jika digambarkan sosoknya, satu buku pun sepertinya tak akan pernah cukup untuk menjelaskan betapa hebatnya dia kepadaku dan kepada semua orang-orang yang pernah berinteraksi dengannya.
Sosoknya yang tampan, tegas, mandiri, mempunyai prinsip, tak takut mengambil konsekuensi atas hal yang sudah ia ambil, tak gentar kala seluruh hidupnya harus dipertaruhkan demi sosok gadis yang sudah dia pilih menjadi pendamping.
Sikapnya yang ramah tamah, sosoknya yang bergerak sesuai tempo dan tak terburu-buru membuatku merasa gusar, terkesima bahwa didunia ini ada lelaki sebaik dirinya.
Aku pernah mengalami trust issues terhadap laki-laki, tapi semenjak dirinya datang, aku tak lagi merasa takut, dan menganggap semua orang pasti mempunyai penopang dalam hidupnya.
Kewalahan kala menerima perlakuan spesialnya terhadapku, memahami isi hati sendiri saja aku belum khatam, apalagi harus menerka sifat-sifat baiknya, jelas aku tak paham. Aku seperti mampu menangkap tatapan mata yang berbeda darinya, ada ketidak inginan dari setiap nadanya saat berbicara. Aku merasa pria itu masih bingung dengan perasaan yang membelenggu didalam hatinya sendiri saat ini. Jelas ada ketidak inginan yang seharusnya bisa kusadari sejak awal.
Sejak awal David tidak ingin aku dan dirinya hanya menjadi sosok partner bimbel.
Kelap-kelip lampu gedung kota Surabaya nampak menakjubkan, semenakjubkan aku saat melewati hari-hari bersamanya.
Masa sesak, resah, gelisah saat menanti nilai peringkat kelas dulu, sekarang sudah tak terasa, semua rasa sesak dan gelisah itu sudah musnah terbang tergerus keabadian. Semuanya terasa bahagia, karena adanya dirinya.
Dia yang selalu bersamaku, kita yang selalu ada di kota ini, semua bagian-bagian dari kota ini telah kita telusuri sebagaimana rasa-rasa sakit yang sudah kita alami. Aku, kita, sudah sadar bahwa sama-sama membutuhkan satu sama lain.
Kenapa? Kota yang ku anggap monoton ini adalah kota kebanggaanmu? Tapi setelah ku telusuri semua yang kau bangga-banggakan dan kau kagum-kagumi semuanya memiliki makna indah.
Seperti kita yang saling bertaut bak selenophile dan bintang.Semua yang ada pada diriku berubah, menjadi kebahagiaan karenamu.
Orang asing yang lancang ikut campur kedalam urusanku, sekarang adalah bagian dari urusanku juga ya?
⏯️
DAVID POV.
Jezia Nadyra Lazuardy. Seperti namanya yang indah, kepribadiannya yang bak kucing lugu itu juga indah. Rupawannya yang cantik bak ratu bangsawan negara seberang membuat gua jatuh kedalam pesonanya.
Kalau di pikir-pikir, gue jatuh kedalam pesona istrinya itu bukan karena kemolekan dan wajah rupawan gadis itu, tapi karena gue merasa harus menjaga dia, menjaga cewek itu meskipun gue harus menghadapi banyak konsekuensi.
Awalnya gue cuma tergerak untuk melepaskan gadis itu dari sangkar, tapi lama kelamaan gue harus nuntun gadis itu kedalam kebahagiaan yang kekal, pernikahan menjadi batu loncatan untuk kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera biru [ Saquel Di Dalam Sangkar ]
WerewolfLentera Biru, dibalik sangkar. Pada sebuah fajar, di balik lentera biru berdinding kokoh rumah berlantai tiga, David Hector Seannodynan dengan Jezia Nadyra Lazuardy sama-sama memilih untuk tetap bertahan setelah beribu-ribu kali diterjang banyak per...