YOR POV
Aku tidak tau apakah yang kulakukan ini benar atau salah. Di satu sisi aku hanya istri "palsu" Loid, tapi disisi lain Loid membutuhkan ku. Sebagai seorang 'korrosia' aku sedikit tau mengenai obat Aprodisiac, obat yang membuat korbannya terangsang hebat, dan rangsangan itu akan menyiksa tubuh korbannya, sampai sang korban bisa menyalurkan nafsunya. Ku lihat mata Loid sudah berkabut dipenuhi hawa nafsu. Penis nya juga sudah sepenuhnya ereksi dan menekan tubuhku. Wajahku benar benar memanas, karena ini pertama kalinya aku sedekat ini dengan Loid san. Wajah tampan dengan mata yang tajam, kulit pucatnya, serta bibirnya yang tipis berhasil menyihir diriku'. Tampak paras tampannya menahan nafsu yang sudah tidak bisa dibendung.
Aku tidak berdaya, ku iyakan semua permintaanya, termasuk merebut 'my first time'.
Ku rasakan bibirnya yang dingin mulai menciumku secara brutal, dia mulai memasukan lidahnya ke dalam mulutku dan mengabsen gigiku satu persatu. 'Apakah Loid san memang selihai ini' batinku. Diriku benar tidak bisa mengimbangi ciuman Loid, dia begitu lihai meliuk liukkan lidahnya di dalam mulutku.
Tidak sampai disitu, dia mulai melucuti pakaian bawah dan celana dalamku. Dia mulai menghimpitku, kulit kami saling bergesekan, meski kami masih memakai atasan. Aku bisa merasakan dada bidang suamiku, yang selama ini aku bayang bayangkan. Dengan sendirinya tanganku juga mulai menyentuh lengan Loid. Kurasakan ada otot yang proposional disana, tidak hanya lengan, tanganku mulai meraba dadanya yang masih tertutup pakaian. Kurasakan sixpacknya yang lama aku idamkan. Ku rangkum wajahnya, dia sempat menatapku tajam. 'Apakah ada cinta di dalam sana? Atau cintaku hanya sepihak' batinku. Namun yang kutemukan hanya nafsu di irish emeraldnya.Aku sedikit terkejut, karena tanpa babibu, dia langsung memasukan penisnya yang sudah tegak ke dalam vagina miliku. Rasanya sedikit aneh, apa mungkin karena "it's my first time'? Semakin lama tusukan Loid semakin dalam. Aku mulai merasakan sakit di bawah sana, karena gesekan lorongku yang sempit dan ukuran penis suamiku yang ukurannya cukup besar. Dan akhirnya keperawananku diambil olehnya. Rasanya sakit! Aku merasakan ada sesuatu mengalir di bawah sana, ya itu darah keperawananku yang berhasil di jebol oleh Loid-san. Air mataku tanpa terasa mengalir, entah karena rasa sakit dibawah sana atau karena kekecewaaanku akan cinta sepihak. Aku tidak tau apakah aku harus senang karena bisa berhubungan dengan suamiku atau marah karena pria yang hanya berstatus suami palsuku, mengambil keperawananku.
Loid san sempat berhenti menusuk juniornya, saat melihat aku menangis. Dengan halus dia mungusap air mataku dsn mencium keningku. Entah kenapa perlakuan ini sangat menenangkanku, bahkan bisa membuat ku lupa sakit dibawah sana. Loid san kini memperlambat genjotannya, karena tau ini adalah pertama kali bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Loid
RomanceGimana jadinya kalo Loid tidak sengaja minum Aprodisiac dan hanya berdua dengan Yor malam ini. 18+, anak kecil dilarang masuk