BAGIAN 11

426 62 6
                                    

Al berjalan gontai menuju keluar kamar, Al merasa hancur saat ini setelah perkataan Yuki yg terus terngiang ngiang dalam kepalanya, seketika rasa sakit dibadanya dan di hatinya muncul begitu saja secara bersamaan.

Saat berada di ambang pintu Al sudah tidak bisa lagi menopang tubuhnya dan langsung ambruk ke lantai.

Yuki berdiri dab langsung berlari kearah Al "Kak bangun kak kakak knp? " Yuki panik saat ini, Yuki merasakan suhu panas dalam badan Al.

Yuki panik sekarang dia bingung harus bagaimana skrg, yang ada dalam pikirannya adalah Bunda.

Lalu Yuki buru buru menghubungi Bunda, Yuki berusaha memindahkan Al dari lantai ke kasur Yuki dengan susah payah karena Badan Al yg lebih besar dari Yuki.

Tak memerlukan waktu lama Bunda datang ke apartemen Yuki dengan El

Al di bawa ke rumah sakit terdekat karena pingsan, sedang menunggu Al sadar Yuki menceritakan semuanya yg terjadi pada Bunda Yuki menangis dihadapan Bunda hingga bunda kasihan dengan Yuki.

"udh dong syang jangan nagis, bunda yakin Al baik baik aja kok kata dokter dia pingsan karena kelelahan" Bunda menenangkan Yuki, tapi Yuki merasa bersalah pada Bunda karena membuat anaknya pingsan gara gara Yuki.

"udh Ah jangan nagis lagi, denger Bunda Juga pernah ngalamin kayak kalian wajar kan kalian pacaran masih baru jadi kalo berantem berantem mah wajar yah"

.
.

Setelah mendapat nasihat dari bunda Yuki jadi lebih tenang skrg, Bunda menitipkan Al sebentar karena Bunda akan membawa baju Al ke rmh sedangkan El ada urusan, nanti dia balik lagi ke RS,

Jadi Yuki yg menunggui Al skrg, Yuki tak tega melihat keadaan Al skrg, wajah Al yg masih biru biru penuh luka dan badan Al yg sangat pamas, kata dokter Al mengalami kelelahan jadi demam dan pingsan.

Yuki mengusap air matanya lalu mendekat kearah Al dan dia duduk di kursi dekat kasur Al.

Yuki menggengam erat tangan Al, lalu Yuki cium tangan Al "maafin Yuki kak, seharusnya Yuki gak ngomong kayak gitu"

.
.

Lalu Al terbnagun dari pingsannya Al mengerjapkan kedua matanya dan mulai memperhatikan ruangan Al sadar ternyata dia sedang berada di rumah sakit Al melihat ke kirinya, dia senang melihat Yuki ada di sisinya, tapi Al masih kesal karena Yuki tadi siang.

"kak mau minum?" tawar Yuki sambil membawa gelas berisi air ke mulut Al.

Al meminum air yg di kasih Yuki "ada yg sakit syang" kata Yuki lembut lalu meletakan gelasnya ke tempat semula.

Al bangun dan Yuki membantu Al bangun menjadi duduk di kasurnya.
Al menggeleng lemah, Al terdiam masih memikirkan kejadian tadi siang, Al menatap atap lurus ke depam tanpa ingin mengatakan apa pun pada Yuki, Al masih memikirkan perbuatannya tadi siang kepada Yuki.

Yuki terus menatap Al, tapi Al tak memperdulikan itu, Al masih asik dengan pikiranya.

"kak Yuki minta maaf" kata Yuki memecah keheningan

Al lalu menoleh ke arah Yuki, dia yg sedang menunduk, Al tidak percaya seorang Yuki meminta maaf padanya, ini fenomena yg jarang terjadi pikir Al, mana ada seorang Yuki wanita egois mau meminta maaf padanya.

Apa Al kerjain aja yah Yuki pikir Al dalam hati,

"tapi untuk apa Yuki? bukannya kamu yg mau kita putus, jadi aku gak bisa apa apa" jawab Al pura pura sedih.

Yuki tidak mau berpisah dengan Al, Yuki tidak rela apabila Al bersama org lain, hanya Yuki yg pantas dengan Al hanya Yuki, pikir Yuki dalam hati.

"kak maafin Yuki kak plis Yuki gak mau kak Al putusin Yuki hiks " Yuki mulai menangis, Al senang karena Yuki tak mau berpisah dengan Al.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang