your forever, HOME - 1

3K 282 28
                                    

Jennie Kim dan Lalisa Manoban, sepasang kekasih itu bukan lagi remaja berusia delapan belas tahun, mereka bukan lagi anak sekolahan yang harus bangun pukul setengah tujuh pagi setiap harinya.

Bertahun-tahun berlalu seolah hanya dalam satu kedipan mata, keduanya bahkan sudah melewati masa remaja mereka, Jennie dan Lisa, kedua gadis yang sudah bertunangan itu kini berusia dua puluh satu tahun sekarang dan kurang dari satu tahun lagi, mereka akan lulus dari universitas.

Paris, the city of love adalah kota yang menjadi tempat tinggal mereka selama tiga tahun belakangan ini, mereka tinggal disebuah unit apartemen mewah yang Appa Kim beli untuk keduanya, Le Jardin Apartment.

Udara Paris pagi ini cukup sejuk meski matahari bersinar cukup terang, di dalam sebuah kamar dengan bed sheet berwarna broken white itu, keduanya masih terbaring di atas sana dengan begitu damai.

Tubuh keduanya terbalut dengan bed cover dengan warna senada, mereka sama-sama tidur menghadap ke arah samping kanan dengan gadis yang lebih tinggi itu memeluk tubuh kekasihnya dari belakang, dia sedikit menunduk dan wajahnya kini tepat berada di belakang leher Jennie.

Lalisa, gadis bermarga Manoban itu menggerakkan tangannya yang melingkari perut rata kekasihnya dari bawah selimut, tidurnya terusik, perlahan kesadarannya pulih dan dia membuka matanya, aroma tubuh kekasihnya yang khas bisa langsung dia cium sekarang.

Lisa menyipitkan matanya karena cahaya matahari samar-samar menembus gorden putih mereka, dia menghela nafasnya lantaran merasa kesal karena pagi datang begitu cepat.

Tanpa mengubah posisinya, Lisa melirik jam yang ada di atas nakas, sekarang pukul setengah sembilan pagi, well, sebenarnya mereka bangun cukup terlambat dari biasanya, keduanya terbiasa bangun pukul setengah delapan atau jam delapan pagi.

Gadis jangkung itu tidak memiliki kelas hari ini namun Jennie memiliki satu kelas jam sebelas nanti dan selesai pukul setengah dua, tentu saja Lisa nantinya akan menemani kekasihnya sampai kelas selesai.

Tangannya kemudian sedikit menarik Jennie agar lebih dekat dengannya, tidak ada ruang kosong diantara mereka sekarang, punggung Jennie benar-benar menempel pada perutnya dan tubuhnya rasanya langsung hangat.

Namun di detik yang sama perut Lisa langsung berbunyi, sesuatu dari dalam sana sudah meraung untuk meminta Lisa mengisi mereka dengan makanan, itu membuat Lisa mengerucutkan bibirnya, dia tidak memiliki pilihan lain sekarang untuk membangunkan Jennie dari tidur nyenyaknya agar kekasihnya bisa membuat sesuatu untuk mereka makan.

Lisa kemudian menatap leher Jennie yang terlihat begitu mulus di hadapannya karena Jennie menggulung rambutnya keatas meski sedang tertidur, dia langsung mendekatkan wajahnya dan bibirnya menempel di sana, dia mengecupi leher putih itu dan menghirup aromanya dalam-dalam untuk mengusik Jennie.

Gadis bermata kucing itu tentu saja terusik karena apa yang dilakukan Lisa padanya sekarang, kesadarannya juga sebenarnya kembali begitu Lisa sedikit menarik tubuhnya tapi dia memilih untuk tetap melanjutkan tidurnya.

Tapi sepertinya sekarang Jennie tidak akan bisa melanjutkan tidurnya, dia memiliki seorang vampir yang kini mulai menggigiti bahkan menghisap kulit lehernya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Honey." Teguran Jennie tidak membuat Lisa menghentikan aksinya, kini dia malah semakin menekan kepalanya seolah ingin membuat hasil karya disana.

"Itu akan meninggalkan bekas, Lisa!" Ucap Jennie sebal, dia yang masih mengantuk itu langsung menyikut perut kekasihnya dengan sikunya, membuat Lisa kemudian menarik kepalanya.

"Itu pasti berbekas." Rengek Jennie lagi, si pelaku hanya mengeluarkan tawanya, Lisa kemudian perlahan membalikkan tubuh Jennie agar menghadapnya.

"Sorry, Nini." Balasnya menyebalkan dengan suara imutnya, Jennie kemudian mengucek matanya meski dan membiarkan Lisa kembali merengkuhnya ke dalam pelukannya.

your forever, HOME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang