"Sore Tante, aduhh tambah cantik aja nih"
Yoona, bunda Jaemin hanya geleng-geleng kepala mendengar gombalan Hyunjin. Teman anaknya itu emang begitu, tak segan menggoda wanita berkepala empat yang sudah berbuntut Jaemin
"Lo godain bunda gue lagi gue telponin Papa nih"
Hyunjin yang melihat Jaemin mulai mengeluarkan ponsel auto meringis, "becanda Na astaga, jangan bilang om dong. Gue ngga mau dipiting lagi"
Jawaban Hyunjin memancing tawa yang lain, Hyunjin memang paling takut jika sudah dipiting Siwon. Lagaknya yang bak preman pasti akan berubah menjadi kucing kecil saat ada Siwon
"Ada apa ini, kayaknya tadi denger ngomongin Papa" Siwon, kepala keluarga Na ternyata juga sudah sampai di rumah besar keluarga Na
"Itu Pa, si Hyunjin- ANJING"
Sang pelaku dari penyebab Jaemin mengumpat cengegas-cengenges
"Itu si Nana katanya rindu Papa"
Siwon menatap tiga remaja itu curiga, Soobin menanggapi dengan menggelengkan kepala tanda tak tahu
"Udah udah ga usah ribut lagi, ayo duduk dulu" mendengar perintah ibu negara semua dengan patuh mengambil tempat di meja makan. Saat Jaemin mulai mengambil makan tangannya malah ditepis oleh sang bunda
"Bentar, tunggu tamu Papa dulu"
"Siapa?"
"Sahabat Papa sama keluarganya"
"Tumben ajak-ajak orang, biasanya juga cuma sama dua pengemis ini"
"Dia baru pulang dari Amerika, sekalian reuni"
Jaemin pun hanya mengangguk, mengalihkan atensi nya pada ponsel yang sejak tadi ribut notifikasinya. Puluhan chat dari siswi-siswi masuk pada kontak masuknya tapi tak ada yang menarik untuk dibaca dan dibalas
"Tuan, tamunya sudah datang"
Atensi mereka berpindah pada tiga orang yang baru bergabung
"Maaf kami terlambat"
"Tak apa Donghae, jam segini memang macet-macetnya" dua pria dewasa itu pun saling berpelukan
"Yoona kamu semakin cantik saja"
"Kau pun juga sama Jessica"
Para tetua itu saling berbagi tawa sebagai sapaan pertemuan, karena setelah sekian lama mereka baru bertemu kembali
"Ohh iya lupa, ini anakku Lee Jeno"
Pria yang disebut Jeno itu menundukkan tubuhnya tanda salam pada tuan dan nyonya Na
"Aigo dia semakin tampan saja"
Senyum Jeno terbit karena pujian Yoona membuat tiga remaja lain sedikit terkaget
"Itu Jeno ketos?" Bisik Hyunjin pada Soobin di sampingnya
"Iya keknya"
"Kok bisa senyum?"
Soobin mengangkat bahunya, dia juga terheran. Lee Jeno yang ia tahu tak seramah itu, dia bak kulkas dua pintu saat di sekolah. Namun apa yang dilihatnya berbeda jauh, Jeno dengan tenang dan senyumnya yang tak pernah pudar menjawab segala pertanyaan Siwon dan Yoona dengan sopan
"Kalian satu sekolah kan ya? Berarti sudah kenal satu sama lain?" Ketiganya mengangguk, tidak dengan Jaemin yang masih terdiam mengamati Jeno yang duduk di depannya
"Nana?" Tegur Yoona
"Ehh iya Bun?"
"Itu ada Jeno, kalian satu sekolah kan? Pastinya saling kenal"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You Lee
Fanfiction"Lu suka sama gue?" "Kalau iya?" "Sorry aja nih gue straight" "Kalau begitu saya yang akan bikin kamu belok" "Aduhh gay sialan ini, segitu sukanya Lo sama gue? Nggak heran sih gue emang paling keren di sekolah ini" "No, kamu cantik" "Gila Lo, gini d...