tiga

494 36 10
                                    


"Bakso sama es teh ya babu"

"Kan kemarin udah gue yang pesen"

"Ya ga ada salahnya Lo pesen lagi"

"Gantian lah anj-"

Hyunjin langsung terdiam dan senyum-senyum manis saat Jaemin menaruh uang berwarna merah di meja

"Gih pesen"

"Siap tuan"

Pemuda gondrong itu langsung menjauh dan memesan untuk mereka bertiga, membelah antrian dengan seenaknya membuat anak-anak lain kesal tapi tak berani menegur. Siapa yang berani berurusan dengan geng itu, tak ada satupun. Padahal geng Jaemin juga bukan geng-geng nakal yang suka membuly orang

"Temen Lo mendalami banget kalo disuruh jadi babu"

"Cocok banget sih emang komuknya" gurau Jaemin menghujat Hyunjin

Tringg

Keduanya menatap ponsel Jaemin ya g tergeletak di meja, dengan segera Jaemin balas pesan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya menatap ponsel Jaemin ya g tergeletak di meja, dengan segera Jaemin balas pesan Jeno. Padahal mereka tidak sedekat itu untuk saling berkirim pesan

 Padahal mereka tidak sedekat itu untuk saling berkirim pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beneran Lo mau HS sama Jeno?"

"Ya jadilah, mau ditaruh di mana muka gue kalo ga jadi. Lagian cuma sex, ga akan ngerugiin gue" jawab Jaemin pongah

Soobin sebenarnya sedikit khawatir tentang Jaemin, sejak dia mengajak Lee Jeno ketos kulkas untuk HS Soobin rasa ada yang tidak beres. Dan juga Jeno yang ia temui di rumah Jaemin kemarin seperti bukan Jeno yang biasanya di sekolah. Mereka seakan orang yang sama dengan dua aura yang berbeda

"Ya gue cuma bisa doain supaya Lo baik-baik aja sih Na"

"Apaan sih bin, dia cuma Jeno. Si kanebo kering, ga ada apa-apanya mah dibanding gue"

Jaemin tatap sahabatnya itu dan raut wajah Soobin sedikit aneh

"Apaan?"

Soobin mengangkat dagunya menunjuk seseorang di belakang Jaemin

Belum sempat Jaemin menoleh bisikan dan hembusan nafas halus ia rasakan di telinganya

"Saya sudah bilang berkali-kali untuk tidak mengumpati saya Na Jaemin, Saya tidak main-main, jangan lupa untuk malam ini. Saya tunggu kelinci nakal"

I Hate You LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang