ARTHUR POV
Aku menghela nafas begitu melihat sudut bibir Thea sedikit terluka, membantu wanita itu merapikan bathrobe nya sebelum mataku menangkap sesuatu yang membuat syarafku berhenti bekerja seketika.
Tatto daisy . . . .
. . .
. . . . .
. . . . . . .
Aku menatap lekat wanita dihadapanku dan menemukan manik coklat yang sama dengan dua belas tahun lalu. . .
" katakan , siapa kau sebenarnya ? " , tanyaku frustasi,
Dua belas tahun lalu ,
---- flashback ----
Hujan , hal yang paling kubenci . . .
hari ini hari kematian ibuku , untuk pertama kalinya aku berhenti bermain hujan.
Aku menangis di pusaranya sampai hari sudah gelap, meski bukan putra kandungnya, aku sudah bersama dengan nya sejak empat belas tahun ini. Aku mencintainya lebih dari diriku.
Aku hanya anak yatim piatu panti asuhan sampai seorang wanita datang dengan senyum nya dan membawa anak laki-laki dua tahun ini menjadi bagian dari keluarganya, dan memberikan nama marga nya, Arthur Smith.
Aku baru saja enam belas tahun sekarang, tidak banyak yang kutaku selain rasa sedih dan marah secara bersamaan.
Tidak ada uang, tidak ada rumah , lapar dan lelah aku terus menyusuri jalan berharap bisa jauh dari mansion smith sialan yang telah tega membunuh istrinya sendiri karena harta , meski bukan putra kandungnya tapi aku merasa sedih dan terluka , sampai aku melihat mobil berhenti dan seorang wnaita keluar menggandeng putrinya berjalan menembus hujan dengan payung hitam yang dipakainya dan payung kuning dalam genggaman tangan nya.
" kenapa hujan hujanan diisni ? dimana rumahmu ? mau kuantar ? " tanyanya. Aku hanya menggeleng.
" kau sedang marah dengan keluargamu ? kalian bertengkar ? jangan terlalu lama diluar hujan sedang deras kau bisa sakit. ambil payung dan kaos ini, cepat pulang . . . daisy berikan makanan nya kepada kakak ini ayo " , kali ini dia menyuruh gadis kecil disampingnya menyodorkan box makanan padaku,
Aku melihat wanita tiga empat puluhan itu memiliki tatto daisy ditangan nya, pantas dia juga menamai putrinya dengan sebutan daisy.
" cepat pulang ya " , ucapnya sebelum berbalik.
" kakak , apa keluargamu jahat ? jangan takut makan yang banyak biar menjadi kuat suapaya bisa membalas orang jahat seperti superman , kalau mereka jahat padamu, aku akan mencari mereka dan menghajarnya lalu membawamu pergi " , gadis dua belas atau empat belas tahun putri wanita itu tersenyum sebelum mengekori ibunya yang sudah lebih dulu pergi.
Dia benar, , aku tidak boleh kalah, semua itu milik ibuku, aku akan merebutnya kembali smith.
---- flashback END ----
" apa kau daisy ? " , tanyaku membat mata wanita itu membulat.
" saya . . tid. . tidak tahu apa yang anda bicarakan , saya bu . . bukan dasiy, nama saya thea " , ucapnya gagap.
Apa yang sebenarnya coba dia sembunyikan ?
" saya akan kembali ke kamar saya sir " , ucapnya berniat pergi tabi buru-buru kutahan.
" tidak perlu mengatakan nya sekarang, aku yang akan mencari tahu , sampai kebenaran nya terungkap aku sudah menandaimu sebagai milikku " , ucapku membuat Thea menatapku tajam sebelum berbalik dan pergi.
THEA POV
apa itu tadi ?
Pria pemarah itu menciumku ?
Mr. Bad ? . . . lihat saja perhitungan yang akan kubuat padamu nanti. . . !
- - -
Aku membantu madam EL menyiapkan pesta pertunangan malam ini , untuk Arthur dan wanita sebelumnya, siapa namnaya ? Miranda . . . benar, Miranda kalau tidak salah.
" jadi begitu Arthur adalah anak yatim piatu yang diadopsi nyonya sejak usia dua tahun tapi mereka begitu akrab untuk ukuran orang yang tidak sedarah " , jelas madam EL.
Ketika aku sedang merapikan meja tamu tiba tiba aku menerima sebuah papaer bag yang dilempar , " pakai itu nanti, dan berias , pastikan kau terlihat pantas datang ke pestanya " , Arthur , pria itu yang baru saja datang dan merusak kesenanganku bersama madam EL.
Sebuah gaun ?
kenapa memberi maid gaun ? apakah seluruh maid disini juga akan mengenakan gaun dan jas ?
pakai saja Thea , jauhi masalah ok . . .
YOU ARE READING
MR. BAD
RomanceAku bukanlah seperti yang kau kira , Mathea Clark Davis Sudah kuduga itu kau , Arthur Smith