Namaku Yoon Yara. Seorang wanita berusia 20 tahun yang tengah berperang melawan tugas skripsi. Jika kau bertanya apa yang aku benci, maka menggunakan speaker akan ku lontarkan nama dosen tercinta ku. Di dunia ini ada 3 hal paling penting bagiku, itu adalah uang, lulus, dan Kim Dokja.
Kim Dokja adalah karakter dari novel kesukaanku. Dia seseorang yang sangat keren dan menawan di mataku. Dia sangatlah cerdas atau mungkin lebih cocok licik. Aku menyukainya, namun juga membencinya.
Alasan mengapa aku membencinya adalah karena aku benci dengan sikapnya yang selalu mengorbankan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan yang lain. Ini seperti dia memiliki prinsip, kalau bisa mati kenapa tidak?
Sungguh, itu membuatku muak. Ingin sekali kutarik kerah bajunya dan berteriak, "BERHENTILAH MENYAKITI DIRIMU SENDIRI, SIALAN!" tapi itu semua hanyalah sebuah angan-anganku.
Karena Kim Dokja, tidak pernah nyata. Dia hanyalah mimpi bagiku, dan aku tidak bisa menggapainya.
Aku berjalan pulang dari kuliahku, membuka pintu rumahku tanpa mengucapkan salam. Sudah pasti, ibuku dan ayahku sudah mati 1 setengah tahun yang lalu. Saat aku memasuki kuliah. Benar, bisa dibilang aku sebatang kara.
Melalukan apa yang seharusnya kulakukan, mulai dari melepas baju, mandi, memakai baju, menyiapkan makan malam dan makan. Lalu ku lanjutkan dengan menonton TV-tidak, TV-nya yang menonton ku. Karena aku asik membaca novel kesukaanku, omniscientreader'sviewpoint. Setelah waktunya tidur, aku pergi ke kamarku.
Mengambil satu dua tiga butir obat tidur agar aku tidak terjaga sepanjang malam. Bersiap untuk tidur, aku memandang kearah langit-langit.
Kim Dokja.
Disaat aku melihatnya, aku teringat dengan bintang yang bersinar di langit kala sang kegelapan datang. Di kegelapan itu aku berjalan sendiri, dan sang bintang ada di langit. Dan saat aku melihat bintang itu, aku teringat dengan Kim Dokja.
Dia seperti cahayaku.
"... Aku... Hanya ingin... Melihatmu berhenti menyiksa dirimu." Aku bergumam, sebelum kegelapan menarikku untuk kembali ke pelukannya, aku masih teringat dengannya.
Kim Dokja.
Jika dia berada di posisiku, jika dia yang mengalami semua ini dan aku-lah orang yang dikaguminya... Apakah dia akan menjadi menyedihkan seperti ku?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akh!" Aku terbangun ketika merasakan sebuah air mengalir mengenai mukaku. Namun karena aku langsung bangun, kepalaku pusing dan mataku masih buram. Hendak untuk memarahi siapapun yang menyipratkan air itu ke wajahku namun terhenti ketika aku menyadari 2 hal penting.
Pertama, pintu rumahku terkunci dengan sempurna dan tidak ada celah untuk orang lain masuk.
Kedua, aku tidur di ranjang. Bukan di tanah! Kenapa tiba-tiba aku berada di tanah?!