19

3.4K 252 21
                                    


Selamat membaca.

"Jake lagi ngapain nak?" Tanya lembut wanita cantik kepada seorang anak yang tengah sibuk dengan mainannya, Jake.

Jake tidak menoleh ataupun menjawab membuat wanita itu yang tak lain adalah mamanya sendiri menatapnya sendu

"Jake udah makan?" Tanyanya lagi

"Ngapain sih nanya-nanya urusin aja tuh si jay gak usah urusin aku!" Jawab jake ketus

"Kok ngomongnya gitu sih, jake kan juga anak mama udah pasti jake mama urusin juga" Ujar nyonya park lembut

"Oh, masih inget kalo punya anak lagi jake kira cuma inget punya anak yang namanya Jay doang"  nyonya park menatap sedih Jake hatinya sakit saat anaknya sendiri berucap seperti itu bahkan air matanya juga sudah keluar

"Maafin mama nak, kalo mama jarang ngasih perhatian sama kamu tapi mama ngelakuin itu karena ada alasannya" Jake yang melihat mamanya menangis menjadi tidak tega tapi rasa kesal lebih mendominasi hatinya

"Alasannya karena mama cuma mau fokus ngurusin anak kesayangan mama itu aja kan! Mama gak peduli sama aku lagi bahkan mama sama papa liburan cuma ajak jay aja! Aku berdoa semoga jay mati atau hilang pas kalian bertiga pergi tapi ternyata dia masih aja hidup sampe sekarang!" Nyonya park menatap jake terkejut dirinya ingin marah tapi mengingat dia juga salah karena tidak menjelaskan semuanya.

"Jake kamu gaboleh ngomong kaya gitu! Jay dia saudara kamu, kamu bilang papa sama mama liburan cuma ajak jay aja kita gak liburan nak kita berobat, jay dia sakit" Jake terdiam mendengarnya jay sakit? tapi kenapa papa dan mamanya tidak ada yang membicarakannya

"Papa sama mama gamau ngasih tau kalian karena takut bikin kalian khawatir kita mau kalian bertiga fokus sama sekolah kalian aja masalah jay biar kami aja yang urus, maafin mama kalo itu semua bikin kamu ngerasa terabaikan tapi jujur mama gak ada maksud kaya gitu kita sayang sama kalian semua, kalian anak-anak mama ini memang salah kami jadi tolong maafin mama nak" Nyonya park menjelaskan dengan menangis tersedu-sedu dirinya sedih dan merasa sudah lalai menjadi seorang ibu terlalu fokus dengan satu anak hingga yang lain merasa terlupakan

Jake langsung memeluk mamanya dan ikut menangis "hiks mama maafin jake, jake udah jahat banget karena benci sama jay hiks jake bukan saudara yang baik" nyonya park mengelus punggung jake lembut

"Engga sayang jangan ngomong gitu kamu itu saudara yang baik, ini salah mama karena gak ngasih tau kalian" balas nyonya park lembut seraya menghapus air mata jake

"Mama jay sakit apa? gak parah kan jay bakal sembuh kan?" Nyonya park memasang senyum sendu

"Kanker paru-paru stadium awal, papa sama mama bakal berusaha buat jay bisa sembuh dan sehat lagi kamu doain ya" Jake sedih mendengarnya tapi sebisa mungkin ia terlihat kuat agar jay tidak ikut sedih nantinya.

"Iya mama, jake bakal doain jay biar cepet sembuh" Nyonya park tersenyum mendengarnya

"Jake juga janji bakal selalu ngelindungin jay terus kalo bisa jake bakal nyembuhin jay nanti!" Nyonya park tersenyum haru "makasih ya sayang"

Saat itu Jake masih berusia 7 tahun dan belum mengerti apapun yang terjadi dengan Jay bahkan Jake pernah merasa iri karena kedua orangtuanya selalu bersama Jay, Jake merasa dirinya seperti diabaikan.

Bahkan ketiga adiknya orang tuanya titipkan kepada neneknya, jadi jake berpikir jay begitu diistimewakan oleh kedua orangtuanya.

Jake merasa kedua orangtuanya lebih menyayangi jay dibandingkan dirinya, bahkan Jake pernah mengajak sunghoon untuk mencelakai Jay sampai dimana mamanya memberi tau kondisi yang sebenarnya.

Dan saat itu Jake merasa sangat amat bersalah kepada kedua orang tuanya terutama jay.
Dia merasa menjadi saudara yang buruk, dan dimulai saat itu Jake berjanji akan selalu menjaga jay.

Dirinya berniat masuk jurusan kedokteran karena jake ingin menjadi dokter dan bisa menyembuhkan jay.

Dan juga jake selalu berusaha untuk menjadi saudara yang baik dengan memberi semangat untuk jay dan juga menemani anak itu kerumah sakit.
Sampai dokter bilang Jay sudah sembuh total dan tidak perlu lagi pergi kerumah sakit, Keluarganya bahagia bukan main saat mendengar itu.

Tapi sekarang entah bagaimana penyakit itu bersarang lagi ditubuh jay bahkan lebih parah dari dulu

Semua saudaranya tau kecuali sunoo karena jay tidak mengizinkan mereka memberi tau anak itu, jay bilang dirinya takut melihat senyum secerah matahari itu hilang.

Penyakit itu kembali lagi saat jay kelas 11
Jay lebih sering bolak-balik kerumah sakit untuk melakukan berbagai pengobatan
Hingga jay didiagnosis kanker paru-paru stadium 4 

Terkejut dan takut langsung menyelimuti hatinya.

Jake dan yang lainnya berusaha untuk melakukan apapun agar jay bisa sembuh walaupun dokter menyatakan kanker stadium akhir akan sulit untuk disembuhkan tapi mereka tidak pernah putus asa dan selalu berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan jay.

"gue cariin kemana-mana ternyata disini" Heeseung datang menuju kearah Jake yang enggan membuka matanya

"Jake" panggilnya namun tidak ada sahutan dari sang empu

Heeseung menghembuskan nafasnya "gue tau lo khawatir sama jay karena dipikir-pikir jay juga salah udah tau dia lagi sakit tapi masih aja bandel"

"Lo harusnya jangan ngomong kaya tadi kita kasih tau dia pelan-pelan sekarang ini dia lagi butuh suport kita jake"

"Gue cuma kesel aja bang udah dilarang tapi kenapa masih aja dilakuin gak bikin gue panik sehari rasanya gabisa banget ya" Ucap Jake sambil bangkit dari acara tidurannya

"Gue tau jay emang salah tapi sebagai saudara yang baik kita harus sabar dan tetep kasih suport dia" ujar Heeseung lembut

Jake menghela nafasnya dan mengangguk "iya bang gue salah nanti gue minta maaf ke jay"

"Nah gitu dong baru adek abang! yaudah ayo keruangan jay kasian dia sendiri gue juga cape abis nyari lo" ajak heeseung

"Nyari gue? Bukannya lo lagi sibuk makan di cafe depan sambil fokus sama laptop lo?" Ujar jake sambil memutar bola matanya malas

"Hehe gak salah sih, yaudah ayo"

"Duluan aja gue masih mau disini" balas Jake

"Gak takut lo denger-denger disini ada yang pernah bundir loh" ucap heeseung menakut-nakuti
Namun jake hanya menatapnya datar emang dikira dia penakut?

"Yaudah deh terserah lo mau nginep disini juga gapapa" lalu heeseung berlalu pergi

Dan sekarang hanya tinggal kesunyian yang menemani jake disini

"Tolong bertahan Jay."

.


.

.

"Berapa lama lagi?"

"Kita serahkan semuanya kepada tuhan berdoa lah untuk kesembuhanmu, saya juga akan berusaha melakukan yang terbaik." Saat ini dokter jungwoo sedang berada diruang rawat jay memeriksa keadaan pasiennya ini.

"Tidak perlu, biarkan saja sudah cukup saya merepotkan mereka" Mendengar itu dokter Jungwoo menggeleng tidak setuju

"Apa yang kamu katakan Jay Mereka saudaramu dan mereka juga sangat menyayangimu tentu mereka akan melakukan apapun untukmu." Sergahnya

"Saya lelah dok saya merindukan papa dan mama, saya sangat ingin bertemu mereka" Jay berucap sendu menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong

"Jay"

Jay beralih menatap kearah dokter jungwoo "Saya... menyerah dok." ucapnya.




TBC.

MY BROTHERS || ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang