20

3.3K 236 13
                                    

Selamat membaca!

Suasana didalam ruang rawat jay sekarang hanya diisi oleh keheningan
Baik jay ataupun jake tidak ada yang membuka suara sejak sejam yang lalu

Mata jake sesekali menatap kearah Jay yang hanya menatap kosong kedepan
Rasanya jake ingin sekali membogem muka datar itu sekarang juga jika saja dia tidak memikirkan keadaan jay sekarang

Tapi disisi lain jake juga Merasa kecewa dan marah setelah mendengar kalimat yang jay ucapkan dengan dokter jungwoo tadi

"Saya menyerah dok."

Dengan mudahnya Jay mengucapkan kata-kata itu, apakah jay tidak memikirkan perasaan saudaranya?

Apakah jay tidak melihat usaha yang saudaranya lakukan demi kesembuhannya?

Jake gelisah dirinya takut untuk kehilangan lagi

"lo gak pulang jake?" lamunan jake buyar saat suara jay menerpa pendengarannya

"kenapa? lo ga suka gue disini!?" tanya Jake ketus

Jay terkekeh mendengarnya "terserah lo deh"

"lo kenapa sih jay? maksud dari omongan lo sama dokter jungwoo tadi apa! lo gak mikirin perasaan kita apa?"

Jay menghela nafasnya "Justru gue mikirin kalian makanya gue milih nyerah, gue ngerasa buruk jake karena selama gue hidup cuma bisa nyusahin kalian aja kalo bisa milih gue gamau kaya gini jake, gue sayang sama kalian semua tapi keadaan gue kaya gini mau gimana lagi"

"lo seharusnya bisa sabar dan selalu optimis kalo lo bisa sembuh kita-kita juga lagi berjuang buat kesembuhan lo! Bukan kaya gini maen nyerah-nyerah aja lo!" Balas jake emosi

"lo gak ngerti Jake! lo gak ngerasain apa yang gue rasain coba lo jadi gue pastinya lo bakal ngelakuin hal yang sama!" Jake mulai tersulut emosi mendengarnya

"Kalo gue jadi lo gue gak bakal ngelakuin hal yang sama seperti yang lo lakuin sekarang! lo egois jay!" Jay hanya diam mendengarnya

"Keluar!"

Jake tertawa hambar mendengar jay mengusirnya, tanpa mengatakan apapun jake berjalan keluar namun saat tangannya baru menyetuh gagang pintu suara jay mengehentikannya

"Ini hidup gue jake jadi apapun yang gue pilih lo gak punya hak buat ikut campur bukan cuma lo tapi yang lain juga walaupun kita saudara."

deg.

It's hurts Jay.

.


.

.

"ayo dong buruan lama banget si bang hoon jalannya!!" kesal sunoo sambil menarik tangan sunghoon menuju parkiran sekolah sedangkan yang ditarik hanya pasrah dibelakang mereka juga ada Jungwon dan Ni-ki yang senantiasa mengikuti

"sabar atuh sunoo~" balas sunghoon sedangkan sunoo mengembungkan pipinya

"gabisa abang kita harus cepat jenguk bang jay aku khawatir banget soalnya!"

"Iya iya sekarang masuk deh ke mobil kita berangkat kerumah sakit" titah sunghoon yang langsung diikuti oleh tiga anak gemoy itu

"Ini kita gak beli apa gitu buat bang jay?" tanya Ni-ki setelah sunghoon menjalankan mobilnya

"gausah jangan terlalu dimanja nanti ngelunjak" Celetuk sunghoon yang dihadiahi cubitan oleh sunoo yang memang duduk disampingnya

"Kok gitu sih bang! kita beli buah aja nanti buat bang jay" Sunghoon mendengus sebal sambil meringis sunoo kalo nyubit gak kira-kira sakitnya

"Sekalian beli makanan juga buat kita" Ujar Jungwon

"lo laper won?" tanya Ni-ki

"Iyalah emang lo kaga laper?" tanya balik Jungwon

"ya laper si" jawab Ni-ki

"Yaudah nanti kita beli semuanya tenang duit abang banyak" Ucapan sunghoon dibalas tatapan sinis oleh adik-adiknya mau marah tapi bener.

Setelah menempuh setengah abad perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah sakit tempat jay dirawat

Sunoo dengan semangat langsung turun dari mobil setelah sunghoon selesai markirin

"Buset semangat amat" Ucap Jungwon

"cepetan dong lama banget cowo bukan!" wah bisa-bisanya sunoo meragukan jiwa kejantanan mereka

"udah dari pada banyak omong mending kita ketempat jay" lerai sunghoon kemudian merka berempat berjalan bersama

Setelah sampai didepan pintu rawat jay, sunoo membuka pintu itu pelan takut mengganggu Jay yang sedang istirahat

Setelah dibuka sunoo melihat abang keduanya itu sedang duduk melamun diranjang

"Bang Jay" Jay tersentak saat tiba-tiba ada suara yang memanggilnya dia menoleh dan melihat kedatangan adik-adiknya

"Bang Jay gimana keadaannya sekarang? udah makan apa belom? tadi apa kata dokter bang jay sakit apa?" Sunoo memberikan pertanyaan beruntun kepada Jay sedangkan yang ditanya hanya diam menatap datar dirinya

"Jay lo sehat kan?" Tanya sunghoon yang menatapnya  aneh

"Hm"

Mungkin jay lagi gak mood buat ngomong jadi sunoo dan yang lain maklumin biasa kalo orang sakit

"Oh ya bang jay tadi kita beliin abang buah mau sunoo kupasin gak? atau abang mau makan yang lain kebetulan kita tadi beli mak- Berisik! Sunoo berhenti berbicara saat jay memotong ucapannya

"lo kenapa si jay?" tanya sunghoon heran

"Iya niat kak sunoo kan baik" timpal Jungwon

"Berisik kalian semua ganggu gue istirahat gausah banyak omong terutama lo!" Sunoo kaget saat jay menunjuk wajahnya dengan tatapan tidak suka

"gue disini butuh istirahat bukannya bacotan gak guna kalian! kalo kesini cuma mau bacot mending keluar!" Ucap tajam jay

Sunghoon, Ni-ki dan Jungwon yang mendengarnya seketika emosi

"maksud lo apa anjing! kita kesini karena khawatir sama lo tapi apa-apaan sikap lo itu!" ucap sunghoon

"gue gak nyuruh kalian buat khawatir sama gue bangsat!" Bentak Jay yang bikin mereka terkejut

"gue gabutuh kalian disini jadi silahkan pergi!" ucap jay sekali lagi

Sunoo menatap kakaknya sendu "bang jay kenapa ngomong kaya gitu kita ini saudara bang udah pasti kita khawatir sama keadaan abang, tapi mungkin bang jay Sekarang lagi butuh waktu sendiri ya gamau diganggu kita yaudah kita keluar aja dulu nanti kalo abang udah tenang kita kesini lagi" Ujar sunoo mencoba memberi pengertian kepada jay

Jay menatapnya datar "lo gausah sok peduli sama gue dan jangan pernah dateng kesini lagi!" Sumpah rasanya sunghoon udah ancang-ancang mau nonjok manusia songong didepannya ini kalo aja gak Ni-ki tahan

"ah sebelum pergi silahkan bawa keluar buah yang kalian bawa tadi siapa tau disitu ada racunnya" Ucapan terakhir Jay membuat hati mereka berdenyut mereka bingung kenapa sikap jay bisa berubah dalam sekejap

"Bangsat!" Sarkas Sunghoon lalu menarik tangan sunoo untuk keluar

Jungwon mengikuti dari belakang sedangkan Ni-ki yang hanya diam menatap jay dengan tatapan sulit diartikan

"lucu lo bang" Ucapnya seraya terkekeh kemudian pergi menyusul saudaranya yang lain meninggalkan jay yang memejamkan matanya yang memanas.









Apakah kalian rinduuuu wkwk

Semoga suka ya^^

Papaii

TBC

MY BROTHERS || ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang