🧡chapter 11🧡

710 112 32
                                    

     _ɾυɱαԋ ԃαɳ ρҽɾƚαɳԃιɳɠαɳ ƙҽ 5_


Kini Herkules sudah bagian dari 'club jiwa jiwa sesad', Herkules di ganti pakaiannya seperti yang lain pake (di chapter sebelumnya)

Saat ini mereka tengah berdiam diri bingung mo ngelakuin apaan

"Bosannnnn"
"Lakuin sesuatu kek" tanya m/n yang tengah bermanja di pelukan Adam dan Poseidon

"Saya nggak tau juga tuan malaikat" cheng dengan lesunya

"Anak baru, lakuin sesuatu lah" ucap lubu yang tengah bersandar di punggung kecil cheng

Cheng yang punggungnya di sadari lubu cuman tersenyum pasrah :)

Herkules diam ia juga bingung, disini cuman daratan luas dengan 1 pohon yang tumbuh, tak ada rumah atau yang lain

"Bagaimana kalau kita bikin bangunan? Biar lebih leluasa" usul Herkules

M/n seketika terbangun dari pelukan Adam

"Iya juga"
"Sebentar, mau rumah yang seperti apa? " tanya m/n

"Terserah sih" jawab Adam dan Poseidon

"Mana aja, yang penting ada" lubu dan cheng

"Akusih yang penting ada" Herkules

"Oke"

C
E
T
E
K

Sebuah rumah konsep moderen terpampang jelas membuat mereka terkagum kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah rumah konsep moderen terpampang jelas membuat mereka terkagum kagum

"Bagus banget" kagum cheng

"Ini sih berlebihan" ucap adam

"Berlebihan apanya? Ini mah kurang" ucap m/n

"Tapi rumah sebesar ini untuk apa?" Herkules malah nanya

"Ya untuk menampung jiwa jiwa sesad kek kalian lah, apa lagi" jawab m/n

"Nggak usah nyebut jiwa jiwa sesad juga......" Ucap Herkules mengecilkan suaranya

"Ayo masuk, kita istirahat, besok kita harus menonton pertandingan kelima anak anak" m/n dan segera masuk

"Siap mam" hormat mereka sambil mengikuti m/n

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Besoknya~

Kini mereka tengah bersiap untuk menonton pertandingan kelima

"Gimana cara kita kesana?" Ucap cheng membuat semua berpikir

"Iya juga? Dan bagaimana reaksi mereka kala melihat kita?" Ucap Adam

"Hmmmm" tampak semua berpikir

"Apasih kalian gunanya aku disini apa? Kalaupun dikenali ya udah gitu, aku inikan malaikat penjaga jiwa" ucap m/n santuy

"Emang kau penjaga jiwa?" Tanya Herkules

"Iya lah, kalau nggak, lu nggak bakalan ada disini lah tot" ucap m/n

Adam Dan yang lain yang mendengar kata 'tot' melotot kearah m/n

"M/n coba ulangi yang tadi" marah Adam

"Belajar dari siapa hah" lubu

"Tuan malaikat kenapa bilang begitu!?" Cheng

"Yang ngajarin siapa m/n sayang" Poseidon

Nampak jelas keempatnya marah besar, m/n langsung menutup mulutnya dan menggeleng

"Keceplosan tadi" elak m/n

"Jangan di ulangi ya" serempak keempatnya dan m/n mengangguk

Karna gemas, mereka serentak mengusap rambut m/n

Herkules yang melihat itu terdiam dengan berbagai macam pertanyaan di otaknya

'Ni gw nggak salah liat kan?'

'Bahkan Poseidon yang dijuluki dewa dingin pun luluh ama ni malaikat'

'Pesonanya emang gak main main ya'

"Udah udah, cus berangkat" m/n

Kini mereka berangkat menuju ke Valhalla

Sesampainya disana

M/n langsung ketempat dimana Brunhild sering berdiri menonton pertandingan

Saat sudah melihat keberadaan Brunhild m/n langsung melambai dan memanggilnya

"Brunhild aku hindu" ucap m/n dan berlari dan memeluk Brunhild, diikuti yang lain

Kemana sayap m/n? Ia hilangkan untuk sementara :)

Brunhild yang tiba tiba kaget apa lagi ia melihat lubu, Adam, Poseidon dan Herkules disana

Tunggu

Apa ia bermimpi? Ia menengok kearah goll dan goll sama terkejutnya

'Apa kita berdua bermimpi sekarang?' Batin keduanya

Karna paham dengan situasi m/n menjelaskan

"Kalian pasti bingung"
"Kan sudah kubilang sebelumnya kalau kalian kalah akan bertemu saya sangat malaikat penjaga jiwa yang imut ini" m/n sambil berpose imud

Bukannya terkejut sekarang mereka malah mimisan Karna keimutan m/n

"M/n sama jangan berpose kaya gitu, kita tidak mampu menahan keimutan mu" ucap göll dengan memerah di wajahnya

"Hehehehe" tawa m/n, membuat yang lain tambah gemas

Bukannya fokus menonton malah nontongin keimutan m/n 🗿

Dibangku para dewa

Harmes sedari tadi mengocok matanya membuat ares bertanya tanya

"Harmes kenapa kau dari tadi mengocok matamu? Kau melihat hantu?" Tanya ares

"Nggak bodoh, kau liat sendiri aja lah, nih" ucap harmes memberikan teropongnya ke ares

Ares pun melihat kemana harmes melihat dan berapa terkejutnya ia

"I-itu......"
"Masa masih hidu? Bukannya......." Ares melotot tak percaya

Tak lama Ares dan harmes melihat dari kejauhan seseorang melampai kepadanya

'Di-dia.......'

Kembali ke m/n dpb (dan para babu)

"Hahahahha" tertawanya membuat yang lain bingung

"Apa yang kau tertawakan m/n sama?" Tanya Brunhild melihat m/n tertawa terbahak bahak

"Hha hah"
"Kau tau reaksi Ares dan harmes kala melihat Poseidon, itu lucu sekali" ucap m/n dan kembali tertawa

"Siapa yang nggak kaget melihat kejutanmu yang terlalu mendadak ini" ucap Poseidon di angguki yang lain

"Iya sih"
"Pokoknya mau bagimana pun manusia kalah atau menang aku akan tetap di sisi kalian, lagi pula memusnahkan kalian itu mudah loh" ucap m/n sambil mengerigai

Untuk pertama kalinya mereka melihat m/n seperti tapi jatuhnya malah ke.....

'Imud banget m/n sama' Brunhild dan göll

'Mau buat raut wajah bagimana pun dia tetap imut ya' Poseidon dan Adam

'Ucapan mu menakutkan tapi tidak dengan wajah mu malaikat gadungan/tuan malaikat' lubu dan cheng

'Aku tidak terlalu paham, tapi dia tidak cocok mengatakan sesuatu seperti itu apalagi dengan wajah yang imut' Herkules






TBC

Semoga suka
Dan selamat membaca 😇🤘

record of regnarok [male reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang