Mate

431 37 0
                                    

"Ya, ayah tahu" Ucap ayah Yena dengan santai.

Yena melebarkan mulutnya, kepalanya menggeleng pelan.

"Jadi ini sudah terencana dari awal..." Tak disangka, pemikiran ayahnya ini memang rumit.

"Perjanjian ini, sudah ada saat ratusan tahun lalu. Ayah Jean, ketua pack pemimpin bangsa serigala, menyerahkan seluruh kepercayaannya pada kami, keluarga kerajaan terkokoh di lintas zaman ini. Modern dan kuno, itu tidak ada, yang ada hanya dunia manusia dan immortal" Ayah Yena berkata panjang, membaca kertas kuno di genggamannya.

"Kerajaan terkokoh, bangsawan sejati yang abadi, manusia unggul yang tak berdaya di hadapan manusia manusia yang dianggap paling modern. Itu kerajaan kita" Lagi lagi, Yena dibuat tercengang.

"Pack ayahku, berada paling tinggi di pihak kerajaanmu" Ucap Jean yang datang tiba-tiba entah darimana.

"Kami, bangsa werewolf dan makhluk immortal lainnya rela hancur untuk mengabdi pada kerajaan ini. Kerajaan terkokoh yang terancam punah" Lanjutnya.

"Dan kerajaan ini, berjanji melahirkan keturunan-keturunan makhluk immortal sekecil apapun kemungkinan sebagai balas budi. Itu sebabnya, ayah menuntutmu selama ini, demi sebuah sumpah suci dan balas budi" Kini Yena paham, ia akhirnya mengerti dan menghilangkan pertanyaan yang penuh di kepalanya.

"Tunggu, makhluk immortal? Bukan bangsa serigala saja?" Pertanyaan terakhir yang masih abu di pikiran Yena.

"Untuk sekarang pikirkan acara penyatuanmu dan Jean. Karna kau sudah tau, ayah akan memprioritaskan pernikahan kalian" Ucap sang Raja tegas.

Dan di celah-celah pintu, ada Arian yang mendengar semua pembicaraan itu, ia mengerti istilah mate dan maksud perjanjian leluhur itu. Perasaan marah bergejolak di hatinya, ia merasa sangat jatuh sekarang, jauh untuk mencapai kakak Yena nya.

Arian pergi, menuju kemanapun ia pergi. Wajah putihnya memerah, nafasnya pun tak beraturan. Ia terlihat sangat cemas.

Dari belakang, terlihat ayah Arian yang mencoba untuk berbicara, dan memanggil Arian agar berhenti. Mengikuti sang putra dengan lari kecil untuk menyampaikan sesuatu, sesuatu yang membuat Arian kembali terjatuh setelah emosi yang mencoba membangkitkannya beberapa waktu lalu.

"Arian, pemberitahuan dari Raja, bahwa pertunangan diundur. Ayah--"

"Ya" Arian bergegas, menyembunyikan wajah marah nya.

##

"Arian.." Pria berkulit pucat itu menoleh. Dengan tatapan sayu yang kali ini terlihat menyedihkan.

"Kau pasti sudah tau ya...?" Tanya wanita di depannya dengan hati-hati.

"Sebenarnya ini terpaksa, tapi kita tetap bertunangan! Kalau kamu mau? A-aku takut kamu pergi sih... Tapi tidak apa-apa! Kalau memang yang terbaik" Yena menggaruk rambutnya pelan, canggung.

Arian terkekeh pelan, "ya.. 1,2 atau lebih lelaki, itu hal wajar kan? Hanya bersabar sedikit, untuk menduduki posisi kedua, haha" Berbeda, Yena rasa ini bukan Ariannya, ucapan getir itu membuat Yena ingin menangis.

Reverse Harem: Treasure Boy's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang