Pagi ini Arian sudah akan pulang ke rumahnya yang cukup jauh dari Kerajaan. Tentu Yena yang mengantarkannya, dengan membawa Oliver si kucing itu.
"Rumah aku jauh, masa harus bolak balik buat main sama Oliver?" Arian melengkungkan bibirnya kebawah, matanya menatap Oliver sendu. Sebenarnya, alasan Arian yang sebenarnya adalah karna Yena, bukan Arian
"Aku sering ke kota kok, nanti aku bawa Oliver" Jawab Yena ceria.
Saat ini mereka sudah duduk di sebuah kendaraan semacam mobil yang terbang, ini beroperasi dengan remote. Yena tidak mungkin teleportasi ke kota, karna sebenarnya itu tidak boleh, dianggap tidak menghargai orang orang yang tidak punya sihir.
"Kak Yena berarti yang sering sering main ke rumah ku ya..." Cengir Arian
"Sebentar lagi kamu tinggal di rumah ku aja, selamanya" Jawab Yena santai, ia berbicara sembari mengelus kepala Oliver
"Eh?" Kikuk Arian, lagi lagi jantungnya berdegup kencang.
'Shoot'
"KYAAAA" Teriak Arian melihat sebuah peluru masuk kedalam kendaraan mereka dan hampir mengenai leher Yena, sedangkan Yena hanya diam karna kaget dengan apa yang baru saja terjadi
"Ini kenapa?" Ucap Yena pelan, Yena segera mengambil handphone nya untuk menghubungi kerajaan. Sialnya, hp nya tersadap, ini bukan ayah Yena yang menyadap, sepertinya penyerang itu yang sudah melakukan ini
Karna Yena tidak menduga ini akan terjadi, ia tidak bisa menggunakan alat alatnya karna terlalu mendadak, ia juga tidak membawanya
Secara tiba-tiba, terdapat suara kericuhan di luar kendaraan Yena, ia terpaksa keluar dan meminta Arian untuk tinggal
Saat Yena keluar, terdapat beberapa orang yang sudah bersenjata teknologi lengkap. Yena kagok, ia saat ini tidak membawa apa apa selain handphone dan kendaraan, handphone nya pun sudah di sadap, sedangkan kendaraan yang di pakai hanya kendaraan biasa tanpa teknologi canggih apapun yang dapat terhubung ke kerajaan
Arian yang berada di dalam meringkuk ketakukan, ia tidak pernah menyangka akan seperti ini, ia sangat khawatir terhadap Yena. Ia tidak bisa apa apa sekarang
Mereka mulai menyerang Yena, sedangkan Yena terus membalas mereka. Yena mulai kewalahan, ia tidak mungkin memanggil Arian, Yena berpikir bahwa mereka mengincar Arian, karna keluarga Yena juga tidak mempunyai konflik yang serius dengan siapa siapa.
Yena terus membalas, satu persatu, sekuat tenaganya. Bibirnya sudah berdarah dan jempol tangannya bengkak, pipinya memerah karna emosi
'Bugh' Sampai akhirnya, pukulan terakhir ini membuat Yena jatuh, matanya memerah. Oliver di dalam sana mengeong keras, seperti sedang menggeram, sedangkan Arian memberanikan diri untuk keluar, ia tau ia tidak mungkin bisa melawan mereka dengan fisiknya ini. Di saat seperti inilah yang membuat Arian menggeram emosi, dirinya sangat lemah pikirnya
'Shoot' Tiba tiba sebuah panah transparan melaju tepat di depan mata para penyerang itu, membuat mereka tersentak. Apalagi melihat seorang pria dengan gagahnya melaju menuju mereka, menyerang tanpa ampun
Yena yang tadinya hanya diam saja langsung berdiri. Mereka bekerja sama untuk menyerang, seperti Yena yang diayunkan oleh pria ini dan Yena menendang nendang dada para penyerang itu dengan kakinya. Mereka berdua begitu lincah hingga membuat para penyerang tadi melesat dengan waktu hanya sedetik
"Apa... Itu tadi?" Yena membulatkan matanya kaget
"Mereka serigala" Ucapan pria ini membuat Yena semakin terkejut, Arian yang tadinya ingin keluar membekukan diri 'S, serigala?' Herannya, ia semakin panik pada Yena dan langsung keluar
"Kak Yena" Teriak Arian, ia langsung menerjang Yena
"Arian, kamu nggak papa? O, Oliver mana?" Panik Yena. Arian yang mendengarkan itu terisak, Yena sangat memikirkannya
"Hiks, kak Yena... Yang ngga papa?" Isak Arian
"Aku ngga papa" Yena menggendong Oliver kemudian memeluk Arian erat, mengusap kepala Arian
"Apakah... Tadi itu, s-serigala?" Tatih Arian
"Iya, sekumpulan serigala menyerang nona muda" Tegas pria yang tadi menolong Yena, ia terlihat heran dan sedikit sinis kepada Arian karna membiarkan perempuan menyerang para serigala, sendirian pula
"B-bagaimana bisa?" Tunduk Arian, ia benar benar merasa bersalah
"Arian, sudah... Mending kita menelfon orang kerajaan. Apakah ponsel ku sudah bekerja?" Arian bergegas menyodorkan ponsel Yena, kemudian Yena langsung menelfon ayahnya.
Ayahnya yang terlampau panik, langsung mengerahkan semua prajurit kerajaan dan membawa beberapa dokter untuk ke tempat Yena
Bahkan tidak memerlukan waktu yang lama untuk ayah Yena beserta para pasukannya muncul di hadapan Yena. Benar benar se panik itu
Yena yang melihat ayahnya membawa seluruh orang di kerajaan meringis malu, ia menepuk kepalanya pelan
"Yena, astaga. Kenapa bisa ada serigala di sinii"
"Sudah sudah ayah... Yena nggak papa, tadi ada yang nyelamatin Yena"
"Siapa?" Yena langsung menunjuk lelaki gagah ini yang berada di sebelahnya
Ayah Yena membinarkan matanya, "kandidat jodoh mu nih Yena." Bisik ayah Yena, membuat Yena membulatkan matanya. Apa apaan ayahnya ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse Harem: Treasure Boy's
Novela JuvenilYena adalah seorang keturunan bangsawan kuno yang masih bertahan hingga sekarang. Kakak laki-lakinya, tak memilih untuk memimpin perusahaan malah menjadi budak dari seorang wanita. Dunia kutukan, anggaplah jika ini adalah dunia yang paling aneh. Di...