2- ordinary thing

3.9K 143 10
                                    

Vomennya dungs 💋

***

Tujuh inti Ravegasgeng kembali menarik perhatian bak magnet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuh inti Ravegasgeng kembali menarik perhatian bak magnet. Berjalan rapih dengan ciri khas masing-masing. Aksara memimpin. Samping kanan ada Sakha, kiri Rakha. Lalu Theo, Sakti, Marvin dan Sagala. Formasi sempurna.

"Kayak presiden aja diramein begini," bisik Marvin.

"Gue emang se-mempesona itu sih, Vin," ujar Sagala pongah. Tak lupa membalas sapaan beberapa fansnya.

Marvin memasang gestur jijik. "Andai tembok bisa bicara, dia pasti muak denger suara lo, Gal."

"Bukan muak, Vin. Lebih ke salting sih karena gue suka nyandar di sana," sergah Sagala tersenyum pede seraya memainkan alis. "Jangan cemburu gitu ah, Vin. Hati gue tetep buat lo seorang kok."

Otak jahilnya bekerja cepat. Marvin langsung beringsut menyandarkan kepalanya ke pundak Sagala, sembari menggandeng cowok itu. "Lo tau aja gue cemburu."

"SERIUS AMAT, BABI!! CABUT LO!" Lototan Sagala tak membuat Marvin gentar. Pantang menyerah meski ditolak keras. Sontak saja Sagala berlari membawa perasaan geli sebadan-badan. "GET OUT OF MY SELF!"

"COME, BABE! I WANT YOUR LIPS!" Marvin mengejar. Memonyong-monyongkan bibir dengan kedua tangan terbuka, siap memeluk juga menerkam Sagala kapan saja. "Jangan lari zeyengggg!!"

Mereka cukup jauh. Teman-temannya hanya bisa geleng-geleng kepala atas tingkah aneh keduanya. Kini mereka cekcok berbataskan tiang. Lalu kejar-kejaran lagi memutari tiang tersebut. Sungguh dramatis.

"India garis keras tuh anak dua," celetuk Sakti tertawa.

"Ternyata simpanse sebahaya ini kalo dilepas." Sakha bersuara usai menonton aksi dua temannya. "Biar mereka nyusul."

Kelimanya kompak melangkah membiarkan dua sahabatnya asyik memainkan peran sebagai Shah Rukh Khan dan Kajol.

"Takut banget!! Emang kudu ati-ati kalo ngomong. Soalnya salah dikit dikeluarin."

"Bener. Napas aja gue takut."

"Mereka datang!!"

Inti Ravegasgeng mulai mencium keanehan dari para murid. Begitu mereka melangkah maju, semuanya kompak mundur.

Ini bukan hal baru. Tapi rasanya tetap janggal sebab tingkah mereka sekarang terkesan menghindar. Seakan inti Ravegasgeng adalah ancaman besar dan patut dijauhi.

"Aneh," gumam Aksara menelisik sekelilingnya.

Ponsel Rakha berdenting menandakan pesan masuk. Saat dibuka, nama Sagala terpampang beserta pesan perintah yang buru-buru.

"Why?" Aksara bertanya dingin.

"Mading."

Jawaban Rakha menunjukkan titik terang akan kebingungan yang terjadi. Berbondong-bondong kelimanya menyusul dua sahabat lain ke mading Jayakarsa.

AKSARA || Obsessed with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang