0.1

50 22 22
                                    

Seorang siswa berjalan kearah kelasnya, senyuman manis tidak pernah luntur sedari tadi. Membuat orang-orang yang melihat terpesona seketika.

Langkah kakinya berhenti didepan kelasnya, perhatian teman-temannya yang sibuk bercanda gurau didalam kelas sontak berpusat kepada pemuda berambut cokelat itu.

"NA JAEMIN COMEBACK!!!"

Bukan, bukan pemilik nama yang meneriakkan itu, melainkan seorang pemuda berkulit gelap yang duduk tak jauh dari pintu.

Pemuda itu berdiri menghampiri temannya itu, kemudian merangkulnya sambil membawanya ketempat duduknya.

"Gila, makin ganteng aja nih bestie gue," Seru Sanha sambil terkekeh kecil.

"Iya dong, Na Jaemin gitu loh." Balas Jaemin sambil menyisir rambutnya kebelakang.

Mendengar balasan itu, pemuda bertubuh mungil disamping Soobin berdecak pelan. "Ternyata tingkat ke PD—an nya masih tinggi."

Teman sekelas mereka tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Renjun. Na Jaemin memang terkenal dengan tingkat ke PD an yang diatas rata-rata.

"Oh iya, lo udah pulih?" Tanya Hyunjin.

"Ya udah lah, kalo belum nggak mungkin gue ada disini,"

Jeno mengangguk-angguk, sudah lama mereka tidak berkumpul seperti ini. Ya, semenjak Jaemin masuk rumah sakit kurang lebih 3 bulan yang lalu karena kecelakaan mobil.

Haechan menyentuh bekas jahitan memanjang di jidat Jaemin, namun tangannya langsung dipukul oleh Soobin.

"Sakit njir, kalau jahitannya kebuka gimana?!" Omel Jaemin sambil menutupi bagian itu dengan poninya.

"Jahit lagi apa susahnya," Kekeh Haechan sambil tertawa tak berdosa.

"Apaan sih? Ga jelas banget."

Tak lama, Pak Kyungsoo masuk kedalam kelas—Guru mapel matematika.

"Pelajaran akan segera dimulai, silahkan kembali ketempat duduknya masing-masing." Suruh Pak Kyungsoo dengan raut wajah datarnya.

Siswa dikelas itu langsung buru-buru kembali kemejanya masing-masing. Mereka tidak mau cari masalah dengan Pak Kyungsoo yang terkenal kejam jika memberikan hukuman.











































































"Pelajaran telah selesai, rapikan peralatan sekolah lalu kalian boleh pergi kemanapun yang kalian mau. Haechan keluar dengan tertib!"

Haechan langsung menciut, Sanha langsung menertawakan ekspresi Haechan sampai terjungkal.

"Elo sih, udah tau Pak Kyungsoo sadisnya bukan main, untung lo nggak dijadiin babu sekolah kayak Sunwoo dulu." Sembur Jeno, dia teringat dulu Sunwoo tidak sengaja memecahkan kaca jendela ruangan kepala sekolah dengan bola basket dan mendapatkan hukuman membersihkan perkarangan sekolah selama 3 Minggu, setelah hukuman berakhir Sunwoo langsung demam.

"Tau tuh. Kuy kekantin, Jaemin yang bayar!" Seru Sanha sambil berjalan kekantin dengan semangat 45 nya.

Sementara itu, Jaemin mendengus kesal sambil menatapi dompetnya yang berisi 4 lembar uang berwarna merah. Soobin menepuk bahu temannya itu.

"Yang sabar ya, semua bakal ada hikmahnya." Celetuk  Soobin lalu tertawa.

Sesampainya dikantin, mereka duduk di kursi panjang dipojok kantin, itu usulan dari Renjun katanya disana lebih tenang karena sedikit jauh dari keramaian dan juga dekat dengan jendela.

WANNA PLAY | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang