Chapter 3

195 21 11
                                    

Hari ini tendou sedang menikmati hari liburnya dengan memakan ramen tonkatsu dengan irisan daging babi yang sangat menggiurkan.

Ia sudah memakan hampir tiga mangkuk seorang diri dan ketika ingin memesan mangkuk keempatnya ia dibingungkan dengan kedatangan akeno dan juga Issei.

"Kau tau issei-kun katanya disini merupakan ramen yang sangat enak dikota kuoh makanya aku ingin mengajakmu makan ramen disini" (akeno)

"Benarkah? Kalau begitu ayo kita pesan sekarang!" (Issei)

Keduanya tidak menyadari kehadiran tendou dibelakang meja mereka sedangkan tendou ia bersikap tidak peduli dan memesan dua mangkuk ramen sekaligus.

"Sepertinya Anda sangat menyukai ramen kami, bagaimana kalau kami menawarkan menu ramen terbaru kami apa kau tertarik?" (Pelayan)

"Hm..itu patut dicoba baiklah akan kupesan menu baru kalian." (Tendou)

Pelayan itu pun mencatat pesanannya dibuku kecil lalu kembali menuju dapur, sedangkan tendou ia menikmati teh oolong yang ada diatas mejanya, sembari memikirkan sesuatu dikepalanya.

"Aku pikir aku akan langsung mendapatkan hyper zecter ketika terisekai didunia ini, ternyata yang ikut denganku hanya Kabuto zecter sedangkan hyper zecter harus aku cari dengan kemampuanku sendiri." (Tendou)

Setelah beberapa saat akhirnya pesanan tendou pun tiba dimana itu adalah ramen komplit dengan tambahan irisan daging babi dan juga karaage ayam dan tak lupa juga irisan daging sapi diatas irisan daging babi.

"Silahkan dinikmati tuan!" (Pelayan)

Pelayan itu pun langsung pergi sedangkan tendou yang melihat makanan didepannya sedikit terpukau dan merasa tidak enak untuk menyantapnya.

Tetapi tangannya dengan segera mengambil sumpit dan menikmati ramen tersebut.

"Ini sangatlah enak! Aku tak percaya bahwa perpaduan rasa ini membuatku sangat berdegup." (Tendou)

Setelah hampir 20 menit ia telah selesai menghabiskan ramennya dan merasa kenyang, setelah dirasa makanan sudah turun ia langsung menaruh uang diatas meja dan beranjak pergi dari restoran tersebut sebelum..

"Are? Bukankah ini si pecundang itu? Apa yang kau lakukan disini?" (Issei)

Issei tak sengaja melihat tendou yang ingin pergi dan berniat untuk sedikit mengejeknya dan mempermalukan dirinya dimuka umum.

"Bukankah sudah jelas? Ini adalah restoran dan bila ada orang yang datang ke restoran sudah pasti untuk makan, apa otakmu tidak bisa digunakan?" (Tendou)

Issei yang mendengar itu tentu saja merasa sangat marah dan ketika ia ingin berdiri tiba-tiba ia ditahan oleh akeno.

"Ara~ tidak perlu menggunakan kekerasan disini issei-kun, kita dilihat oleh orang lain." (Akeno)

Mendengar itu Issei langsung menatap ke sekeliling dan melihat beberapa orang mengarahkan pandangannya kepada merek dan sesekali ada yang berbisik.

"Cih kau beruntung kali ini tendou, tapi lain kali aku akan menghajarmu sampai habis!" (Issei)

"Coba saja kalau bisa dasar bocah penyuka payudara." (Tendou)

Tendou dengan sengaja mengeraskan suaranya ketika mengatakan kata payudara yang mana jelas membuat Issei tambah malu karena makin banyak orang yang berbisik.

"Sialan! Awas kau nanti!" (Issei)

Tendou tidak memperdulikan perkataan dari Issei dan memilih pergi dari restoran itu akan tetapi dari belakang tatapan akeno padanya sedikit tajam.

"Dia sedikit berbeda." (Akeno)

Matanya terus menatap punggung tendou sampai keluar restoran dan sosoknya hilang ditelan keramaian.




Sedangkan disuatu tempat terlihat seorang pria mengenakan pakaian jas serba putih dengan setangkai bunga berwarna biru ditangannya.

"Kota ini... sangatlah menarik, terlebih targetku berada dikota ini." (???)

Pria itu hanya menatap gedung-gedung tinggi dikota kuoh dari jembatan yang berada ditaman, angin berhembus disekitarnya membuat banyak bunga berterbangan disekitarnya.

"Untuk saat ini aku akan diam dan melihat situasi dan bila situasi sudah cukup bagus aku akan langsung bergerak." (???)

Orang itu menghirup bunganya dan pergi dengan menaiki mobilnya menuju entah kemana.

Sedangkan tendou sendiri saat ini sedang dalam perjalanan pulang akan tetapi sempat terhenti karena suara teriakan wanita.

"Apa itu? Mungkin seseorang dalam berbahaya." (Tendou)

Tendou pun langsung pergi menuju arah suara dan melihat seorang pria dengan sayap iblis telah membunuh seorang wanita.

"Siapa kau? Karena kau telah melihatku maka aku akan membunuhmu!" (Iblis liar)

Iblis itu menyiapkan semacam tombak panjang miliknya dan bersiap untuk menyerang tendou. Sedangkan tendou ia memanggil Kabuto zecter lalu memasangnya dibeltnya.

"Henshin." (Tendou)

HENSHIN!

Tubuh tendou pun langsung tertutupi armor dan iblis yang melihat hal itu pun cukup terkejut dan mengira ia bertemu dengan manusia yang memiliki sacred gear.

"Heh! Walaupun kau memiliki sacred gear itu tidak akan berpengaruh banyak, kau hanyalah manusia lemah!" (Iblis liar)

Iblis itu langsung menyerang tendou dengan menghunuskan tombaknya tapi tendou menghindari serangan itu dan menangkap tombak milik iblis itu.

"Jangan terlalu meremehkan orang lain atau kau akan merasakan akibatnya." (Tendou)

Ia pun langsung meninju wajah iblis itu dan menendang perutnya hingga terpental kebelakang tetapi tombak iblis itu tetap tendou pegang.

"Ukhh! Sialan beraninya kau memukulku?" (Iblis liar)

Iblis itu menembakkan semacam laser dari tangannya yang mana tendou menghindari laser itu dan ketika laser itu mengenai tanah itu langsung meninggalkan bekas lubang yang cukup besar.

"Hahahaha jangan sombong manusia rendahan! Kau tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku!" (Iblis liar)

Iblis itu kembali menembakkan laser itu beberapa kali tapi tendou dengan mudah menghindari serangannya.

Tendou langsung berlari kearah iblis itu dimana ketika sudah dekat ia langsung menangkap wajah iblis itu dan membantingnya ke tanah.

"Aku bahkan tidak perlu melakukan cast off untuk mengalahkanmu." (Tendou)

Tendou mengeluarkan kunaigunnya dan mengarahkan moncong senjatanya pada dahi iblis itu.

"T-tolong hentikan ma-maafkan aku! Aku tidak akan pernah membunuh lagi kumohon ampuni aku!!" (Iblis liar)

"Kalau kau berani membunuh berarti kau sudah siap untuk dibunuh." (Tendou)

Tendou pun langsung menembak dahi iblis itu hingga hancur dan darahnya berceceran kemana-mana.

Tendou yang telah membunuh iblis itu berniat untuk pergi akan tetapi ia dikejutkan dengan kehadiran seseorang.

"Apa kau yang melakukannya?" (Sona)

Tendou tidak mengharapkan kedatangan Sona lalu ia melepas Kabuto zecter dan armor yang menutupi tubuhnya pun langsung menghilang.

"Seharusnya kau sudah tau bukan? Lagipula hanya kau yang mengetahui tentangku, Sona." (Tendou)

"Arata-kun....sampai kapan kau akan menyembunyikan jati dirimu yang sebenarnya?" (Sona)

Tendou hanya diam lalu ia langsung pergi meninggalkan Sona tetapi tangannya segera ditahan oleh Sona.

"Apa ini karena kematian orang tuamu?" (Sona)

Kabuto in HighSchool DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang