SUNGJAKE COTY
●♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡●
Jake menatap tidak percaya pemandangan seorang Jake Edellyn yang sangat sempurna, surai blonde, badan tidak terlalu tinggi serta manik mata coklat terang seakan. Tidak terlihat seperti orang jahat sama sekali, namun semua orang pun tahu betapa kejam pangeran bungsu ini.
"Lo itu cantik banget anjir! Cari calon suami yang lain kek! Ini malah mengemis cinta orang yang jelas-jelas benci sama lo! Dan paling gue anjingin lo mau aja mati sedangkan orang yang lo suka nikah sama babu!" Jake menunjuk bayangannya di cermin saking kesal mengingat jalan cerita.
"Ya udah gue keliling istana dulu liat-liat dunia fantasi ini, siapa tau ketemu cowok yang lebih gagah lebih kaya dari Benjamin." Shion menganga saja menyimak apa yang pangerannya lakukan.
Shion sama sekali tidak mengerti bahasa apa yang Jake pakai hari ini, pelayan muda itu berusaha keras mengerti apa yang pangerannya katakan meskipun gagal. Lagian tumben pangeran banyak bicara seperti ini biasanya tidak pernah.
"Pangeran kalau boleh saya tahu anda bicara bahasa apa ya tadi? Siapa tahu saya bisa belajar supaya mengerti maksud anda." Jake tertawa terbahak-bahak.
"Gak ada. Ayo jalan-jalan."
Keluar pavilium tempat dia tinggal Jake tidak bisa berkata-kata melihat bangunan mewah terbuat serba dari emas yang menghiasi lorong orang berlalu lalang, "Ini kalo gue congkelin buat dijual per gram kaya nih gue." Tangan mulusnya bergerak menyentuh dinding dan menyusuri lekuk indah ukiran.
Shion merasakan jantungnya terus terpacu ketika pemandangan cantik pangerannya begitu indah di pandang mata, Shion menggelengkan kepalanya.
"Ini berapa duit buat bikin istana? Kaya bener, bisa kali ya gue minta seperempat harta Raja habis ntu kabur menyelamatkan diri biar gak dibunuh pawang Sooha lonte." Keliatannya saja cantik, tapi mulutnya kalau orang-orang paham bahasa Jake mungkin menyesal memujinya termasuk Shion.
"Ini tamannya mana sih? Perasaan jalannya jauh banget gak ada ujungnya ini lorong."
"Pangeran kita berada di paling ujung kerajaan, jauh dari istana utama jadi sedikit lebih jauh kita berjalan kalau mau ke taman." Jake menghela nafas.
.
Jake terus dibuat kagum dengan keindahan dunia fantasi buatan manusia ini bagaimana tidak keindahannya sangat tidak masuk akal, tapi ini nyata mana semua manusia disini good looking semua tidak ada spek jamet yang sering catcalling setiap cewek lewat terus rambutnya kayak sarang burung warna warni.
Sibuk melamun dengan mulut terbuka Jake tidak sadar seseorang lewat di depannya.
Seorang pria yang melewati Jake dengan percaya diri akan di sapa oleh sì cantik itu berhenti, "Jake Edellyn? Tidak sopan sekali kau tidak menyapaku."
Jake mengerjapkan matanya apalagi mendengar suara berbisik dari banyak orang masuk ke pendengarannya, "Hah? Lo siapa emang ngebet banget pengen gue sapa? Artis lo? Pejabat? Raja lo? Sok iye banget nih cowok," orang-orang bingung dengan bahasa yang Jake gunakan.
"Bahasa apa itu Jake Edellyn? Dasar tidak tahu sopan santun."
Pemuda cantik itu membekap mulutnya sendiri, dia keceplosan! Bisa-bisa orang akan tahu bahwa ia bukan Jake Eddelyn, dasar bodoh. Jake mengatai diri sendiri dalam hati, kalau orang-orang sampai tahu dia bukan pangeran bungsu kemungkinan paling besar Jake akan mendapatkan hukuman yang berat.
"Mana gue gak bisa tata krama anjing! Gue di depan mama kandung aja kayak preman." Jake tersenyum manis lalu membungkukkan setengah badan.
"Eh anying ini orang juga siapa kalo gue mau nyapa? Gak mungkin kan eh bro how are today? Bisa terbongkar gue bukan jake kesayangan mereka."
"Maaf yang terhormat saya sedang konslet otaknya habis jatuh dari tangga makanya sedikit gila, kalau begitu saya pamit undur kalau ada salah khilaf tolong di maafkan, sekian dari saya, terima kasih atas perhatiannya, salam." Jake ingin berbalik, namun pria tampan bersurai coklat berbadan gagah itu menahan tangannya.
Jake lumayan takut apalagi cengkeraman pada pergelangan tangannya sangat kencang, dia saja tanpa sadar meringis kesakitan.
"Kau harus ingat siapa kau disini Jake Edellyn, kau hanya anak selir, seluruh keluarga kerajaan tidak menginginkanmu jadi hormatlah padaku selaku pangeran mahkota disini, jaga sikapmu itu." Mata Jake terbelalak.
Pangeran Jeffrey Alnardo Lucius kakak Jake Edellyn hanya saja mereka beda ibu pria ini adalah orang yang sangat licik sering menggunakan Jake Edellyn untuk keuntungannya sendiri dan membuat Jake semakin dibenci banyak orang. Orang ini akan menjadi salah satu malaikat pencabut nyawanya di akhir cerita.
"Iya Pangeran Mahkota saya tahu hal itu, saya minta maaf akan kelahiran saya yang tidak diinginkan orang disini, saya berjanji akan pergi jauh mengembara agar anda dan yang lain tidak melihat saya lagi." Jake berpura-pura sedih supaya orang-orang tahu sakitnya seorang pangeran bungsu.
.
Pangeran Jeffrey Alnardo Lucius
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Villains [sungjake]
FantasyBagaimana Jake si berandalan tukang rusuh, barbar dan bermulut toxic bertransmigrasi ke tubuh salah satu penjahat novel yang baru dia baca sebelum meninggal dunia? Jake bertransmigrasi ke novel 'Love For Sooha' dimana para pria memperebutkan tokoh w...