.
Percakapan makan malam kali ini sungguh diluar nalar dan jauh dari alur cerita dalam novel yang dia baca, mengapa? Karena Raja menyampaikan kalau pernikahan mereka akan dipercepat dan menyuruh Duke Benjamin segera mempersiapkan lamaran pada Jake.
Sedangkan Jake jelas menolak mentah-mentah hal itu dengan sigap dia mengeluarkan surat pengunduran diri sebagai anggota kerajaan dan rela di asingkan sejauh mungkin, Raja pun menolak keras usulan Jake bahkan membuang surat itu.
"Saya tidak mau menikah Yang Mulia Raja Lucius, saya memilih mencopot gelar kerajaan daripada menikah dan hidup dalam kesengsaraan."
"Anjay! Kesengsaraan gak tuh!"
Suasana sudah tidak intensif kala Raja berdiri dari tempat duduknya sambil menatap tajam anak bungsunya, mata Raja Lucius tampak memerah dengan emosi di ubun-ubun, penolakan Jake melukai harga dirinya sebagai Raja.
Jake pun berdiri mengikuti Raja, matanya dibuat berkaca-kaca begitu nanar dan penuh kesakitan.
"Saya akan pergi Yang Mulia, saya berjanji akan hidup lebih baik dan tidak menjadi orang jahat lagi, lagian Duke Benjamin sangat mencintai Sooha sampai pembicaraan penting ini Duke tidak segan membawa Sooha ikut bersamanya padahal ini masalah cukup serius yang orang luar tidak boleh dengar, tapi Duke Benjamin sangat mempercayai Sooha dan saya tidak bisa menikah tanpa cinta didalamnya." Duke Benjamin terdiam membisu, berbeda dengan Jake yang menangis sepilu-pilunya berusaha menyakinkan sang Raja.
Jake menyeringai tanpa diketahui orang-orang, "Gue keren gak sih? Kayak didrama yang sering ditonton sama mama? Eh mama?" Mengingat wanita yang melahirkannya itu Jake menangis semakin kencang, apa kabar mama disana? Pasti mama sedih melihat anak tampannya sudah tidak ada.
Melihat tangisan Jake semakin keras Raja Lucius tanpa sadar menghampiri pangeran bungsu dan memeluk erat tubuh kecil Jake Edellyn sambil mengelus pelan punggung sempit itu.
Deg! Deg! Deg! Deg! Deg!
Reaksi alami tubuh Jake begitu mengejutkan tangan kecilnya langsung membalas pelukan Raja Lucius tak dapat dia tahan tangisannya semakin kencang dan mulutnya bicara sendiri.
"Kenapa ayah baru peluk akuhikss.... ayaaah... ayaah... ayaaah... aku sayang ayaah hikss... kenapa ayah benci sama aku? Aku tidak salah atas meninggalnya ibunda... bukan salah akuuu... hikss... ayaahh sakiit sakiit... sakiit... " itu bukan dari Jake Shim melainkan dari Jake Edellyn, dia sudah berontak namun pemilik tubuh lebih kuat menahannya dan semua yang dirasakan pemilik tubuh tersampaikan pada sang ayah kandungnya.
Tangisan Jake semakin bulat terdengar orang-orang, pemuda cantik itu meluapkan rasa yang dia pendam selama ini dikesempatan bisa memeluk ayahnya sekali seumur hidup, "A-aku sayang ayahanda hikss... maafkan aku menyerah... aku pergi."
Jake pingsan seketika setelah mengucapkan itu yang membuat Raja Lucius panik bukan main dan menggendong sendiri putranya berlari sambil memanggil tabib.
"TABIB!! TABIB!!" Duke Benjamin diam menatap kepergian Raja Lucius bersama Jake, pria tampan manik sekelam malam itu melepaskan genggamannya pada tangan Sooha kekasihnya.
"Duke sepertinya pangeran Edellyn membuat drama baru, saya lihat dia hanya pura-pura menangis dan pura-pura pingsan Duke." Duke Benjamin diam saja dengan hati tak karuan, tidak ada kebohongan dari mata Jake, Duke Benjamin melihat ketulusan disana.
"Kau bisa pulang ke Mansion lebih dulu, aku ada urusan penting dengan pangeran Jeffrey. Pelayan tolong antarkan kekasihku ke kereta kuda." Sooha menggeram tertahan.
.
"Pendarahan dikepala pangeran sangat parah Yang Mulia mungkin menyebabkan kematian pada pangeran, tapi pangeran kuat dan mampu bertahan dari masa kritisnya." Mereka tidak tahu saja kalau Jake Edellyn sudah mati karena hal ini.
Jake perlahan membuka matanya lalu meringis pelan sambil bangkit untuk duduk, semua orang termasuk Raja tampak sangat khawatir jadi ketika Jake bangun buru-buru Raja memberikan segelas air putih untuk anaknya.
"Kayak raja nih gue, selonjoran ah...." serandom itu seorang Jake.
"Nanti ayah batalkan pertunangan kamu dengan Duke Benjamin, nak." Raja berkata lembut pada anaknya yang membuat mata Jake membulat dan reflek memeluk pria paruh baya itu.
"Makasih ayah!!" Raja Lucius mengelus punggung Jake lembut.
Jake Edellyn seandainya kamu tidak egois mau menang sendiri dan sedikit bersabar mungkin kehangatan ini milikmu sekarang, tapi dimana pun kamu berada sekarang semoga kamu bahagia.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Villains [sungjake]
FantasíaBagaimana Jake si berandalan tukang rusuh, barbar dan bermulut toxic bertransmigrasi ke tubuh salah satu penjahat novel yang baru dia baca sebelum meninggal dunia? Jake bertransmigrasi ke novel 'Love For Sooha' dimana para pria memperebutkan tokoh w...