05. Tugas Piket

215 35 15
                                    

Minggu subuh, saat sebagian besar para penghuni yang menamai tempat tinggalnya dengan sebutan 'Roomah 99Z', sudah ada seorang lelaki yang mengetuk pintu kamar di sebelah kamarnya.

Xia, salah satu penghuni kamar no. 1P (kamar perempuan : P, kamar laki-laki : L) membukakan pintu.

"Ya ampun, Hen. Pagi buta udah bangunin orang aja." Jawab Xia masih sambil mengucek matanya.

Hendy hanya nyengir. "Sayang gue mana, Xi ?"

"Lagi di toilet. Mau ngapain kalian berduaan subuh-subuh gini, hayo ?"

"Jogging, Xi. Jangan mikir yang enggak-enggak, ya."

Xia terkekeh kecil, karena candaannya membuat Hendy benar-benar tampak disudutkan.

"Ya udah tunggu aja dulu. Gue suruh Juwi cepetan."

"Thanks. Lagian lo bukannya yang tugas beberes lantai 1 pagi ini ya ?"

"Iya. Gue juga lagi antre kamar mandi, nungguin sayangnya elo."

"Ya udah, gue tunggu depan, pemanasan sekalian."

...

10 menit berlalu, Juwita menyusul Hendy di halaman depan.

Juwita memeluk Hendy dari belakang dan mengarahkan wajahnya ke depan. "Pagi Sayang." Sapanya, membuat Hendy tersenyum lebar, lalu menggandeng tangan Juwita.

"Udah mandi ?"

"Belum lah, habis ini kan keringetan lagi."

"Kok wangi ? Kok udah pakai make up ?"

"Mana ada ? Ini bareface tau. Emang akunya yang cantik mau kayak gimana juga."

Hendy terkekeh sambil mengangguk setuju, lalu keduanya mulai melakukan jogging sambil bergandengan tangan.

Hendy terkekeh sambil mengangguk setuju, lalu keduanya mulai melakukan jogging sambil bergandengan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xia berusaha menyalakan alat piringan hitam yang berada di ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xia berusaha menyalakan alat piringan hitam yang berada di ruang tengah. Niatnya dia ingin bersih-bersih sambil mendengarkan alunan musik, namun belum juga berhasil.

"Pagi, Xia."

Xia menoleh tersenyum dan membalas sapaan. "Pagi juga, Sean."

"Ngapain dari tadi diem disini ?"

ROOMMATE 99ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang