EMPAT

1 2 0
                                    

Mata cantik nayra menjelajah ke hamparan luas yang dikelilingi banyaknya orang orang yang berjalan kesana kemari.

Nayra menggigiti jari telunjuknya, pertanda bahwa ia sedang panik sekarang. Berkali kali juga ia melirik kearah arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 09:45 pagi. 15 menit lagi jam penerbangan akan segera tiba.

"Nak, ayo! " Seru keano membuat nayra menatap kesal lelaki paruh baya itu, nayra juga sempat misuh misuh tak jelas.

"Sebentar! " Jawab nayra dengan marah.

Sekali lagi, pemberitahuan akan jam penerbangan pesawat dengan tujuan Indonesia-jerman akan segera berangkat.

Terpaksa nayra mengikuti langkah kaki ayahnya menuju ke pesawat tujuan.

••••

Pesawat mulai lepas landas. Nayra duduk di samping jendela pesawat.

"Apa benar leo tidak datang? " Gumam nayra seraya menatap luar dengan pandangan kecewa. Kecewa karena sahabat nya tidak menemuinya untuk terakhir kali sebelum pertemuan yang tidak pasti itu datang.

Nayra menatap awan awan di luar sana, hingga tak sadar dirinya terlelap.

Disisi lain...

"MAU KEMANA KAU? "

Teriakan menggema diruangan. Leo yang hendak berlari keluar itupun menghentikan langkahnya. Dan menghadap sang papa.

"Leo... Leo mau ke bandara pah" Jawab leo dengan gemetar. Takut jika ia tak diperbolehkan datang kesana.

"Mau apa? Melihat gadis centil itu? " Tanya arkana seraya mendekat kearah leo yang ada didepan pintu.

Tanpa disadari, kedua tangan leo telah mengepal dikedua sisinya.

Leo marah karena sahabatnya dihina seperti itu.

"Dia bukan gadis centil pa" Kilah leo.

"Hahaha... Lalu apa, perempuan yang sudah berhasil membuat mu berani melawan papanya sendiri"kekeh arkana.

" Kau tidak boleh ke bandara"putus arkana lalu berjalan menuju meja makan.

"Tapi paa... " Ujar leo seraya mengikuti langkah arkana.

"Tidak! " Sentak arkana.

"Hanya sebentar" Mohon leo dengan memelas.

"PAPA BILANG TIDAK LEO! " teriak arkana hingga membuat leo tersentak.

Leo melirik ke arlojinya. 20 menit lagi pesawat dengan tujuan jerman akan segera lepas landas.

Leo berbali arah. Lalu berlari tak menghiraukan teriakan arkana yang memintanya untuk kembali.

Leo menaiki mobilnya, lalu menuju ke bandara.

••••

Leo menatap sendu pesawat yang baru saja lepas landas. Ia telat!.

Dan, pesawat itu sudah terbang.

Leo menitikkan airmatanya lalu perlahan berjalan meninggalkan bandara.

SAYAP PELINDUNG UNTUK NAYRA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang