Jensoo
Aku, seorang CEO perusahaan harus menghadiri pesta membosankan ini. Kalau bukan paksaan Mama, aku lebih memilih berkutat dengan berkas-berkas.
Lihatlah, sekarang pesta ini hanya menghabiskan waktu. Minum? Mengobrol? Bercanda? Tidak ada yang menarik.
Aku tau mereka ke sini untuk mencari relasi. Terlebih beberapa orang yang mendekatiku untuk mencari muka. Jangan harap kalian bisa dengan mudah membuatku tertarik.
Bugh
Sial.
Siapa yang berani menabrakku? Apa dia tidak punya mata? Pasti orang itu sengaja supaya bisa berbicara denganku.
"Ah maaf. Aku benar-benar tidak sengaja, sekali lagi aku minta maaf, mbak."
Wanita itu. Dia memanggilku mbak?
Baru kali ini ada yang memanggilku 'mbak'. Dan baru kali ini ada yang menabrakku langsung pergi tanpa mencari kesempatan. Siapa wanita itu?
Aku melihat ke sana kemari, tapi batang hidungnya tidak terlihat. Apa karena tadi aku tidak melihatnya dengan jelas? Aku hanya tau dia seorang wanita dengan pakaian kasual.
Sudahlah itu tidak penting. Aku mau mencari udara segar saja.
Saat aku berjalan menuju balkon, aku mendengar seperti ada pertengkaran kecil. Aku mengintip karena penasaran dengan suara yang aku kenali.
"Maksud kamu apa larang-larang aku? Kita itu cuma dijodohkan!" Ucap suara yang aku kenali.
"Aku tau, tapi setidaknya kamu jaga perasaanku dan nama keluargaku!" Itu suara seorang wanita.
"Kalau gitu batalkan perjodohannya. Aku gak ada rasa denganmu!"
"Kamu pikir aku ada rasa sama kamu? Gak ada. Gak ada sama sekali aku punya perasaan ke cowok brengsek gak tau diri kayak kamu. Cowok brengsek yang cuma manfaatin perempuan demi nafsunya!"
What? Jadi mereka bertengkar karena kesalahan pria itu. Aku jadi penasaran siapa pria yang aku kenal suaranya ini.
Belum sempat aku melihat wajah mereka, aku mendengar suara keras. Suara tamparan. Pasti pria itu yang melakukannya.
"Jaga ucapanmu! Kamu itu bukan apa-apa selain barang tukar keluarga. Kasian sekali kamu sangat menjaga nama keluarga, tapi keluargamu lah yang menawarkanmu kepadaku demi menutupi kerugian perusahaan yang mereka miliki."
Wah, ini semakin menarik.
"Kenapa kamu diam? Apa kamu baru sadar kalau kamu seharga hutang perusahaan? Jadi, diam dan jangan ikut campur urusanku lagi."
Aku mendengar suara langkah kaki mendekat. Dengan cepat aku berpura-pura acuh melihat jam tangan. Semoga dia tidak menyadari kehadiranku.
"Eh, Jennie sedang apa kau di sini?" Tanya seorang pria berhenti di depanku.
Tunggu sebentar. Dia terdengar akrab saat memanggilku dan suaranya juga sangat aku kenali. Bukannya dia...
"Sohoo."
Dia sepupuku.
Aku sangat tidak menyangka sepupuku ini akan berbuat hal buruk. Yang aku tau dia adalah lelaki baik-baik.
Lucu.
"Jen?" Lambainya di depan wajahku.
"Oh. Aku ingin mencari udara segar. Kau sendiri sedang apa?" Tanyaku berpura-pura tidak tau.
"Aku juga baru selesai mencari udara segar. Kalau gitu aku masuk, see you Jen."
"Hm."
Sohoo, kupikir dia pria baik-baik. Ternyata dugaanku salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Pena
FanfictionThis is just a collection of short stories that have no ending. Stories featuring BLACKPINK and BABYMONSTER characters. Especially JENSOO, RUPHA, and RUYEON. This contain girl love genre, so if you don't like gxg genre, don't read this story :)