Gelap malam menjadi saksi bisu, sebuah kabar yang menyediakan pun datang melanda, kenyataan pahit yang harus di terima oleh sang sahabat, saat menyaksikan sendiri bagaimana sang sahabatnya menitipkan anaknya kepadanya, dan meminta putrinya untuk di nikahkan dengan putranya sebagai pengganti dirinya,Sang dokter yang baru saja memeriksa pasien pun langsung bersuara,
"Maaf apa ada yang bernama Rio di sini"
Ucap sang dokter yang langsung di jawab oleh Rio sendiri,"Iyya saya Rio dok, ada apa dengan sahabat saya, bagaimana keadaannya dokter"
Ucap Rio dengan wajah yang tak bisa di katakan lagi, sang dokter pun langsung memberi kabar,"Lukanya sudah parah, kita hanya bisa berserah diri kepada Allah, dan istri pasien telah meninggal dunia pak, pasien juga kritis dan menyebut nama Anda, anda pasien ingin berbicara"
Langsung saja Rio masuk ke dalam, di lihat sahabatnya sedang terbaring tak berdaya,
"Abi maafkan anakku hiks... Anakku yang telah menabrak dirimu, aku meminta maaf karena istrimu sudah di ambil oleh Allah Abi hiks...."
Tangisan dan ucapan maaf sang sahabat kepada sahabatnya, Abi pun langsung memegang tanggan sahabatnya,"Tidak Rio, anakmu tidaklah salah, ini sudah menjadi takdirku seperti ini, Rio aku sudah tidak kuat lagi, istriku pun telah menungguku di sana, aku mohon tolong nikahkanlah anakku dengan putramu Rio, agar dia bisa menggantikan peranku sebagai deddynya, aku sudah tidak kuat Rio berjangjilah kepadaku kau akan menjaga putriku, menyayangi dia layaknya putrimu sendiri, dan nikahkanlah dia dengan putramu"
Ucap sang sahabat di ujung helah nafas, Rio yang melihat Abi sahabatnya seperti ini memohon dan meminta pun, Rio langsung berkata,
"Tidak perlu kau minta pun aku akan menyayangi putrimu dan akan menganggap dia seperti putriku sendiri, aku berjanji akan menikahkan dia dengan putraku Abi, karena putraku pun mempunyai tanggung jawab di sini, ia juga salah telah membuat dirimu seperti ini, dan menyebapkan istrimu meninggal, aku akan menikahkan anakku dengan putrimu abii jangjiku kepadamu"
"Terima kasih Rio, aku sudah tidak kuat lagi, aku mohon sekarang anakmu menikahi putriku di sini, panggil penghulu, aku yang akan menjadi saksi nikahnya putriku sendiri, dan urus suratnya setelah itu agar putriku menjadi istri sah di agama maupun di negara Rio"
Rio pun langsung memanggil penghulu, dan membicarakan ini dengan Azmi anaknya serta istrinya,
"Apa aku harus menikah dengan gadis itu ayah, aku sudah punya pacar aku sudah punya Aqila ayah, bahkan bunda pun sudah menyetujui kami berdua"
Perkataan Azmi sukses membuat sang ayah marah, karena Azmi anaknya membantah tak ingin menikah,"Keputusan ayah sudah mutlak Azmi, putuskan hubunganmu dengan Aqila lagi pula ayah tidak pernah setuju kau dengan Aqila, ayah dari dulu membantah itu Azmi"
"Tidak mas, aku juga tidak setuju Azmi putraku harus menikahi putri dari sahabatmu, aku tidak mau punya menantu seperti dirinya, aku mau Aqila lah yang menjadi menantuku satu satunya, hanya Aqila tidak ada yang lain"
Ucap sang istri, dan ucapannya pun sukses membuat sang suami langsung, menampar pipinya,"Prak....
"Tutup mulutmu, sampai aku matipun aku tidak sudih putraku menikah dengan gadis itu, bagiku putri dari sahabatku lah yang paling pantas, dan keputusanku pun sudah mutlak untuk menikahi putraku dengan putri dari sahabatku, suka atau tidaknya kalian berdua, aku tetap akan menikahkan mereka"
Sontak saja setelah mengucap itu semua Rio pun pergi meninggalkan istri dan anaknya, istrinya di tinggalkan dengan keadaan yang mengeneskah bibirnya berdarah, karena di gampar oleh suaminya,
KAMU SEDANG MEMBACA
perahu tak bertepi
Teen Fiction"Perahu tak bertepi" "Bukan aku yang dia mau, dan aku pun Hanya menjadi perahu yang berlayar Namun tak bertepi tak menetap di Hatinya, aku mempunyai raganya namun Hatinya bukan untukku, aku seperti Berlayar namun tak tau arah tujuan di Mana tempatku...