"kau sudah bertemu Heeseung ?" Tanya Sunghoon lewat handphone nya
"iya, dia berkata akan tinggal disini" jawab Jake
sambil sibuk memasangkan sarung bantal pada bantal yang akan di gunakan oleh Heeseung"jadi dia sudah memberitahu mu, dia akan tinggal disana untuk sementara, lagi pula kau mencari teman sekamar, itu pas untuk rumah yang memiliki dua kamar"
"baiklah" jawab Jake singkat
"Minta dia membayar semua tagihan, kau tak perlu takut, dia kaya"
"Lain kali, beri tahu aku sepekan sebelumnya"
"Astaga, aku akan melakukannya, apa kau tidak...."
"akan kututup telponnya" potong Jake lalu memutus panggilannya sepihak
Jake melanjutkan pekerjaannya, butuh beberapa menit untuk Jake menyelesaikan nya meskipun mudah, tetapi banyak sarung bantal yang harus ia pasang pada bantal yang memang bantal miliknya pun belum di pasangkan sarung bantal.
Jake berjalan menuju kamar Heeseung untuk mengantarkan bantal bantal yang disediakan di kamar itu, melihat cela dari pintu kamar Heeseung yang gelap mungkin pria itu sudah tidur.
Jake masuk kedalam kamar Heeseung dengan tenang, melihat Heeseung yang tertidur di atas kasur tanpa bantal maupun selimut sekalipun, dengan muka datarnya pun Jake meletakkan bantal di sebelah Heeseung tidur dan mengangkat kepala pria itu agar tertidur di atas bantal yang ia sediakan. lalu meninggalkan selimut di sebelahnya dan pergi dari kamar Heeseung.
Keesokan pagi nya, Jake sudah bangun pagi pagi sekali untuk bersiap siapa pergi berkerja, merebus air untuk membuat teh hangay yang akan ia bawa ke tempat kerja nya.
"Good morning~ kau membuat ku tidur lelap semalam" lirih Heeseung keluar dari kamar nya
"Kau meminum empat kaleng bir semalam"
"bir bukan alkohol, kau marah pada ku karena menghabiskan semuanya ?" Tanya Heeseung berdiri di sebelah Jake yang tengah merebus air
"Kita harus berbagi rumah sekarang, kita harus saling menghormati, dan tidak picik dalam makanan" ucap Jake berjalan menuju meja makan untuk memasukkan air panas ke dalam termos nya
"Kurasa begitu, kau teman nya Sunghoon, aku akan berhenti berbicara sopan" ucap Heeseung tetap berdiri di tempatnya
dukkk!!!
"Kau sudah berbicara santai dari awal bertemu, lupakan saja" ketus Jake setelah meletakkan kasar termos nya ke meja
Heeseung berjalan mendekati Jake, berdiri di belakangnya dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.
"mengapa kau sangat membenciku ?" Tanya Heeseung membuat Jake membalikkan badannya
"tu lelucon, jangan hiraukan aku" ucap Heeseung lalu duduk di meja makan
"Haruskah aku bayar bir nya ? berapa ?" tanya Heeseung hendak membayar bir milik Jake yang ia habiskan tadi malam
"Kau harus meminta maaf terlebih dahulu" jawab Jake membuat Heeseung berhenti tersenyum
"Jika hanya membayar 10.000 won, aku harus meminta maaf. Tapi biasanya aku membalas sepuluh kali lipat. Aku dapat banyak uang dari berkerja seperti anjing sejak kecil, apa ?" ucap Heeseung membuat Jake terdiam kebingungan
"Kudengar kau membayar uang sewa di sini ? Menabung alih alih menjaga harga diri bukan ide buruk" tambah Heeseung sambil tersenyum dan menaikkan kedua pundaknya
Jake yang malas mendengar itu berjalan menuju kulkasnya, mengambil sisa makanan yang Heeseung beli saat itu, lalu memberikan nya pada Heeseung agar dia memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You From Me | Kisah Kamu Dan Aku | HEEJAKE
Teen FictionAktor Lee Heeseung pernah menjadi salah satu bintang terbesar dan terpopuler di Korea Selatan, tetapi karirnya sekarang sedang menurun. Meskipun popularitasnya menurun, dia percaya bahwa dia memiliki perubahan nasib ketika dia bertemu dan jatuh cint...