mungkin ini sebuah akhir

430 31 0
                                    

cklekkk!!

Jake sontak menoleh ke arah pintu rumahnya yang terbuka, melihat Heeseung yang tengah bediri di ambang pintu, membuat Jake kembali berdiri sambil mengusap air matanya.

"aku memikirkannya, tetapi aku tidak bisa melakukannya, pikiran tidak memiliki mu dalam hidupku menghancurkan hidupku, aku benar benar tidak ingin ini berakhir. jangan salah paham dan dengarkan saja" ucap Heeseung membuat Jake kembali meneteskan air matanya

"ini semua berarti bahwa kamu juga menyukai ku, seperti itulah kesimpulannya bagi ku" sabung Heeseung semakin membuat tangisan Jake pecah di balik punggung tangan nya yang ia gunakan untuk menutupi matanya

"Jake... Jika ini terlalu sulit untuk mu, aku yang akan pergi kepadamu"

Jake menurunkan tangannya dan menatap Heeseung dengan pipi yang basah serta mata yang mulai membengkak. melihat Heeseung berjalan mendekati nya, membuat Jake hanya bisa terdiam menatap pria itu berjalan.

Heeseung meraih kepala Jake dan perlahan menempelkan bibirnya pada bibir Jake yang kering itu, tangannya perlahan turun kebawah dan memegang tangan Jake yang tengah mengepal kuat hingga akhirnya perlahan terlepas. bibir mereka saling beradu satu sama lain, mendorong sedikit punggung Jake hingga akhirnya mereka jatuh di dalam pelukan hangat itu

"berjanjilah kepada ku" ucap Heeseung menyodorkan jari kelingking nya yang di ikut oleh Jake

"apa janjinya ?" Tanya Jake dengan suara yang masih sesenggukan

"aku sudah mengatakannya di dalam hati ku" jawab Heeseung lalu menautkan kedua jari kelingking itu

keesokan paginya, Heeseung dan Jake sudah bangun dan tengah sibuk memasak sarapan bersama di dapur, dengan Jake yang memasak sarapannya sedangkan Heeseung memotong motong kebutuhan untuk masakan yang akan mereka hidangkan untuk sarapan. keduanya terlihat bahagia dengan switer yang berwarna senada, Jake yang kini sudah tidak ragu lagi untuk tersenyum, begitu juga dengan Heeseung yang sudah bisa menikmati senyuman Jake setiap detiknya.

mereka berdua membuat hidangan yang belum pernah ada di mana mana, mencoba hidangan itu bersama sama, lalu saling melontarkan senyuman saat hidangan yang mereka buat sangatlah lezat.

"aku akan memikirkan mu setiap kali membuat hidangan ini" ucap Heeseung membuat Jake tersenyum

"ngomong ngomong, kamar mu itu, milikku juga bukan ?" Tanya Heeseung sambil menikmati sarapan mereka

"ti-tidak" ucap Jake mengalihkan pandangannya

"seperti nya kamu setuju" ucap Heeseung menatap Jake yang tengah sibuk mengalihkan pandangannya

setelah bersarapan, Heeseung dan Jake duduk di ruang tengah dengan Jake yang sibuk bertarung dengan kuku kuku Heeseung. Heeseung menatap Jake dengan senyuman nya saat pria itu tengah sibuk memotong rapi kuku kukunya yang sedikit panjang, seperti sebuah mimpi bagi Heeseung, dia tak berhenti tersenyum menatap Jake sesekali menempelkan keningnya pada kepala Jake, lalu menggosok gosokannya.

"ini seperti mimpi bagiku"

"kenapa ?" Tanya Jake mendongakkan kepalanya untuk menatap Heeseung

"tidak apa apa" jawab Heeseung membuat Jake melanjutkan pekerjaannya

"aku mengantuk" lirih Heeseung sambil menunjuk nunjuk pundak Jake

Jake yang mengerti itu dengan cepat meletakkan pemotong kuku yang ia pegang diatasi meja, lalu membenarkan posisi duduknya agar Heeseung dapat bersandar pada pundaknya, lalu ikut menyandarkan kepalanya di atas kepala Heeseung dan terlelap bersama sama usai melakukan aktivitas pagi mereka yang bahagia itu.

For You From Me | Kisah Kamu Dan Aku | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang