" hari ini tidak usah pergi ke sekolah saja, aku akan menghubungi wali kelas mu kalau kamu tidak bisa masuk sekolah hari ini "
Yeonjun terus mengoceh sembari menyuapi taehyun dengan bubur yang masih hangat.
Hari ini taehyun mengeluh kalau kepalanya pusing juga badannya yang sedikit panas ternyata setelah diperiksa oleh dokter pribadi keluarga nya ternyata taehyun sedang terkena demam. Tentu saja Yeonjun khawatir. Dia tidak mengijinkan taehyun untuk sekolah meskipun lelaki manis itu terus saja membujuk Yeonjun agar dia bisa masuk sekolah hari ini.
" Kak sudah cukup aku kenyang "
" Kenyang apanya kamu baru saja makan sedikit, lihat bahkan masih ada setengah bubur lagi di dalam mangkuk ini"
Taehyun berdecak lalu dia malah kembali berbaring karena tidak kuat menahan pusing di kepalanya. Tubuhnya dia tutupi dengan selimut.
" Kak juniee mau peluk ~"
Taehyun merentangkan tangannya diudara dengan mata setengah mengantuk. Plester demam masih terpasang di dahinya. Hidungnya sedikit memerah karena dingin. Mirip seperti bayi, Yeonjun jadi merasa gemas melihat adiknya ini.
" Minum obat dulu setelah itu baru bisa peluk "
Rengekan dari Taehyun dengan kaki yang dia tendang-tendang kan ke udara menjadi jawaban kalau dia tidak ingin minum obat.
" Obatnya pahit aku tidak suka "
" Semua obat kebanyakan pasti pahit tyun, ayo cepat minum katanya ingin cepat sembuh"
Taehyun menggelengkan kepalanya dengan terus mengatakan " tidak mau " dan rengekan membuat Yeonjun berdecak. Maka dengan terpaksa dia mengangkat tubuh taehyun membuat empunya terkejut.
Kini tubuh taehyun berada dalam pangkuan Yeonjun. Ketika taehyun sedang melayangkan protes dengan cepat Yeonjun memasukkan obat yang sudah dia tuang kedalam sendok.
Taehyun menelan obat itu, belum ada reaksi apapun yang dia berikan mungkin karena terkejut akan apa yang Yeonjun lakukan barusan. Sedangkan Yeonjun sudah setengah panik karena tidak lama dari itu mata taehyun berkaca-kaca dengan isakan kecil yang keluar dari mulutnya.
" pahit.."
Yeonjun lupa dia belum memberikan Taehyun minum. Maka dengan cepat dia mengambil air minum yang ada diatas nakas lalu memberikannya kepada taehyun.
" Sudah lebih baik? Atau masih pahit?"
Yeonjun bertanya dengan sangat lembut. Tangannya menyeka sisa air mata di pipi adiknya itu.
Taehyun menggelengkan kepalanya, dia bersandar di bahu Yeonjun dengan tangannya yang memeluk erat.
Taehyun memang akan sangat manja jika sedang sakit dan dia suka itu karena adiknya ini selalu ingin berada dekat dengannya.
" Sebentar lagi aku akan pergi ke kantor. Ingat pesanku untuk tetap istirahat jangan berani pergi ke luar apalagi dengan kondisimu sekarang okay?"
Setelah mendapatkan anggukan dari Taehyun dia segera membaringkan lelaki manis itu tidak lupa menyelimutinya dan terakhir memberi usapan di kepala nya sebelum akhirnya pergi keluar dari kamar itu.
Dirasa pintu sudah kembali tertutup taehyun segera bangkit kembali, dia mengambil ponselnya untuk memberitahu jungwon jika ada tugas agar segera dikirimkan kepadanya.
_-_-_-_-_-
Angin sore hari ini sangat dingin bahkan langitnya agak mendung. Taehyun berjalan sedikit cepat menyusuri jalanan yang lumayan ramai. Sebelah tangannya memegang kantong plastik berisikan beberapa cemilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother || Yeontae ✓
Teen Fiction[ END ] Yeonjun yang begitu posesif terhadap adik satu-satunya ternyata tumbuh perasaan lain dihatinya. - Yeontae ft beomtae