Sebuah ladang yang dipenuhi oleh bunga sangat memanjakan mata taehyun.
Dia duduk di rerumputan yang hijau dengan semilir angin yang menerpa wajahnya membuat rambutnya ikut bergoyang mengikuti irama angin yang berhembusan.
Dia sendirian disini, sangat sepi tapi membuatnya nyaman.
Taehyun bangkit dari duduknya dan memetik satu bunga, kakinya terus berjalan menyusuri ladang dan pandangannya tertuju kepada satu orang yang sedang membelakanginya.
Orang itu memakai gaun putih yang begitu bersih. Dia mendekatinya lalu terkejut ketika orang itu tersenyum begitu lembut kepadanya.
" Taehyunie"
" Ibu.."
Taehyun segera menghamburkan pelukannya kepada sang ibu. Dia sangat rindu pelukan hangat ini. Tangan ibunya membelai rambut taehyun dengan lembut.
" Taehyun rindu ibu "
" Ibu juga sangat merindukanmu sayang"
" Ibu jangan pergi lagi, ibu harus kembali ikut bersamaku ayah dan kakak pasti senang melihat ibu"
Pelukan itu terlepas. Yoona menangkup wajah taehyun lalu tersenyum lembut " sayang ibu tidak bisa pergi"
" Kenapa?"
" Ini tempat ibu. Seharunya kamu yang kembali sayang.. ini jelas bukan tempatmu yang seharusnya.. ayah dan kakakmu pasti sangat merindukanmu sekarang"
Taehyun menggelengkan kepalanya. " Tapi aku masih ingin disini.. aku ingin terus bersama ibu."
" Dengar nak.. ibu akan terus ada di hatimu. Ibu selalu mengawasi mu dari sini.. kamu tidak ingin membuat ayah dan kakak merasa sedih kan?"
Taehyun kembali menggelengkan kepalanya.
" Kembalilah nak.. mereka menunggu mu. Ibu juga akan merasa senang jika kamu mau kembali, kamu mau menuruti perkataan ibu kan?"
Taehyun menunduk. Dia kembali memeluk ibunya dengan erat.
" Baiklah aku akan menuruti perkataan ibu "
" Anak pintar "
Yoona mencium kening Taehyun. Taehyun memejamkan matanya ketika sang ibu mencium keningnya. Tiba-tiba saja sebuah cahaya begitu terang menyelimutinya. Dia tidak merasakan dekapan sang ibu lagi. Taehyun bisa melihat ibunya jauh berdiri disana melambaikan tangan padanya sembari tersenyum.
Taehyun meneteskan air matanya, dia membalas senyuman itu dan kemudian ibunya mulai menghilang dari pandangannya.
.
Satu tetes air mata turun dari mata taehyun yang masih terpejam membuat Yeonjun yang sedari tadi duduk memperhatikan adiknya seketika terkejut.
Terhitung sudah tujuh hari dan adiknya belum juga sadarkan diri. Saat itu operasinya berjalan lancar tapi taehyun kehilangan banyak darah yang mana membuatnya sempat kritis.
Yeonjun segera menekan tombol merah dekat ranjang pasien untuk memanggil dokter dan tidak lama dari itu dokter datang dan segera memeriksa keadaan taehyun.
Dia bisa melihat mata adiknya yang mulai terbuka.
Taehyun masih berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.
Pandangannya tertuju kepada Yeonjun. Dia berusaha untuk berbicara namun terasa sulit karena kondisinya yang masih lemah.
" Taehyunie, sayang "
Yeonjun menggenggam tangan Taehyun lalu dia kecup dan beberapa kali juga dia berterimakasih kepada tuhan karena adiknya sudah sadarkan diri.
"kakak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother || Yeontae ✓
Novela Juvenil[ END ] Yeonjun yang begitu posesif terhadap adik satu-satunya ternyata tumbuh perasaan lain dihatinya. - Yeontae ft beomtae