???

597 25 12
                                    

Hallo readers !!...,oopps sorrry bgt part ini sangat pendek dan mugkin gak dapet feelnya.hikss... Lagii buntu ide nih....
Please comment segala kekuranganya yahh ...hehe...or vote .

Happy reading gaiiisss .... :)


"Adam ... Sorry kayakna mending kita gak usah berteman kayak gini...." Ucap Radith dengan muka gelisah.

"Loe kenapa Dith? Jangan aneh gini deh."sanggah Adam dengan muka kecut.

"Loe jangan kesinggung gitu. Justru ini buat kebaikan loe juga. Gw gak mau loe kena imbas karena image gw yang udah ancur gini di sekolahan."

"Denger Dith... Gw gak peduli orang ngomong apa tentang loe. Segimanapun orang mandang loe jijik tapi loe tetep temen gw. Ngerti??."

"Adam... Gw gak mau loe dihajar orang lain lagi gara-gara loe belain gw ! Udah pokoknya loe gak usah peduli ma gw. Lagian gw gak butuh yang belain gw segala. Gw bisa sendiri. ".

Sakit banget sebenarnya bentak Adam kayak barusan. Tapi gimana lagi, Radith gak mau orang - orang yang dekat dengannya jadi korban Fajar." Bagaiamana dengan Noval dan Satria? Ahh pokoknya mereka harus dikasih tahu supaya tak memperkeruh keadaan. Apalagi Noval bawaaanya emosi dan selalu ingin belain gw .". Batin Radith.


********


"Dith..loe gak bisa diem gini aja. Loe musti laporin si bregsek Fajar ke kepala sekolah. Ketua Osis tapi kelakuannya minta gw tonjok."

"Bener kata Noval. Gw gak mau lihat loe kayak gini. Bayangin Dith..tadi pas kita jalan di koridor aja semua orang mandang loe jijik. Apa loe gak ke ganggu? Gw aja males lihatnya."ucap Satria menimpal dengan nada tak kalah emosi dengan Noval."

"Jadi loe berdua mulai gak nyaman sama gw? Takut kalau image kalian hancur kayak gw? Yaudah jauhin gw. Gampang kan?"

"Loe jangan asal nyablak Dith. Kalau gw risih a loe udah dari dulu gw tinggalin loe. Gw gak tega lihat sahabat gw sendiri diperlakuka seperti ini. Please Dith ijinin gw hajar si Fajar kali ini....yah?? "

" Heii... Loe gak usah emosi kayak gitu Val. Biarin aja. Lan se enggana dengan kasus ini gw jadi terkenal kan?.semua anak ngomongin gw. Ya kan..?." ucap Radith dengan gelak tawa yang dipaksakan.

"Kampret loe Dith. Terkenal jadi homo aja loe seneng. Udah lah kita masuk kelas dulu. Gw gak sabar nih ketemu para fans gw dikelas. Pasti mereka kangen ma gw. Secara 2hari kemarin kan gw absen." ucap Satria dengan pe de nya.

Noval pun berjalan mengikuti langkah Satria.

Tinggalah Radith sendiri. Dia berjalan menuju taman belakang. Berniat membolos di jam pelajaran pertama. Di taman ini biasa Radith menyendiri. Hanya disini tempat yang nyaman buat nenangin otak dan pikirannya. Radith menangis meratapi nasibnya sekarang ini. Semua orang memandang rendah dirinya. Seakan hilang semua prestasi yang telah buat orang -orang mengaguminya dulu. Sekarang tinggal cemoohan dan tatapan hina yang ia dapat. Tiba- tiba dia tersenyum. Tepatnya senyum sinis. Bagaimana dia menertawakan nasibnya yang sangat sial. Pendekatanya terhadap pria yang dia kagumi hanya berbuah hinaan. Usaha yang ia lakukan hanya membuat dirinya malu seumur hidup." Fajar.. Walaupun dengan seperti ini balasan cintaku tapi aku tak bisa berhenti mencintaimu. Aku tak bisa membencimu seperti kamu membenciku. Kau tetap cintaku. Aku yakin kau akan menyesal dan akan kembali kepadaku." hatinya bergumam.

Adam.... Ahhh Radith hampir lupa samaa teman barunya itu. Dia sungguh menyayangkan keadaan seperti sekarang. Pura -pura menjauh dari orang yang peduli sama dirinya. Tapi dia tak mau ambil resiko kalau Fajar akan terus menghajarnya jika terus membelaku. Padahal dia merasa nyaman dengan sikap Adam yang nerima dia apa adanya. Tidak seperti teman - temannya yang lain.

"Owh rupanya disini toh. Bolos pelajaran dan malah mewek ditaman belakang seperti ini. Pengecut !." hardik seseorang dibelakang Radith.

Radith pun kaget dan mulai memfokuskan pandangan sambil mengusap air matanya.

"Kenapa? Loe marah karena gw bongkar  kalau loe seorang homo??"

"Fajar.. Aku sudah jujur tentang perasaan aku sebenarnya ke kamu. Dari awal aku bilang kamu berhak menolaknya dan kita akan berteman seperti biasa lagi. Tapi...."

"Hahaha... Jadi sekarang loe marah ma gw? Loe mau balas dendam ke gw ? Hah?..."

Radith narik nafas dengan tenang. Dadanya begitu sesak menahan emosi " Wajar kalau aku marah? Wajar kalau aku ngerasa terhina seperti sekarang ini semua orang memandang jijik? "

Fajar berjalan mengitari tempat duduk Radith. Dalam hati Radith tetap deg-deg an. Bagaimanapun jahatnya Fajar dia tetap orang yang dia kagumi. Dia tak bisa menampik perasaannya sendiri.

"Hmm masalah spanduk kemaren, gw gak ..."

"Stop Fajar !! Aku gak mau bahas itu. Sudah cukup jelas apa dampak dari semuanya. Kamu tahu kan??."

"Woii .. Gw gak ..."

Omongan Fajar terhenti ketika ada seseorang yang berteriak dan berlari menghampiri keberadaan Radith.

"Dith.. Loe gak apa -apa? Kenapa loe bolos di jam pertama ?"

"Adam !!! Gw dah bilang ama loe. Gak usah ganggu gw lagi !! Gak usah peduliin gw lagi. Ngerti??"

"Dith... Loe kenapa sih?? Salah kalai gw berteman sama loe??."

"Gw gak butuh teman. Gw lebih nyaman hidup sendiri tanpa ada yang ngusik kehidupan gw. Dan buat kamu Fajar. Please jangan libatin siapapun dalam masalah ini. Mereka gak tahu apa - apa."

"Sekali lagi loe ganggu Radith. Gw gak akan tinggal diam !! "Hardik Adam tepat dimuka Fajar. Tatapannya penuh amarah.

"Adam. Sekali lagi gw bilang. Loe gak usah sok peduliin gw ! Gw gak butuh loe..."

Radith melangkah pergi meninggalkan tempat persembunyiannya. Meninggalkan Fajar dan Adam yang masih diam mematung penuh emosi.

"Dith... Gw sayang ama loe..." ucap Adam keras. Namun Radith sudah melangkah jauh meninggalkan mereka tak menghiraukan.

"Woiii... Gw belum ngomong apa - apa ama loe. Ada hal penting yang....." timpal Fajar berteriak memanggil Radith.

Dengan keras Adam memotong ucapan Fajar.

"Diam brengsek !! Loe dah bikin semuanya kacau."

"Owh.. Anak baru yang merasa jadi pahlawan. Kenapa loe homo juga kan ?? Hah??."

"Terserah apa kata loe sang ketua OSIS. Gw gak peduli.

Adam beranjak pergi. Berniat menyusul Radith dan membujuknya kembali. Tetapi apa mau dikata. Radith hanya seorang keras kepala. Bahkan dia tak menghiraukan omongan Adam yang terus membuntutinya. Dia berjalan cepat dan lekas masuk ke kelas.

...........

Fajar membanting tubuhnya ke kasur empuk di kamarnya. Dia sangat stress dengan keaadaan sekarang. Dia menyesali apa yang telah ia lakukan terhadap Radith. Apalagi mengingat kebaikan Radith selama ini. Selama ia sakit , Radith tak pantang menyerah menengok dan menyalin pelajaran meskipun dengan terang-terangan ia tolak. Dia menyesal telah membuka aib yang selama ini Radith tutup rapat. Dia mengutuk perbuatannya sendiri. Apalagi saat pagi hari dia melihat ada spanduk yang jelas - jelas memcoreng muka Radith. Sebenarnya ia murka dan bertanya siapa sebenarnya yang memasang spanduk gila itu. Dia merasa semakin bersalah karena mau gak mau dia akar dari keadaan kacau ini.

Tetapi siapa ? Siapa orang yang tega membuat Radith malu satu sekolahan? Kalau boleh jujur Fajar merasa skit hati karena perasaan bersalahnya. Dia berniat akan mencari tahu siapa sebenarnya yang tega berbuat seperti itu terhadap Radith. Tapi apa dikata, secara mentah Radith menuduh dirinya yang berbuat seperti itu. Bahkan Radith memfitnahnya telah menghajar Adam si anak baru itu. Padahal dia tidak tahu apa - apa masalah spanduk apalagi luka lebam di wajah si Adam. Berkali dia berusaha menjelaskan ke Radith tapi selalu gagal. Apalagi si Adam selalu hadir dan sok pahlawan kesiangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me Fighter !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang