PROLOG

25 8 2
                                    

Rumah.

Rumah? Ya, sebuah tempat dimana orang-orang merasa nyaman, aman, dan damai. Rumah bukan hanya tentang pondasi bangunan dan furnitur mewah, tapi rumah tentang mereka yang mengelilingi mu dengan cinta.

Begitu beruntung bagi sebagian orang yang memiliki 'rumah'. Tidak, kita tidak sedang membahas bentuk sebuah bangunan mewah nan megah, ini menyangkut sebuah 'keluarga' atau 'orang-orang yang menyayangi mu'. Entah itu teman, sahabat, pacar, atau siapapun yg menurut mu bisa menjadi tempat ternyaman, tempat berbagi keluh kesah, tempat dimana kau bisa menceritakan semua hal membosankan yang terjadi di hidup mu.

Tapi pernah kah kau memikirkan tentang sebagian orang lainnya lagi yang tidak mempunyai 'rumah'? Mereka tidak bisa 'pulang' ketika mereka sedang berada di titik terendah, mereka tidak bisa mengeluh dengan kekhawatiran mereka, mereka tidak bisa menceritakan hal-hal random apapun pada siapapun. Mereka hanya mempunyai diri mereka sendiri, mereka hanya mengandalkan diri sendiri dan mereka menelan apapun sendirian dengan apa yang terjadi dalam hidup mereka, pahit atau manis.

Roda kehidupan akan selalu berputar, semesta tidak selalu akan memihak kita, jadi biasakan lah dirimu!

Tapi jangan pernah merasa sendirian, Tuhan selalu bersama mu, dia tidak akan pernah tidur kau tahu? Terus berusaha lah Tuan dan Nyonya! Kau hebat sudah bertahan sampai sejauh ini meskipun kau melakukan semuanya seorang diri, kau hebat! Sekali lagi, kau hebat! Bangga lah pada dirimu sendiri, tidak semua orang mampu melakukan apa yang kau lakukan.

Teruntuk kalian yang memiliki sebuah 'rumah', bisakah kau menjadi 'rumah' juga untuk sebagian orang yang tidak memiliki 'rumah'? Atau setidaknya, berbagi sedikit ruang lah dengan mereka.

⭐⭐⭐

"Lo gak bisa mukul orang sesuka lo. Lebih-lebih Arabella!" Suara orang itu terdengar sedikit menyeramkan karena marah

Kelas mendadak sunyi, tak ada satu orang pun yang berani angkat bicara. Bahkan suara helaan nafas pun sama sekali tidak terdengar.

Soraya berusaha melepaskan tangan nya dari cengkraman kuat orang itu. Baru membuka mulut untuk berbicara, seseorang itu sudah membentak nya lebih dulu.

"Cukup! Lo keterlaluan!"

Besar nya pembelaan dari pria itu, membuat perut seorang gadis yang bernama Arabella Deolinda Zeline di penuhi oleh kupu-kupu.

Terkadang hal yang kita anggap remeh, akan berbeda penilaian nya di mata orang lain. Sama seperti apa yang di alami Arabella saat ini, ia merasa sangat senang karena tuhan menghadiahkan nya seseorang bak hero penyelamat. Arabella berani bersumpah bahwa ia sedang bertempur melawan dirinya sendiri agar tidak jatuh cinta pada pria itu, tapi semua perasaan ini di luar kendali nya. Mau bagaimana pun juga, ada hal yang lebih penting untuk Arabella pertahanan di banding satu lelaki itu, jahat memang, tapi inilah pilihan nya.

Semua orang boleh jatuh cinta, tapi untuk memiliki? Itu akan repot.

Terlalu memaksakan diri itu tidak boleh, biarkan perasaan apapun mengalir dengan alamiah hingga akhirnya kita menemukan satu titik dimana kita akan berhenti dengan sendiri nya tanpa ada dorongan dan paksaan.

"Lo mau kan jadi pacar gue?"

Kenapa tidak? Semua orang pasti akan senang jika bisa mendapatkan seseorang yang mereka idamkan. Jatuh cinta itu indah, tapi bagaimana jika kamu malah 'jatuh' sendirian?

"Gak apa-apa kalau lo mau benci gue, tapi tolong jangan jauhin gue"

Ada kalanya kita mesti melepaskan sesuatu yang membuat kita sakit. Ini memang sulit, tapi ini cara agar kita bisa bangkit.

"Kalau dunia lo lagi runtuh, gue ada disini buat lo"

"Makasih"

kadang-kadang ini menyangkut tentang 'rumah'.

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang