Berjalanlah jangan berlari, karena hidup adalah perjalanan dan bukannya pelarian.
~~~
Saat fajar baru saja terbit, Altair tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ia menguap lebar, merapikan seragamnya di depan cermin, dan melirik jam dinding yang menunjukan waktu nyaris terlambat. Baru saja ia melangkahkan kaki menuju pintu depan, tiba-tiba suara panggilan yang sangat familiar terdengar dari arah gerbang.
"Aska!"
Altair terteguh sejenak. Ia menoleh dan menemukan Farel, berdiri dengan cengiran khasnya, seolah sudah menunggu dari tadi. Altair hanya bisa mengerutkan kening, bingung. "Sejak kapan makhluk ini ada di sini?"
Farel melambaikan tangan, lalu berjalan menghampirinya. "Woy, gak nyangka kan gue dateng pagi-pagi?" ujarnya sambil menepuk pundak Altair.
"Hah? Lo ngapain di sini sepagi ini?" tanya Altair, masih setengah heran dan setengah mengantuk.
Farel mengangkat bahunya, tersenyum santai. "Gue pikir, mumpung ini hari pertama sekolah setelah libur pembagian rapor kemaren, kenapa gak sekalian jemput lo? Biar ga kesiangan lagi."
Altair hanya mendengus pelan, Ialu terkekeh. "Lo baik banget, ya. pagi-pagi udah nongkrong di depan rumah orang. Yaudah, Yuk, berangkat."
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju sekolah. Di sepanjang perjalanan, Farel bercerita panjang lebar tengang liburannya yang penuh dengan petualangan seru, sementara Altair hanya mendengarkan sambil sesekali menimpali. Suasana pagi itu terasa menyenangkan, di temani cerita Farel yang penuh warna.
Setibanya di gerbang sekolah, Altair dan Farel langsung disambut kerumunan siswa-siswi yang tampak semangat kembali beraktivitas. Mereka saling melambai pada teman-teman yang dikenalnya, merasakan antusiame suasana sekolah kembali hidup setelah libur panjang dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berakhir.
Setiap kelas bersemangat untuk mengikuti berbagai kegiatan, terutama lomba-lomba yang diadakan untuk memeriahkan tahun ajaran baru.
Di lapangan, Altair dan teman-temannya berkumpul, membahas lomba-lomba yang akan datang. "Gue denger, lomba tahun ini lumayan banyak di banding tahun kemarin," ujar Gala
"Iya, ada lomba basket, lari, voly, badmintoon, dan masih banyak lagi!" seru Farel, wajahnya berseri-seri. "Kita harus ikut, guys!"
"Lomba basket? Gue suka!" balas Liam ikut bersemangat. Namun, Noval hanya mengangguk, tampak sedikit kurang antusias.
Di sisi lain, sekelompok adik kelas terlihat berkumpul, membicarakan hal yang sama. Berberapa dari mereka tampak sangat bersemangatan, bahkan ada yang terlihat 'Caper' (Cari Perhatian) kepada Noval dan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Teen Fiction[𝖥𝖮𝖫𝖫𝖮𝖶 𝖲𝖤𝖡𝖤𝖫𝖴𝖬 𝖬𝖤𝖬𝖡𝖠𝖢𝖠] ⚠️CERITA INI HANYA FIKSI SEMATA! JIKA SUKA SILAHKAN MASUKAN KE READING LIST KALIAN⚠️ Altair Danadyaksa Saskara, anak tunggal sekaligus remaja yang hidup dalam ketidakharmonisan kedua orang tuanya, Alta...