Chapter 4

49 2 0
                                    

"Cowok itu namanya kak Justin! Dia kelas 11 dan cowok paling ganteng disekolah ini!!" Potong Ifti dengan mata yang berseri-seri.

"Cowok gateng dari hongkong?? Mukanya kayak gitu dibilang ganteng. Idihh." Balas gue mengernyit.

"Ganteng lah!! Dia juga jago loh main bola kaki, kaptennya lagi." Timpal Gita.

Gue pun hanya diam karena gak mau memperpanjang pembicaraan. Neta sudah kembali-yang sedari tadi memesankan pesanan makanan kita.

Tak lama kemudian setelah kita selesai makan, bel tanda masuk berbunyi.

Waktu berjalan, tak terasa pelajaran hari ini sudah selesai. Bel tanda pulang pun berbunyi.

"Kamu pulang bareng siapa Ella? Bareng kita aja yuk."

"Hmm makasih Gita, tapi gue udah dijemput sama supir. Kalian duluan aja lagian buku-buku gue belum dirapihin." Balas gue sambil tersenyum kepada Gita.

Semua murid sudah keluar kelas-kecuali gue yang masih sibuk memasukkan buku-buku ke dalam tas. Ya, gue adalah orang yang suka membaca buku terutama novel.

Gue keluar kelas, dilapangan terlihat ada yang sedang bermain bola kaki. Ketika gue udah mau sampai di parkiran, seorang cowok berteriak keras yang buat gue kaget.

"Ehh cewek! Sini bentar deh."

Gue nengok ke belakang dan langsung menghampiri cowok tersebut.

"Ada apa?" Tanya gue.

"Ehehe nggak apa-apa kok. Gue cuma mau kenalan sama lo. Kenalin nama gue Dimas." Balas cowok itu sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Ohh gue kirain ada apa, nama gue Ella." Gue ngulurin tangan ke dia.

"Lo kelas 10 yah? Kelas 10 berapa?"

"Gue kelas 10-7."

"Ohh yaudah, gue balik ya mau latihan bola soalnya. Bye Ella." Cowok itu pergi sambil melambaikan tangannya ke gue.

Gue kembali berjalan menuju parkiran dan langsung masuk ke mobil.

Sesampainya dirumah gue langsung ganti baju, makan, trus gue tertidur karena kelelahan.

AUTHOR'S POV

Keesokan harinya Ella bangun jam 5:30. Ella segera bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai, ia dengan cepat memakai seragamnya. Setelah selesai Ella langsung menyambar bedak yang ada diatas meja riasnya kemudian segera dipakai di muka. Ella memang tidak suka berdandan yang berlebihan karena orangnya cuek.

Setelah selesai, Ella langsung keluar kamar untuk sarapan disebelah kakaknya.

"Selamat pagi adek, kok gak semangat lagi kayak kemarin?" Tanya Acel cekikikan.

"Iya kemarin emang aku semangat ke sekolah tapi setelah kejadian itu rasanya semangat aku jadi ilang." Balas Ella dengan mengerutkan bibirnya.

"Emang kejadian apa sampe bikin adek kakak gak semangat lagi?"

"Ah udahlah kak, ntar aku terlambat ke sekolahnya. Kakak jadi nganterin aku kan?"

"Iya iya jadi kok nganterinnya." Ucap Acel sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Ella hanya bisa pasrah dengan kelakuan kakaknya itu, pasalnya kakak-sematawayang-nya itu tidak pernah berpacaran, walaupun Ella sudah berkali-kali mengingatkannya untuk mencari pacar.

Ella dan Acel segera masuk mobil dan tidak lama kemudian mereka sampai.

"Makasih kak Acel, ntar kak Acel jemput aku lagi ya."

"Iya dek, sepulang kuliah kakak janji bakal jemput kamu. Udah yah kakak pergi dulu, belajar yang bener ya jangan pacaran mulu." Ejek Acel sambil memutar kunci mobilnya.

"Ihh kak Acel apaan sih, siapa juga yang mau pacaran. Aku mau fokus sekolah dulu biar bisa kuliah di universitas kakak." Balas Ella memasang tatapan tajam kepada kakaknya.

"Hahaha yaudah kakak pergi dulu yah, dadahh."

Ella berjalan ke kelasnya yang berada di lantai 1, dan kemudian ia mendengar suara seorang cowok yang sedang memanggil-manggil namanya.

"Eh lo, Ella kan?" Tanya cowok tersebut.


TO BE CONTINUED!!
Haha maaf yah kalo ceritanya agak ngawur:33
Don't forget to vote gaezz!!

Thank you!! xx

The Last OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang