MAAF BARU SEMPET NERUSIN CERITA, SOALNYA AKU LAGI SIBUK:3
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Lagi liatin siapa sih kak?" Tanya gue pura-pura gak tau.
"Engg-enggak dek, itu ehh..." Jawab kak Acek gugup karena tertangkap basah.
"Haha gausah gugup gitu deh kak, aku tau kok kakak lagi liatin apa. Kakak lagi liatin teman aku Meylan, kan?" Balas gue sambil mengedipkan sebelah mata gue ke kak Acel.
"Apaan sih adek kecil sok tau ah. Eh iya namanya siapa tadi? Meylan yah?" Tanya kak Acel sok cool.
"Ihh kan ketauan deh hahaha."
AUTHOR'S POV
Karena tidak tahan dipermalukan terus oleh sang adik, Acel pun segera memutar kunci dan menginjak gas mobil miliknya untuk pulang ke rumah.
Di sepanjang jalan tidak ada satupun dari keduanya berbicara.
Setelah sampai, Acel langsung turun dan berjalan memutar untuk membukakan pintu untuk Ella. Tumben banget kakak bukain pintu buat gue, batin Ella.
Ella langsung menuju kamarnya-yang bersebelahan dengan kamar Acel-untuk mengganti pakaian seragamnya.
Setelah selesai, Ella keluar kamar dengan membawa handphone miliknya dan sebuah novel untuk dibaca di ruangan tamu sembari bersantai.
ELLA'S POV
"Dek kakak boleh pinjem handphone kamu gak?" Tanya kak Acel mengagetkan gue.
"Ihh kak Acel apaan sih, bikin kaget aku aja." Ucap gue ketus.
"Iya deh maaf, tapi kakak boleh pinjem handphone kamu kan?" Tanya kak Acel sekali lagi dengan mengedipkan matanya.
"Emang mau ngapain sih kak? Aku gak punya pin bb-nya si Meylan." Balas gue dengan spontan karena gue sudah tahu apa tujuan kak Acel ingin meminjam handphone gue.
"Ohh yaudah deh dek kalau kamu gak mau minjamin handphone kamu. Besok ke sekolah jalan kaki aja yah!"
"KAKAK! Aku tuh gak boong, aku beneran gak punya pin bb-nya si Meylan. Lagian dia juga kayaknya gak mau temenan sama aku." Balas gue ketus.
"Loh, kenapa gitu dek?" Tanya kak Acel penasaran.
"Gak tau lagi deh kak sama tu orang. Udah deh mending kakak pergi nanti besok aku mintain nomer pinnya. Tapi janji yah kakak bakalan anterin aku ke sekolah!" Balas gue sambil mendorong tubuh kak Acel dan kak Acel segera pergi sambil cekikikan.
-skip-
Keesokan harinya, kak Acel nepatin janjinya yaitu mengantar gue ke sekolah.
Sesampainya gue di kelas, gue agak ragu buat minta nomer pinnya Meylan karena gue agak risih kalau melihat matanya.
Setelah gue teringat kelakuan kakak gue-yaitu suka memaksa dan pantang berputus asa-gue memutar mata dan memberanikan diri untuk meminta nomer pinnya.
"Eh, gue boleh minta pin bb lo gak?" Tanya gue agak gugup.
"Mau ngapain?" Balas Meylan datar.
"Gak mau ngapa-ngapain, siapa tau aja gue butuh lo dan tinggal gue bbm deh." Ucap gue asal-asalan karena gak tau lagi mau pake alasan apa.
"Oh. Yaudah. Nih *ngasih pin bb-nya*"
"Ok makasih."
Gue kembali ke tempat duduk karena wali kelas gue ada didepan kelas dan sepertinya ingin menyampaikan sesuatu.
"Anak-anak, sekolah kita akan mengadakan pertandingan sepakbola antar-sekolah. Kalau ada yang berminat untuk mengikuti lomba tersebut bisa segera menulis nama kalian ke sekretaris kelas." Ucap wali kelas gue.
Para cowok yang ingin mengikuti lomba tersebut segera pergi ke tempat duduk sekretaris kelas-dan gue sempet kaget, Rian juga mendaftarkan dirinya di lomba tersebut. Wow.
-skip-
Sekarang sudah jam pulang sekolah, dan gue sudah menelepon kakak gue berkali-kali tetapi tidak aktif. Gue terpaksa menunggu di parkiran yang letaknya tidak jauh dari lapangan.
Setelah gue selesai meng-check hp gue, seorang cowok yang gue kenal-siapa lagi kalau bukan Dimas- menghampiri gue.
"Hai, kok lo belum pulang?" Tanya Dimas.
"Tau nih kakak gue ditelepon dari tadi gak aktif mulu." Jawab gue kesal.
"Oh yaudah pulang bareng gue aja, nanti lo yang tunjukin jalan ke rumah lo." Ajak Dimas sambil tersenyum.
Tanpa berfikir panjang gue langsung meng-iya-kan ajakan dari Dimas karena gue-adalah tipe orang yang paling benci menunggu.
TO BE CONTINUED!!
Don't forget to vote, guys! :3
Thank you!! xxx.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last One
RomanceSetelah dikecewakan beberapa kali oleh para mantannya, Marcela Prior atau yang biasa dipanggil Ella, memutuskan untuk tidak berpacaran selama ia sekolah dan memutuskan untuk fokus sekolah. Ella yang baru masuk di salah satu Sekolah Menengah Atas ter...