Pagi kembali tiba, hari ini adalah hari dimana Taehyun kembali bekerja di cafe lagi. Dia sungguh tak sabar untuk kembali bekerja, bahkan sampai terbangun terlalu pagi hanya karena terlalu bersemangat. Dirinya juga sampai lupa bahwa cafe itu buka nya jam 8 pagi.
Kini Taehyun sedang berjongkok di depan cafe, meratapi kenapa harus dirinya berangkat terlalu pagi. Ini bahkan masih jam enam kurang, masih ada waktu dua jam lagi bagi cafe untuk buka! Tapi dirinya malah berangkat terlalu pagi.
"Ha.. Seharusnya tadi aku tak langsung berangkat, seharusnya aku lihat dulu jam di rumah" gumam Taehyun kesal sambil menunduk.
"Lho, Taehyun kau sudah ada disini? Pagi-pagi sekali kau berangkat" Taehyun sontak mendongak mendengar suara seseorang memanggil namanya.
"Bos? Apa yang Anda lakukan disini? Ini masih belum waktu buka cafe" tanya Taehyun yang langsung berdiri ketika melihat ada Seokjin disana.
"Aku itu selalu datang jam enam Taehyun, untuk mengecek seluruh cafe serta membersihkannya terkadang" jawab Seokjin membuat Taehyun mengangguk paham. Pantas saja kadang kala ketika dirinya sampai itu cafe sudah bersih dan rapi, padahal belum ada pegawai lain yang datang. Ternyata bosnya ini yang membersihkan semuanya.
"Lalu, kau sendiri bagaimana Taehyun? Ini masih terlalu awal untuk berangkat kerja" lanjut Seokjin bertanya.
"Ah.. Itu aku tadi terlalu semangat untuk kembali bekerja sampai-sampai tak melihat jam dirumah bos. Hehe.. " Seokjin mengangguk mengerti, dirinya sedikit tertawa pelan ketika mendengar jawabannya.
"Astaga Taehyun, se semangat itu ya kau untuk kembali bekerja disini. Semangat itu boleh tapi juga harus lihat keadaan, baiklah karena kau ada disini bantu aku untuk merapikan cafe. Kehilangan satu pegawai rajin seperti mu itu cukup membuat cafe menjadi berantakan dalam beberapa hari, jadi ayo masuk! "
Seokjin pun membuka pintu cafe setelah berkata, dirinya masuk diikuti oleh Taehyun dari belakangnya. Dapat dilihat olehnya bahwa keadaan didalam cafe saat ini memang seperti yang dikatakan oleh bosnya, berantakan.. Entah bagaimana ini terjadi, apakah benar kehilangan satu pegawai sepertinya ini membuat cafe bisa menjadi seperti ini dalam beberapa hari?
Eoh, agak tak masuk diakal tapi sepertinya benar.
Setelah masuk kedalam keduanya pun langsung membereskan bagian dalamnya, mulai dari menyapu, mengepel, mengelap meja-meja, menata kursi sebagaimana seharusnya dan yang lainnya lagi. Banyak sekali yang mereka lakukan dan semuanya itu membutuhkan sekitar satu jam lebih hingga selesai.
Kini semuanya sudah selesai, terlihat Taehyun dan Seokjin yang nampak sedang asik berbincang di cafe yang sudah terlihat sangat rapi sambil duduk dan menikmati secangkir teh.
"Oh, Taehyun.. Kalau tak salah drama yang kau ikut mainkan akan tayang empat hari lagi kan? Bagaimana perasaan mu tentang hal ini? " tanya Seokjin.
Taehyun tersenyum tipis lalu menjawab. "Yah.. Bagitulah bos, rasanya tuh gugup campur takut. Gugup karena waktu makin dekat dan takut nantinya para fans dari artis lain tak menyukai diriku"
"Berat ya sepertinya berakting bagimu, maaf kalau aku dan suamiku merepotkan dirimu karena harus jadi pengganti dari artis aslinya karena dia tak bisa" kata Seokjin dengan nada tak enak.
"Oh, tak apa bos.. Aku tak merasa kerepotan kok dengan kalian berdua. Hanya akting itu memang cukup berat bagiku" Seokjin tersenyum kepada Taehyun, dia merasa bahwa Taehyun itu adalah anak yang baik. Masih memikirkan hatinya.
Keduanya pun kembali mengobrol, terkadang juga saling melemparkan candaan kecil satu sama lainnya hingga pegawai lainnya datang ke cafe.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Mr. Antagonist!
FanfictionMasuk kedalam sebuah novel? Itu terdengar sangat tak nyata bukan? Tapi itulah yang dialami Taehyun. Dirinya secara tiba-tiba berpindah tubuh pada karakter novel yang baru selesai dibacanya kemarin. Dan sekarang demi hidupnya dia merubah atau lebi...