Chapter 12

191 24 3
                                    

selamat membaca~
edit: ada part yang kutambahkan ^^










————————————————————

sebelumnya

Cale tidak perlu melihatnya untuk mengetahui yang sebenarnya.
Cale secara alami berjalan dan duduk di mejanya. Dia kemudian dengan santai bertanya pada Hans, yang berdiri diam di sudut.

"Apa yang dia minta?"

"Ah."

Hans tampak terkejut dengan kata-kata Cale yang tiba-tiba, sebelum dengan cepat memasang ekspresi serius dan mulai melaporkan. Itu adalah informasi yang Cale harapkan.

Hans tidak bisa menyembunyikan kesedihan dan kekecewaannya saat berbagi tentang apa yang terjadi pada Desa Harris, dan telah pergi ke Count dengan Choi Han untuk mengantarkan Plakat Kepala Desa yang dibawa Choi Han.

"Desa Harris...?" tiba tiba aura di sekitar Cale dan dalam ruangan itu tiba tiba menjadi suram, dingin, dan mengerikan

-"hm?"-

'H-hik, b-bagaimana bisa tuan muda mengeluarkan aura yang menakutkan. W-walaupun sebenarnya tanpa aura dia sudah menakutkan, tapi aura menambah kengeriannya"

"i-iya tuan muda" hans menjawab nya dengan takut karena dia tau tuan muda yang berada di depannya ini sangat membenci desa itu

-"tenangkan dirimu Cale"-

"keluar" cale menyuruh hans keluar dengan nada yang masih menahan amarah kesedihan

"B-baik Tuan muda"

Hans keluar dengan tergesa gesa tapi ada perasaan lega saat cale menyuruhnya keluar dengan baik baik tidak mengusirnya dengan melemparinya barang dan meneriaki nya saat mendengar desa itu

Hans tidak tau sebenarnya cale sudah ingin mengamuk dan melempar barang barang hanya karena mendengar nama desa yang merenggut nyawa ibunya itu  tapi roksoo menghentikannya

-" hei aku tidak tau kenapa kau menjadi marah saat mendengar nama desa itu tapi tenangkan dirimu dulu"-

'hm'

Cale bangkit dari kursi yang dia duduki dan pergi ke arah kasur membaringkan badan nya untuk menenangkan dirinya

•20 menit kemudian

'Rok soo'

-"ada apa?"-

'tadi... bagaimana kau bisa tau aku sedang marah'

-"pertanyaan bodoh, bahkan orang yang hanya lewat pun akan tau kalau kau sedang marah. Lihat saja aura tadi yang kau keluarkan"-

'aura?'

-"ya, aura yang kuat dan mengintimidasi. Tapi bukan karena itu aku tau kau sedang marah"-

'lalu?' cale berpikir apa yang membuat roksoo bisa tau perasaannya

-"sejak aku berada di tubuhmu aku bisa merasakan apa yang hatimu rasakan. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana kau bisa mengeluarkan aura yang seperti itu tidak mungkin kau bisa mengeluarkan aura seperti itu hanya dari latihan "-

'aku juga tidak tau'

-"hmm, biarkan itu menjadi misteri yang dipecahkan nanti. Kita fokus dengan masa sekarang"-

'ya, aku ingin tidur sebentar'

Cale kembali menutup matanya ingin beristirahat sejenak sebelum ketukan pintunya menggagalkan rencananya

tok tok tok

"hahh, masuk" dengan lelah Cale membuka matanya dan berjalan ke sofa di tengah kamarnya

alam lain

di hutan yang sangat indah yang dikelilingi dengan pohon berwarna merah darah, ada seorang wanita berambut panjang yang memiliki warna yang sama dengan pohon disekelilingnya sedang bermeditasi di tengah tengah hutan.

Wanita itu secara perlahan membuka matanya saat ia merasakan sesuatu dan bergumam "hm, kekuatannya sudah mulai bangkit. Sudah waktunya aku menuntun dia menguasai kekuatannya, kita akan bertemu keponakanku"

Wanita itu bangkit berdiri dari posisinya dan berjalan meninggalkan tempatnya



TBC
————————————————————

A/N:
haloo saya kembalii

maaf untuk chapter yang pendek ini aku sangan sibuk dengan tugas" dan ulangan sekolah ku sampai sampai aku lupa untuk melanjutkan cerita ini
Mungkin untuk chapter selanjutnya akan memakan waktu yang lama. 🥹

sampai jumpa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INSIDE (Indonesia ver)|BELUM SELESAI DIREVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang