Chapter 32 - Real Farewell

1.4K 119 10
                                    

SEBELUM BACA TEKAN VOTE TERLEBIH DAHULU

🌻Happy Reading🌻
.
.
.
.

Kondisi ruang tamu tak sericuh sebelumnya. Justru kini berubah menjadi suasana yang hening karena mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Pengantin yang baru saja lima hari yang lalu resmi, tetapi sudah beradu argumen cukup sengit. Membuat mereka terlihat sangat aneh.

"Semua ini disebabkan oleh Jimin. Pria sialan itu yang sudah mengatakan pada Yaerin." Mina masih terdiam, tanpa berkeinginan untuk meresponnya. Ia masih sangat syok menerima kenyataan-kenyataan pahit yang mulai bermunculan dalam dirinya.

"Lantas apa yang harus kita lakukan?" tanya Mina yang akhirnya berhasil mengeluarkan suaranya meski sedikit bergetar dan lemah.

Tatapan Jungkook sudah berpindah kearah Mina. Matanya terus menatap datar wanitanya tanpa berkedip sedetikpun. Semula mereka duduk saling berseberangan, justru kini Jungkook sudah mengambil posisi tepat di samping Mina. Diusapnya wajah yang masih terdapat sisa-sisa air mata yang sudah mengering dengan lembut. Tak lupa dengan kecupan singkat yang berhasil mendarat di kening Mina.

"Jalan satu-satunya. Kau harus kembali kepada Ayahmu," ucap Jungkook yang membuat Mina menoleh kasar kearahnya.

"Apa kau ingin menceraikan ku?" tanya Mina dengan suaranya yang sudah kembali tegas dan keras.

"Aku tidak akan pernah menceraikanmu. Aku hanya meminta mu untuk kembali ke tempat tinggal asalmu. Aku khawatir Yaerin akan mendatangimu di sini dan menyakitimu."

"Kau tega sekali denganku, Jung. Kau pria brengsek yang pernah kutemui hiks..." gerutu Mina di sela dekapan Jungkook untuk terakhir kalinya. Karena Jungkook berniat akan membawa Mina sore ini juga. Jungkook sudah merencanakan ini semua dari dua hari yang lalu.

Pukulan bertubi-tubi yang diberikan Mina kepada Jungkook sepertinya akan terus berlanjut hingga wanita itu tenang dengan sendirinya. Dada Jungkook seolah menjadi benteng paling kokoh sejauh ini, karena berhasil menahan puluhan pukulan menyakitkan dari Mina.

Sisa tangisan lamat-lamat masih terdengar di telinga Jungkook meski mereka sudah sampai di Bandara untuk keberangkatan Mina menuju Busan. Bahkan Jungkook tak memberinya kesempatan untuk mengemasi barang-barangnya. Seperti orang yang dinyatakan menghilang, itulah yang mungkin dideskripsikan oleh orang-orang saat melihat tampilan Mina.

Tetapi, perempuan itu berhasil mengabaikan ratusan pasang mata yang berpikir buruh terhadapnya, karena masih ada Jungkook yang sedari tadi menggenggam tangannya tanpa ingin melepas barang sejenak. Sesekali Mina dapat mendengar segerombolan perempuan yang masih membicarakan ketampanan Jungkook.

Jungkook sengaja membawa Mina ditempat yang tak terlalu ramai. Jungkook sebenarnya hanya ingin mengucapkan kata selamat tinggal pada Mina karena sepuluh menit lagi pesawat akan berangkat.

"Mina, jaga dirimu dan anak kita dengan baik. Jangan khawatir, aku pasti akan mengujungimu."

Lantas Jungkook mengambil kesempatan untuk saling menautkan bibir mereka yang mungkin akan jarang dilakukan di kemudian hari. Mengingat jarak mereka yang terlampau jauh. Seperti biasa, pria itu akan sangat agresif jika sudah dengan Mina. Lima menit waktu yang mereka gunakan hanya untuk berciuman.

Hingga pada akhirnya Jungkook melepas tautan bibir mereka dan membawa Mina menuju pesawat yang tinggal menunggu dirinya saja. Karena para penumpang yang lain sudah masuk terlebih dahulu. Tak lupa lambaikan tangan ke udara Mina lakukan beberapa kali, yang tentunya akan dilakukan oleh Jungkook pula sebagai balasan.

Setelah pesawat berhasil mengudara, tatapan tajam nan datar terus ia arahkan kepada benda yang semakin lama semakin terbang menjauh hingga berhasil lenyap dari pandangannya.

Vortex Of Passion [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang