Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍒🍒🍒
Sejak kejadian di lobby malam itu, jieun tidak pernah lagi menjumpai Jungkook dimanapun. Biasanya pria itu kerap merecoki paginya setiap sebelum jieun memulai prakteknya. Membawakan coffeee kesukaan wanita itu dan memberikan kata-kata semangat yang sama di setiap harinya.
Sepertinya Jungkook sengaja menjaga jarak setelah menyaksikan langsung apa yang Yoon gi lakukan dan akhirnya mempercayai bahwa ia memang telah memiliki seorang suami. Padahal ia sudah terlalu sering memberitahu pria itu bahwa ia merupakan seorang wanita bersuami.
Tapi Jungkook tetaplah Jungkook. Pria yang hanya mempercayai apa yang ingin ia percayai.
Jieun menghela nafasnya berat. Berjalan memasuki ruang prakteknya lalu meminta Mina sebagai perawat yang bekerja sebagai asistennya bersama dokter residen untuk segera memulai kegiatan prakteknya.
"Maaf dok ---" Ujar dokter hyemi, residen tahun kedua yang bekerja dengannya "tapi ibu mertua dokter sedang menunggu di ruangan dokter"
Jieun mengerjapkan kelopak matanya "ibu mertua?" beonya yang dibalas anggukan oleh hyemi.
"Benar dokter"
Terlihat berpikir sebentar sebelum jieun beranjak dari kursinya hendak meninggalkan tempat prakteknya menuju ruangannya. Wanita itu menoleh kecil melihat hyemi dan satu orang residen pria yang masih berdiri disana.
"Aku pergi sebentar" katanya sebelum langkahnya mengayun keluar dari pintu melewati antrian pasien di depan ruang tunggu.
Jieun tidak menyangka jika ibu mertua yang telah ia anggap sebagai ibu kandung sejak kecil akan datang menemui dirinya di tempat kerjanya. Padahal setau jieun, wanita paruh baya itu tengah sibuk dengan pekerjaannya di Paris sebagai seorang desainer ternama.
Jadi apa yang membuat wanita itu tiba-tiba berada di Korea dan mengunjunginya?
Klak.
Pintu ruangannya dibuka dengan sangat pelan. Pada saat itulah Jieun dapat melihat sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu tengah duduk di sofa ruangannya dengan sangat anggun.
Jieun tersenyum seraya kakinya berjalan mendekat. sepertinya wanita paruh baya itu masih belum menyadari kehadirannya karena terlalu sibuk dengan ponselnya.