"Retrospect means an act of thinking about the past in period time."
Back from the start, we're just kids in love
All the heartaches, the heartbreaks, happiness, bittersweet, loving, tender, care
From the start, all along it was you
The one that I've been waiting, wishing, hoping that would be mine
-Tihtus-***
"Hi," itulah kata pertama yang Jiwa dengar ketika membuka pintu apartmentnya dan mendapati Raga sedang berdiri di sana. "Waffle?" lanjut Raga sambil mengangkat sebuah box kecil yang berisikan waffle.
"Kamu ngapain di sini? Apart Ka Dante di sebrang tuh," Jiwa menunjuk ke arah pintu apartment dengan mulutnya.
"Aku mau ketemu kamulah ngapain ketemu Dante," dengan langkah santai Raga berusaha masuk ke apartment Jiwa.
"Ada tamu sayang?" terdengar suara seseorang dari ruang tamu apartment Jiwa.
Langkah Raga terhenti saat mendapati seorang pria berdiri di hadapannya. Refleks kepala Raga berputar ke arah Jiwa karena terkejut dan kembali menatap pria itu kemudian melemparkan senyum.
"Om Warren," sapa Raga.
"Ga, kamu kok bisa di sini?" tanya Warren yang memang sedang datang ke Swiss untuk melepas rindu dengan anak semata wayangnya.
Keduanya kemudian saling memberi pelukan karena sudah cukup lama tidak bertemu. Selama dua tahun kepergian Jiwa, Raga dan Warren hanya bertemu beberapa kali saja itu pun saat ada acara perusahaan. Warren lebih sering menghabiskan waktu bersama Ronald untuk bermain golf.
"Makin keren aja nih boss kita," ucap Warren sambil menepuk pundak Raga dan mengajaknya duduk di sofa tempat Warren semula duduk.
"Jangan gitu ah Om, Raga bukan boss," Raga merendah untuk meroket sepertinya. Bagaimana bisa dia bukan boss, di perusahaan sekarang Raga adalah Direktur sedangkan Warren dan Ronald hanya pemegang saham saja.
Tujuan Raga datang ke apartment Jiwa sebenarnya adalah untuk mengajak gadis itu sarapan bersama tetapi saat melihat ada Warren di sana Raga justru lebih banyak menghabiskan waktu bersama Warren dibanding dengan Jiwa. Merasa tidak mendapat perhatian dari kedua pria di hadapannya Jiwa memilih untuk masuk ke kamarnya. Menyadari Jiwa sepertinya sedikit tidak suka karena diacuhkan Raga meminta izin pada Warren untuk memanggil Jiwa di kamarnya.
Tok tok tok.
"Masuk," pikir Jiwa yang mengetuk pintu adalah Warren. "Ih kamu ngapain di sini," salah menduga ternyata Ragalah yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally
Fantasy"Where words fail, music speaks." Jiwa (Rose) bisa mendengar bahasa jiwa/batin dari orang-orang di sekitarnya karena kecelakaan yang dialaminya. Tapi anehnya, hanya suara jiwa/batin Raga (Jaehyun) yang tidak bisa didengar oleh Jiwa. Raga terlalu sun...