Bandung 2006: chapter 03

9 5 4
                                    

Jangan lupa vote yah, papayy

Happy reading guys




"Oh iya nak"ucap ibu itu sehingga kening Lacey berkerut "tentang rambut mu itu..."

"Kenapa Bu ada yang salah sama rambut saya?"tanya Lacey keibu itu

"Warga sini kalo mengetahui kalo penyihir putih sedang berada di kota ini mereka bakal bakar kamu hidup hidup"tutur ibu itu sehingga membuat Lacey sedikit terkejut "alangkah baiknya kalo kamu tinggal dirumah saja atau ganti warna rambut kamu"

"Emang kenapasi Bu kalo dikota ini ada penyihir putih?"tanya Lacey dengan nada sedikit jengkel

"Karena pernah waktu itu sang Dewi salju itu mengamuk diakibatkan desa para penyihir putih dibakar oleh warga, entah apa alasan warga membenci penyihir putih dan Dewi salju, waktu itu sang Dewi sangat marah sehingga ia mengutuk kota Bandung menjadi kota yang paling suram namun pada saat memasuki tahun 2000 an para warga kota Bandung pergi menemui sang Dewi di akibatkan panen mereka jadi berkurang dan hujan pun tak kunjung turun matahari tiap harinya menjadi lebih panas sehingga mereka menemui sang Dewi, Dewi pun bilang kalo mereka harus mencari pohon salju namun mereka tak kunjung menemukan pohon itu, para warga pun terus mohon dan memohon kepada sang Dewi akhirnya sang Dewi pun memaafkan nya namun itu semua hanya akal sehat para warga, sampai kapanpun warga tidak akan bisa menerima penyihir putih di kota ini"jelas ibu itu lacey hanya memanggut-manggut

"Trus kalo saya tinggal dirumah terus saya mau makan apa?"tanya Lacey

"Mending ganti warna rambut kamu"ujar ibu itu

"Kalo pergi ke salon kan sama doang di liatin warga"lanjut Lacey

"Sini biar ibu yang warnain ibu punya cat rambut kok tapi warnanya tinggal hitam dan coklat"ucap sang ibu ke Lacey lalu dengan cepat pun Lacey memilih yang warna hitam menurutnya itu natural

Lalu sang ibu pun pergi ke kamarnya untuk mengambil cat rambut itu tak lama dia keluar dari kamar sambil tangan yang memegang kresek hitam itu, lalu ibu itu menyuruh Lacey untuk mencuci terlebih dahulu rambutnya setelah mencuci rambutnya sang ibu pun mulai memakaikan nya ke Lacey, setelah 3 jam berlalu akhirnya rambut putih Lacey menjadi warna hitam sang Lacey hanya menghembuskan nafas nya dia berpikir bahwa ketika memakai rambut ini dia bukan dirinya sendiri, tapi Lacey berpikir nanti akan terbiasa, jam makan malam pun tiba suami sang ibu pun juga pulang dari kantor nya sang suami pun memperhatikan Lacey lalu ia bertanya kepada Lacey

"Dari mana asal mu nak?"tanya lembut suami ibu itu lalu Lacey menjawab dia berasal dari antara pembatasan kota dan hutan dengan sigap suami ibu itu bilang

"Apakah kau berasal dari desa penyihir dan vampir?"tanya suami itu itu lacey hanya memanggut-manggut kan kepalanya dengan tunduk

"Huftt bagaimana bisa kau siapa disini?"tanya suami sang itu ibu Lacey Hanya terus tunduk dan menjawab dia kabur dari istana tapa sepengetahuan siapapun baik sang itu atau sang suami sama kagetnya pantas saja Lacey meminta bantuan

"Kau boleh tinggal disini tapi untuk sementara waktu kan?"tanya sang suami Lacey hanya memanggut-manggut mengerti

"Iya pak saya hanya sementara waktu karena para prajurit istana pasti sedang mengejar saya"jelas Lacey suami ibu langsung mengerti

"Baiklah, Ayuk kita makan malam"ucap yang suami

Lacey makan malam bersama sang pemilik rumah dia sangat lah canggung tak sedikit pun ia mengeluarkan suaranya hanya ada suara sendok yang memecahkan keheningan ruangan makan malam itu, Lacey pun diantar di kamar tamu sesampainya disana ia langsung merebahkan tubuhnya tak lupa ia membersihkan tubuhnya lalu ia pun terlelap dengan tangan yang menutupi separuh wajahnya

Sinar matahari yang memaksa dirinya untuk masuk disela-sela gorden, Lacey yang masih tertidur lelap dikasur pun langsung terganggu akibat sinar matahari ia pun memaksakan dirinya untuk bangun perlahan lahan dia mengubah posisinya menjadi duduk ia pun segera ke kamar mandi, dia menuruni anak tangga namun rumah itu nampak sangat sepi seperti tidak ada kehidupan ia pun langsung segera ke ruang makan disana terdapat stick note

"Nak lacey kami pergi yah untuk 3 hari, ku harap kau menjaga rumah dengan baik, oh iya kami sudah menyimpan uang di laci meja kamar kamu jadi gunakan uang itu untuk 3 hari kedepan yah untuk membeli baha bahan makanan"

Setelah Lacey membaca stick note itu ia langsung melihat ada roti, nasi goreng di meja itu ia langsung melahap nya dengan tenang, setelah sarapan Lacey langsung membersihkan taman, seperti menyiram tanaman, atau memotong rumput yang panjang

Setengah jam berlalu Lacey sudah membersihkan taman, Lacey pun menuju kamar nya lalu ia melihat dirinya di pantulan cermin, ia menintikan air matanya ia mengingat orang istana namun disisi lain kalo ia kembali ke istana apakah dia akan mendapatkan hukum yang sangat berat? Lalu ia beralih pada rambutnya yang berwarna hitam itu apakah dia yakin akan menjadi dirinya sendiri setelah mengubah setelan diri nya

Lacey yang udah pasrah sama hidupnya hanya bisa tersenyum, di istana dia tak diperbolehkan apapun, dikota ini dia terus di kejar oleh prajurit, dunia begitu tak mengizinkan lacey untuk bebas, Lacey sudah dewasa, apakah ia akan terus-menerus tak diperbolehkan ini itu?

Hidup Lacey memang sangat hampa ia sangat ingin bunuh diri namun apa gunanya bunuh diri? Kata pepatah jika kau punya masalah hadapilah jangan kabur dari masalah mu akan ada masa di mana kau akan berpesta Tampa masalah, kau tersenyum bahagia bersabarlah pasti akan indah pada waktunya

Lacey menghapus jejak air matanya lalu ia menyemangati diri nya sendiri walaupun saat ini dia membutuhkan dorongan

"Ayok Lacey semangat"ucapnya menyemangati diri sendiri

✧✧✧

Seru gak nih? Vote yah jangan dibaca doang nanti author pegel pala mu hahahahah gak gak canda hehehe

Main tebak-tebakan yuk

1. Lacey umurnya brp?
2. Lacey keturunan Putri ke?
3. Siapa ibu dan suami itu?

"ᴅᴜɴɪᴀ ʀᴏʟᴇᴘʟᴀʏᴇʀ" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang