tujuhbelas-an (all)

746 121 70
                                    

"Reya! Ayo doong, ih! Setahun sekali juga belum tentu." Kayla membulatkan matanya kesal pada anak gadisnya yang sudah berulang kali dibujuk, tapi masih saja membangkang.

"Males, Mom. Aku gak suka kerupuk!"

"Boong banget!"
"Bo'ooong!"

Teriakan Akan dan Affan berbarengan menertawakan Reya yang telah ditarik paksa oleh Mommy mereka.

"Ayo dong, Sayang!  Biar seru, nanti papa beliin sendal Hermes yang kamu mau itu." Bujuk Amartya.

"Mas! Kebiasaan banget,  semua-semua diturutin." Omel Kayla mendengar iming-iming Amartya pada anak gadis manjanya itu.

"Biariiin, mas emang udah janji dari kapan tapi belum sempat pergi bareng."

"Ck!" Kayla memutar matanya malas. Sementara Reya tampak tersenyum lebar dan berubah dengan senang hati mengikuti langkah mommy-nya menuju area  lomba makan kerupuk.

"Setelah ini, siap-siap para ayah yaa!" Teriak   Ara mengingatkan Samudra, Damar, Arya, Enda dan Ferro, untuk bersiap-siap mengikuti acara.

Agastya dan Amar sudah menolak lebih dulu dengan alasan usia dan  sebagai gantinya, mereka di daulat untuk menjadi donatur acara, dan akan mentraktir semua keluarga yang hadir untuk makan malam di salah satu restoran bintang lima yang terkenal di jakarta.

Para ibu berteriak sekaligus terbahak menyemangati anak-anaknya  yang sedang lomba makan kerupuk.  Kerusuhan terjadi saat Restu dan Affan yang posisinya bersebelahan, berusaha saling  menggagalkan  karena kerupuk masing-masing mereka telah tersisa seperempat.

Akibat konsentrasi yang terbagi dan kesulitan meraih kerupuk mereka lagi, akhirnya malah Byantara yang menghabiskan kerupuknya lebih dulu, disusul Akandra. Mereka berdua kemudian menjahili peserta lainnya dengan sengaja menggoyang-goyangkan tali penggantung kerupuk, sehingga makin susah dihabiskan.

"Abang!" Teriak Aysha kesal, kerupuknya tinggal sedikit lagi.
Byan terbahak. Namun dia menurut dan berhenti menggoyang tali kerupuk, tapi tidak dengan Akan, dia terus saja mengganggu peserta. Penonton dan peserta lomba kini sama berisiknya.

Byan dengan sengaja memegang kerupuk Aysha agar tak bergoyang ke sana ke mari, hingga mudah dihabiskan. Tak ada yang mendiskualifikasi kelakuan Byantara itu.  Malahan menertawakannya  saja. Setelah Affan dan Restu menghabiskan kerupuknya sebagai pemenang ke tiga dan empat diikuti Aysha sebagai pemenang  ke lima, perlombaan makan kerupuk pun dihentikan.

Kemudian dilanjutkan dengan perlombaan  balap karung oleh bapak-bapak. Tentu saja suasana  riuh  terjadi karena para lelaki dewasa itu tak satupun berlaku sportif. Mereka saling sikut  dan dorong sambil tertawa-tawa.
Membuat anak-anak terbahak  dan  para istri  geleng kepala dan meringis melihat mereka jatuh saling menimpa.

"Awas aja kalau ada yang lecet!" Dumel Ara sambil cemberut.

"Ntar malam baru deh, pada ngeluh sakit badannya!" Ucap Shafa  sambil memutar matanya.

"Pada lupa umur!" Sheila  terkekeh melihat kelakuan para ayah.

"Lebih parah dari bocah, ini mah!" Imbuh Danisha lagi.

Sementara Kayla dan Aulia hanya bisa terpingkal melihat kelakuan  lima lelaki dewasa yang sepertinya masa kecilnya kurang bahagia dulu.

"Untung mas gak mau ikut tadi."  Agastya telah berdiri di samping Kayla yang tengah menyeka air matanya yang keluar karena tertawa.

"Padahal seru, tau!" Kayla masih melanjutkan tawanya.

"Bisa remuk badanku ditimpain mereka," balasnya sambil memandangi tingkah para ayah yang masih berlomba untuk lintasan terakhir.

Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang