"Reya! Stop it!"
Reya terpingkal mendengar teriakan sang mommy dari lantai tiga. Tak peduli, ia kembali menyanyikan lirik lagu yang sama, yang membuat mommy-nya kesal. Padahal tidak ada yang salah dengan lagu itu.
Ia kembali melantunkannya.
Mummy don't know daddy's getting hot
At the body shop
Doin' somethin' unholy
He's sat back while she's droppin' it
She be poppin' it
Yeah, she put it down slowly
Oh-ee-oh-ee-oh, he left his kids at
Ho-ee-oh-ee-ome so he can get that
Mummy don't know daddy's getting hot
At the body shop
Doin' somethin' unholy ...Puas menggoda mommy-nya, ia kemudian menceburkan diri ke dalam kolam renang menghabiskan sisa target putarannya yang kurang satu set lagi. Hari ini ia menargetkan dirinya untuk menyelesaikan sepuluh set putaran sebelum pergi ke acara nonton bareng piala dunia bersama teman-temannya nanti malam.
"Masih renang aja? Entar malam bareng apa gimana? Kita bareng Alfa juga nanti berangkatnya, gak apa-apa, kan?" Akandra berkata sambil memperhatikan Reya yang tengah mengatur napas setelah menyelesaikan putarannya.
Reya sontak menatap kesal Akandra. "Kenapa jadi barengan dia, sih?" Ia mengomel sambil mengayuh lengan dan kakinya, berenang pelan menuju tangga kolam.
Akandra yang menyadari pakaian renang Reya yang bermodel monokini, cepat-cepat meraih bathrobe sang kakak dan menyarungkan ke tubuhnya.
"Kenapa sih, lo?" Tanya Reya heran dengan kelakuan Akandra.
Akandra memberi kode pada Reya dengan kepalanya, ke arah pintu kaca penghubung kolam renang dan ruang tengah lantai dua, dimana seseorang tengah duduk santai sambil memperhatikan mereka.
"Lo bawa dia ke sini?"
Akandra memutar matanya, malas meladeni sang kakak yang selalu saja emosi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Alfa.
Alfa itu sebenarnya teman Akandra dan Reya di London. Akandra dan Alfa merupakan teman satu kampus, sedang Reya yang berbeda program studi, mengenal Alfa karena seringnya laki-laki itu bertandang ke apartemen mereka semasa perkuliahan.
Awalnya, Reya dan Alfa juga berteman, cukup dekat bahkan. Sampai-sampai beberapa teman Reya di kampusnya mengira mereka berpacaran. Bagi Reya, Alfa adalah sahabat, pengganti Akandra jika kembarannya itu sedang sok sibuk dan tak bisa dimintai pertolongan. Namun, bagi Alfa, Reya adalah salah satu dari gadis-gadis yang jatuh cinta padanya karena ketampanannya.
"Kita jalan habis maghrib. Lo cepetan siap-siapnya." Akandra merapatkan lilitan kimono bathrobe Reya dan mengikatkannya.
"Hmm!" gumam Reya malas. Ia segera memakai sandal rumahnya yang berada di tepi kolam. Tanpa menyapa, ia melewati Alfa begitu saja bagai tak ada manusia di sana.
"Hampir dua tahun berlalu, dia masih aja marah sama gue." Alfa terkekeh setelah Reya menghilang di balik pintu kaca.
"Elu, sih, kepedean!" Akandra yang tahu permasalahannya ikut menertawakan.
"Mana sekarang kembaran lu itu makin cantik lagi."
"Jangan macam-macam lu, kali ini gua gak akan segan-segan ngehajar lu kalau lu sampe nyakitin dia lagi." Akandra menatap serius temannya itu.
"Lah, kalau gua serius suka, gimana? Lu dukung gua, dong?"
"Ogah, lu usaha aja sendiri." Akandra mengabaikan temannya yang segera saja memasang wajah memelas.
---
"Gue kira lu gak datang!" Cilla sahabat SMA nya itu segera memeluknya sebagai ucapan selamat datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomanceBerisi cerita acak tentang keseharian tokoh-tokoh dalam ceritaku. Semoga masih ada yg ingat mereka dan mengobati rasa kangen yaa. Hepi reading. Luv..luv..luv ...