8

1.5K 140 7
                                    

Nct 127 kembali melanjutkan tour di negara lain, kini mereka berangkat ke bandara untuk penerbangan menuju negara tour yang mereka tuju.

Taeil memaksa agar haechan bisa duduk disamping kursinya. Haechan tidak menolak, ia menerima saja, dan itu membuat taeil senang. Setidaknya ia bisa dekat lagi dengan haechan.

"Kau tidak mau memakannya, haechan?" tanya taeil saat haechan hanya memandangi hidangan yang sudah diberikan pramugari.

"Aku tidak lapar"

"Dipaksa saja makannya, nanti kamu sakit kalo tidak makan"

"Tapi rasanya ingin muntah hyung"

"Butuh obat? Atau mau hyung oleskan minyak angin?"

"Tidak perlu, aku hanya ingin tidur"

"Serius, mau hyung atau member lainnya yang oleskan minyak anginnya?"

"Gak mau, udah ah hyung banyak ngomong, jadi pengen muntah banget nih"

"Permisi, nona, boleh saya minta kantong muntah buat adik saya, haechan?"

"Ouh bentar saya ambilkan" jawab pramugari yang berada tak jauh dari tempat duduk taeil.

Panggilan taeil, dan ucapan taeil membuat member lainnya pun ikut mendengar, mereka sama khawatirnya tentang haechan.

"Ish hyung"

"Nanti kau muntah di sini, itu malah membuat repot"

"Mending duduk sendiri di belakang, daripada sama taeil hyung, atau member lainnya, terima kasih atas perhatiannya tapi aku sebenarnya tidak butuh" ucap haechan yang beranjak dari duduknya, ia ingin ke toilet karena ia ingin muntah.

"Kau ini tidak tau terima kasih, haechan. Hyung sudah meminta pada pramugari tadi untuk mengambilkan kantong muntah untukmu, dan kamu malah bereaksi seperti itu hah?!"

Member lain yang mendengar keributan tersebut sedikit terkejut, taeyong yang bangkit dan menenangkan taeil.

"Kenapa ribut-ribut hyung, kan bisa pelan-pelan ngomongnya"

"Kan taeil hyung bilang akan merepotkan kalau aku muntah di sini, jadi aku tidak salah kan kalau aku lebih baik muntah di toilet?" Haechan tetap tenang saat berbicara, setidaknya ia masih punya sopan santun terhadap orang yang lebih tua darinya.

Haechan tidak peduli, ia ingin cepat-cepat ke toilet untuk muntah.

.
.
.
.

Di toilet, haechan tidak terlalu banyak muntah, namun saat pesawat bergoyang-goyang terus, haechan langsung muntah lagi, kali ini sepertinya isi perutnya yang berisi makanan tadi pagi keluar semua, karena ia muntah banyak. Lemas, haechan bersandar dan memegangi dinding toilet, padahal ia sudah disuntik vitamin imun seperti mark, tapi entah kenapa ia jadi seperti ini.
Haechan keluar dengan wajah pucat  membuat member lainnya khawatir karena lumayan lama harchan berada di toilet.

"Kamu gak papa, chan?" Tanya mark yang berada di bangku belakang.

"Gak papa" melengos, haechan tidak mood untuk sekedar berbicara, sungguh, ia hanya ingin memejamkan matanya.

Harchan kembali duduk di samping taeil, saling berlawan arah hadapan mereka.
.
.
.
.
.
.

"Haechan ah, gak papa? Kamu terlihat pucat, kita akan langsung rehearsal"

"Gak papa yongie hyung, aku udah minum vitamin aku kok"

"Yaudah, kalo kamu butuh sesuatu atau merasa tidak enak badan bilang saja pada hyung atau member lain, atau staff dan manager ya"

"Iya hyung, terima kasih"

Taeyong mengelus surai sang adik, haechan ini bukan tipe yang suka mengeluh saat sedang sakit, ia akan tetap menunjukan 'baik-baik saja' di depan orang lain, walau sebenarnya mungkin ia sedang tidak baik saja.
.
.
.
Rehearsal sudah selesai, nct 127 menuju ke hotel,  haechan sekamar dengan johnny, ia tidak mau sekamar dengan taeil, ia masih dongkol soal di peswat tadi.

"Kamu tidur, jangan main hp terus, kita mau konser, jadi jangan membuat konser kita berantakan"

Haechan merasa tersinggung sebenarnya, ia juga tidak ingin sakit, lagi pula ia tahu diri kok karena sudah diperingati oleh sang manager untuk istirahat, dan tidak bermain.

"Iya hyung, terima kasih nasihatnya"

.
.
.
Pelayan hotel sudah memberikan makanan untuk masing-masing member, di kamar johnny-haechan juga sudah ada makanan yang dihidangkan.

"Masih jet lag ya, chan?"

"Udah baikan kok hyung, ini mau makan biar keisi lagi perutnya, soalnya tadi muntah banyak"

"Iya, makan yang banyak biar kamu gak sakit"

Haechan memaksa makanan tersebut untuk masuk ke dalam perutnya, terakhir kali ia menimbang, berat badannya makin berkurang, bahkan tubuhnya jadi 56 kilo sekarang. Ia akan mencoba makan banyak agar berat badannya bisa nambah lagi, bisa-bisa ia jadi kerempeng nanti.

TO BE STRONG_HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang