chapter 1 Kantor

113K 512 17
                                    

Malam hari di dalan kamar, Karin sedang melakukan rutinitas kegemarannya apa lagi kalau bukan marturbasi. Tangan Karin dari tadi sibuk memainkan area sensitifnya, sambil ida menonton vidio porno di leptopnya.

"Aaahh"

Desahan demi desahan keluar dari mulut Karin memenuhi suasana kamar yang sepi. Semakin lama semakin cepat tangannya bergerak mengikuti hasrat tubuhnya dan Vigenanya yang semakin gatal.

"Eh ah sedikin lagi hamapir sampai ah ah"

Karin sudah hampir sampai pada climax nya, dia sudah mabuk kepayang dengan permainan nya sendiri sampai akhirnya.

Syurrr

Cairan kenikmatan keluar begitu deras, rasa nikmat percampur lelah memenuhi tubuh Karin. Nafas nya terengah-engah dia melihat jam di Hpnya ternyata sudah hampir 3 jam dia bermain solo, pantas dia merasa letih. Walaupun begitu Karin masih mau lebih vigenanya masih berkedut dan gatal. Tapi kali ini dia ingin menyudahinya dulu hari ini, karena besok dia harus ke kantornya

Kesokan harinya saat dia masuk ke kantor semua mata orang langsung menuju padanya. Wajar saja dia jarang masuk kantor. Kenapa bisa? Karena kantor ini miliknya, semenjak ayah nya mewariskan pesusaan padanya 2 tahun lalu gedung ini miliknya. Membuat Karin bisa bekerja dari rumah dan hanya masuk bila ada jadwal penting. Seperti saat ini dia harus meeting dengan infestor nya.

"Selamat pagi Bu Karin" sapa setiap kariawan yang berpapasan dengan nya, Karin membalas sapaan yang dia terima di sertai senyuman tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi Bu Karin" sapa setiap kariawan yang berpapasan dengan nya, Karin membalas sapaan yang dia terima di sertai senyuman tipis. Karin memang dikenal ramah pada kariawan, dan jangan lupa hyper sex. Semua kariawan tau kebiasaan atasannya ini. Tentu ada yang tak suka tapi tak ada berani berkomentar bila tak suka dan lebih memilih diam.

Sekarang Karin sedang duduk di ruangannya, rapat di adakan sekitar 1 jam lagi. Sembari menunggu dia membaca ulang materi yang akan dipersentasikan nanti.

Tok. Tok. Tok

Suara ketokan pintu memecah kosentrasi Karin.

"Masuk!"

Seorang kariawan masuk sambail membawa kertas. Wajahnya tampak asing bagi Karin, nampaknya dia adalah kariawan baru yang belum dia temui
"Permisi ini pekerjaan saya hari ini"
Kariawan itu menaruh pekerjaannya di meja. Karin membaca berkas yang baru saja dia terima sambil sesekali melirik ke arah Kariawan yang masih berdiri di depannya. Karin tersenyum kecil.

"Siapa namamu dan berapa lama kamu di sini?"
Karin memulai percakapan. Sambil mengoreksi berkas yang dia pegang.
"Nama saya Dean saya baru seminggu di sini." jawab Dean
"Selamat datang Dean, semoga kamu betah bekerja di sini" Karin memberikan senyuman kepada Dean
"Terima kasih bu" balas Dean

Diam-diam Dean mencuri pandangan ke atasannya. Dia memperhatikan lekuk tubuh Karin apa lagi kancing kemeja karin yang terlepas yang membuat belahannya terlihat. Tentu Karin sadar akan mata Dean, dia sengaja membiar kan dean agar dia tergoda dan mampaknya itu berhasil.

feeling pregnant and giving birthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang