p.k 17% ⚠️

2K 73 5
                                    

Happy reading

Memasuki bulan ke 2 sejak renjun dan jaemin berpacaran, hari hari berlalu dengan manisnya.
Seperti saat ini jaemin tengah menggandeng tangan renjun ke arah kelasnya.
"Belajar dengan giat"ucap jaemin sambil mengacak ngacak rambut Renjun

"Hum?siapa yang suka membolos kelas?"

Jaemin hanya tertawa kecil "i love you"

"I love-"

"Wah wahh bisa bisanya pacaran di depan kelas" felix menghampiri renjun dan memukul pundaknya

"Luh lebih baik ngaca deh anj-"

Jaemin memukul pelan mulut renjun lalu mengatakan kalau Renjun tidak sopan, felix yang merasa senang tersenyum lebar.
"Nyengir luh babi"

"Astaga njun"

Renjun mengerucutkan bibirnya setelah kekasihnya itu terus terusan memukul mulut renjun, dia masuk ke kelasnya tanpa menoleh ke arah jaemin. Jaemin mengetahui sang pacar marah hanya tersenyum

****

Selepas sekolah tersebut, jaemin melangkahkan kakinya menuju sebuah cafe yang berada diujung jalan cukup jauh dengan sekolahanya, dia harus membohongi renjun berkata bahwa dia ada les.

"Lama tidak bertemu hyuck?" Jaemin mendudukan dirinya di kursi bersebelahan dengan haechan

"Jaem.."

Haechan menatap nanar ke arah jaemin yang tampak tengah asik memainkan handphonenya, tak lama setelahnya jaemin menyimpan handphonenya dan menatap haechan.
Mereka diam cukup lama, menunggu lawan bicara mulai bicara

"Aku hanya mau minta maaf"

"Aku sudah jauh hari memaafkanmu, bahkan sebelum hari itu" jaemin menyeruput es americano yang sempat dia pesan

"Bisakah kita kembali?" Sahut haechan menatap jaemin

Jaemin terkekeh dan menatap mata haechan "kamu udh sama mark kan?kamu bahkan menyelingkuhiku demi bersama dia?"

"Aku mencintaimu"

"Udh haechan, sekarang kamu bahagia bersama pasanganmu begitu juga aku. Lebih baik kita akhiri saja" jaemin bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan haechan

****

Setelah menemui haechan jaemin kembali ke rumah, ditengah perjalanan dia menghentikan jalannya dan menatap ke rumah renjun.

Ting tong

Jaemin menekan bel pada pagar rumah renjun, tampak yuta yang tengah mencuci mobilnya menatap ke arah jaemin
"Oh anak tetangga"

Yuta membuka pagarnya "cari renjun kan?"
Jaemin mengangguk, yuta mempersilahkan jaemin untuk masuk

Sesampainya di kamar renjun jaemin mengetuk pintu, tak lama renjun membuka pintunya tampak dia baru bangun
"Naaaa..."renjun meraih tengkuk jaemin
Dan menarik lelaki itu masuk ke dalam kamar, renjun menuntun jaemin ke arah ranjang milik nya .

"Ranjangmu tidak berdecit kan?"

"Tidak memangnya kena-" ucapan renjun terhenti saat jaemin mencium leher renjun. Sial, Ia paham arah pembicaraan mereka

"Kamu wangi"

Jantung renjun berdetak lebih cepat mengikuti perasaannya yang mulai campur aduk. Haruskah dia lari sekarang?

Renjun tidak bisa bergerak, kedua tangannya dipegang erat oleh jaemin yang tengah memeluk nya dari belakang. Tubuhnya seketika melemas merasakan hembusan napas jaemin di potongan lehernya.

Tangan jaemin mulai bergerak perlahan menuju kaos yang renjun gunakan menyentuh putingnya diluar kaos tersebut.
"A-ahh"

Desahan muncul saat jaemin mencubit puting milik renjun, perlahan tangan jaemin menuntun renjun untuk menoleh sedikit kebelakang. Tanpa sempat mengambil napas renjun disambut dengan kecupan ringan di ujung bibirnya.
Posisi mereka berubah renjun yang awalnya duduk menyamping kini telah berubah menjadi duduk mengangkang dengan kedua kaki yang melingkar erat pada pinggang jaemin.

Keduanya saling bertatapan dengan mata sayu yang tak mampu menjelaskan maksudnya. Renjun melingkarkan tanganya leher jaemin dan mulai mencium bibir jaemin. Jaemin memainkan lidahnya didalam mulut renjun mengajak lidah renjun untuk berdansa, meresap bibir atas dan bawah secara beruntun.
"Emh...." desahan tertahan renjun keluarkan secara tak sengaja saat tangan jaemin tiba tiba saja mencubit tonjolan kecil di depan dadanya.

"Jaem....."renjun mengakhiri ciuman mereka, dengan jaemin yang masih meremas dada renjun tersebut

"Mau gaya apa?" Ucap jaemin sambil membaringkan tubuh renjun di ranjang dan mengecup bibir kekasihnya itu.

"Emang itu penting ya?" Tanya renjun yang tak mengerti dengan arah pikiran jaemin. Bahkan sekarang pintu kamar Renjun belum dikunci bisa saja kedua orang tua renjun mempergoki perbuatan tidak senonoh renjun dan anak tetangganya

"Ehm..."jaemin kembali menengelamkan wajahnya di potongan leher renjun menghirup aroma tubuh renjun meninggalkan bekas bekas merah basah pada tubuh renjun.

Detik selanjutnya jaemin menegakan tubuhnya untuk melepaskan pakaiannya, renjun yang melihat hal tersebut bangun dan melakukan hal yang sama. Mereka harus cepat bisa bisa orang tua mereka memergoki keduanya.
Mata renjun turun ke arah selangkangan jaemin, tampak penis jaemin setengah terbangun.

Tubuh renjun tampak melemas. Untuk pertama kalinya dia melihat lekuk tubuh jaemin tanpa sehelai pakaian apapun. Renjun memejamkan matanya kala tangan jaemin mulai bergerak di pahanya membuat pola abstrak dan meremas milik renjun.
Jaemin kembali meraih renjun menciumnya terus membuat suara suara yang lebih intens. Decakan yang terdengar indah di telinga keduanya, jaemin melepaskan ciumannya hanya sekedar memberi renjun napas.

Jaemin mengambil dompetnya dan membuka nya, renjun menyengitkan dahinya. Apa jaemin berniat membayarnya?

"Apa yang kau lakukan?" Jaemin tak menjawab dan mengeluarkan sebuah bungkusan kecil berwarna biru yang membuat renjun syok.

"Kau benar benar mesum!bagaimana bisa kamu menyimpan kondom di dompet mu?"

Jaemin tersenyum mendengarnya,dia mencium pipi renjun.
"Aku pernah mendengar pepatah yang mengatakan kalau kita menyimpan kondom di dompet kita maka uang akan terus mengalir"

"Haruskah kita kunci pintu dan lanjutkan?" Tanya jaemin sambil melihat ke arah pintu

"Hem"renjun menganggukan kepalanya

****

Muehehe😆

Setelah bertapa dan nonton bokp akhirnya aku kepikiran buat nc lagi😉

Tinggal 2 chap lagii😋

Pacar Ketuker (Jaemren) (Markhyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang