Permulaan yang Buruk

41 3 0
                                    

" mmmmmhhhh " Matahari pagi mulai membangunkan Keii melalu celah-celah jendela. Keii bangun dari tidur nya dan meregangkan seluruh badannya. Aneh , kenapa pagi ini Keii merasa sangat pusing.

Tidak seperti biasanya , tubuhnya terasa lemas sekarang. Keii beranjak bangun dari tempat tidurnya dan meneguk segelas air yang berada di atas meja samping kasurnya sebelum melangkah kan dirinya untuk pergi ke kamar mandi.

Keii sudah berada di kamar mandinya sekarang. Matanya masih sedikit tertutup, ia menggosok kedua matanya sebelum melakukan aktivitas paginya. Setelah selesai membersihkan dirinya Keii kembali memposisikan dirinya ke depan cermin. Tapi, betapa terkejutnya Keii setelah menyadari ada yang aneh drngan dirinya. Ya, baju yang dia pakai Keii tidak ingat dia punya baju seperti ini sebelumnya. Keii berlari pelan menuju keranjang tempat Keii menaruh baju kotor. Ya, dia benar-benar terkejut sekarang karena terdapat bekas muntahan di bajunya.

" HAHHHHHH ,MATI AKU " Gumam Keii yang lemas.

*flashback* 

" aaaahhhhh, nyanyi lagi dong satu lagi " gumam Keii yang sedang dalam kondisi setengah mabuk. Mendengar tidak ada balasan dari siapapun Keii bingung dan memperhatikan sekelilingnya. Ya benar, Keii tidak menemukan batang hidung Vina disekitarnya. Di sisi lain, ternyata sedari tadi Vina sudah tertidur lemas di sofa ruang tamu meninggalkan Keii sendirian di sana. Keii yang kebingungan pun akhirnya berusaha mencari Vina dengan kondisi yang mabuk sekarang. 

Sudah hampir dua kali dia memutar-mutarkan dirinnya ia sama sekali tidak bisa menemukan Vina disana. Keii menghela nafas pasrah sepertinya, Vina berada di dalam kamar nya sekarang pikir Keii lemas. Sambil memaksakan dirinya yang sudah mabuk itu, Keii melangkahkan kakinya ke meja makan untuk mengambil segelas air. 

* suara pintu kamar terbuka*

" hahhhhhh, NGAPAINNN KAMUUU DISINIII!!" Teriak Keii mabuk kepada seorang lelaki muda yang memiliki tinggi seratus delapan puluh itu. Ya, lelaki itu adalah Aaron. Secara tidak sadar Keii sedang memarahi pemilik dari unit yang sedang Keii kunjungi. Melihat Aaron yang keluar dari kamarnya ia buru-buru menghampiri Aaron dengan sempoyongan sambil terus-menerus memarahi Aaron.

"Kamu pasti ngapa-ngapain Vina kan? JUJUR!"  Gumam Keii yang sekarang sudah tepat didepan Aaron sambil memukul Aaron dan melanjutkan celotehannya. Keii sudah kehilangan kesadarannya sekarang, kepalanya semakin pusing sekarang terlebih lagi kakinya sudah tidak kuat menopang badan Keii. Tanpa sadar, Keii menjatuhkan dirinya kedalam pelukan Aaron. Keduanya kini sudah terjatuh dalam kehangatan sekarang, semakin dekat sampai-sampai ia bisa merasa detak jantungnya yang begitu cepat sekarang. 

Begitupun juga Aaron,  tubuhnya bisa merasakan hangatnya badan Keii meski terhalangi mantel rajut Keii. Suara detak jarum jam menemani kehangatan mereka berdua malam ini, ditambah dengan hembusan angin malam yang masuk melalui celah-celah jendela semakin menambah kesan romantis bagi mereka berdua  sekarang. Keii memperkencang kali ini ia menghadpkan mukanya kedepan Aaron dan tiba-tiba.

"hueeekkkkkkk hueekkkk"

"AAAAAARRRRRRGHHHHHHHH" Teriak Aaron kesal sampai-sampai membuat Vina bangun dari tidurnya. Aaron melepaskan pelukannya dan melihat Keii heran sekarang. Ya, bisa-bisanya gadis yang baru saja membuatnya salah tingkah malah melakukan hal yang mengesalkan sekarang.  Sekali lagi Aaron melihat Keii sambil berusaha membersihkan muntahan Keii yang menempel dibajunya menggunakan tisu.

" hufhht" Aaron menghela nafas panjang sambil melihat Keii yang masih sedikit terhuyung disana yang membuat Aaron merasa bersalah. Sepertinya, dia bersikap terlalu kelewatan pada Keii. Batin Aaron bergumul sekarang, ia merasa bersalah bersalah seharusnya Aaron tidak bereaksi seperti tadi. Apalagi, dengan kondisi Keii yang sedang mabuk harusnya Aaron mewajarkan kalau keadaan itu terjadi. Karena ini juga sepenuhnya bukan salah Keii, ia hanya terlalu terbawa suasana sampai bisa seperti ini.

PIECES MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang