Makan Siang yang Indah

117 19 4
                                    

" hahhhhhhh " Keii menghirup nafas panjang sambil duduk di sofa abu depan jendela apartemennya. Keii masih merasa asing sengan tempat barunya sekarang tapi, di satu sisi dia nyaman dengan apartemen yang dia tinggalin saat ini.

Keii terlihat kebingungan sekarang. Ia menurunkan sedikit bahunya sambil menoleh ke arah bahan makanan yang baru saja ia beli. " aaaaa, belum satu hari udah dapet masalah , mana itu tetangga sebelah lagi." Keii membantingkan dirinya ke sofa sebentar lalu kembali bangun menuju dapur miliknya.

" Tapi masa gara-gara susu coklat doang sih, yaudah gapapa Keii kamu ga salah" Ucap Keii sendiri sambil menepuk-nepuk pipinya. Keii berusaha menenangkan diri dengan membuat milkshake coklat kesukaanya. Dalam satu tegukan, Keii langsung menghabiskan milkshake nya sambil berjalan ke arah Smart TV yang berada tepat di depan sofa tempat dia berbaring tadi.

" ASTAGA, aku lupa beli hadiah buat tetangga lain lagi." Ucap Keii yang tiba-tiba bangkit dari sofanya sekarang. Alih-alih mencoba cuek Keii malah terpikir untuk membuat cookies red Velvet dengan saus coklat sebagai pelengkap nya. Ya, berhubung di lantai yang Keii tinggalin hanya ada dua unit mau tidak mau Keii harus menghadapi pria yang ingin ia hindari.

Sekarang Keii sudah siap dengan hadiahnya dan tinggal mengetuk pintu milik tetangganya. Sepertinya, Keii masih sangat gugup padahal tanganya sudah menyentuh pintu tersebut tapi tetap saja Keii seperti kehilangan tenaga untuk mengetuk pintunya. Keii mengembalikan tanganya dan menaruhnya di dada sambil menarik nafas panjang.

" Okei, tenang Keii kamu ga salah apa-apa ko udah santai." Jawab Keii menyemangati dirinya sendiri sambil menekatkan niat untuk mengetuk pintu milik tetangganya.

" Haiii, lu baru disini yah?" Keii terkejut dan memalingkan pandangannya ke arah suara itu. Terlihat seorang perempuan cantik yang berusia sama seperti Keii dengan setelan seragam sekolah. Sontak Keii menurunkan kembali tanganya dan menyapa perempuan tersebut.

" Aaa ee, iyaa " - Keii -

" Benerkan gw juga udah duga sih soalnya tadi pagi gw ngeliat unit ini di beresin. Eh iyah, gw Vina ada perlu apa ya? Kebetulan gw juga tinggal di unit ini" Ucap Vina sambil menjulurkan tanganya.

" i..iyah aku Keii, ngg.... ngga aku ga ada maksud apa-apa sama pacar kamu cuman mau ngasih ini aja sebagai permintaan maaf dan pemberian dari tetangga baru." Ucap Keii kikuk sambil menerima jabatan tangan dari Vina.

" OMG, gw adiknya santai ajaa Keii lagian kayanya kita seumuran jadi santai aja ngmongnya ,yaudah thankyou ya nice to meet you ". Ucap Vina lalu masuk ke apartemennya meninggalkan Keii sendirian diluar.

* * * *

" Ka Aaronnnnn " Teriak Vina sambil menaruh pemberian dari tetangga baru ya Keii di ujung meja makan. Mungkin, hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Vina karena harus menghadapi banyak pelajaran yang ia benci. Belum sempat Vina menaruh tasnya , ia terkejut dengan banyaknya makanan yang ada di meja makan. Anehnya, ia sama sekali tidak merasakan keberadaan Aaron disana.

" Taro tasnya dikamer udh itu makan bareng " Ucap Aaron yang baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengelap kedua tanganya dengan handuk.

Sontak hal tersebut membuat Vina kaget dan bingung dengan sikap kakaknya sekarang. Ya, bagaimana tidak? Hari ini bukanlah hari penting bagi mereka terlebih lagi tidak biasanya ia bersikap seperti ini.

" Ka Aaron, are you okay? Tadi udah bikin jantung gua copot, terus tiba-tiba masak makanan sebanyak ini? Ka Aaron mending ikut Vina ke psikiater deh kayanya otak kaka udah kegeser dikit"
Ucap Vina sambil melepas tasnya dan menarik tangan Aaron.

" Udah jangan ngomong makan tinggal makan ,anggep aja ini tanda terimakasih gua" Ucap Aaron sambil melepas genggaman Vina dan menuju meja makan.

" aaaaaa, bisa so sweet juga seorang Alexander Aaron yang terkenal sangat dingin seperti salju, tapi makasih Ka Aaronnn" Balas Vina lucu sambil duduk di meja makan.

PIECES MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang