Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 532; Diceramahin Paksu.
▪️ ▪️ ▪️
Tiga puluh menit berlalu dan Hansel belum menampakan batang hidungnya sama sekali. Icel sudah menggerutu, ia duduk di dinding pembatas antara bangunan kampus dan tempat parkir seraya menggoyangkan kedua kakinya serta mulutnya yang penuh dengan boba. Cewek itu memperhatikan teman-temannya yang tak berhenti berguyon, bahkan mereka tak segan menjahili orang-orang yang lewat dihadapannya. Hal itu cukup membantu Icel membunuh kebosanan akibat menunggu suaminya yang tak kunjung datang.
"Si Hela makin cantik aja ya Gas?" celetuk Jay, Bagas yang merasa namanya disebut pun menoleh dan langsung secara spontan melirik ke arah dimana Hela berada, cowok itu mencebik, "Iye, cocok sama lo." Bagas menyahut.
Bian yang saat itu baru saja menyeruput Boba milik Icel seketika terbatuk, cowok itu menendang tungkai kaki Bagas seraya meggerutu, "Goblok." katanya, "Gak usah munapek lo, nanti kalo Hela sama Jay betulan jadian elu malah nangis gue ngakak paling kenceng."
Jay mengangguk setuju, "Noh contohnya si Icel, ogah-ogahan ujungnya jadi membucin. Hati-hati loh."
"Semua orang bakalan bucin pada waktunya." serobot Icel yang diangguki ketiga teman cowoknya itu. Teman-teman ceweknya justru tak bisa menemani Icel, mereka sedang sibuk mempersiapkan sidang yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi.
Tak berselang lama, mobil hitam mengkilap terlihat masuk ke area parkir. Icel memanyunkan bibirnya ketika ia menangkap siluet suaminya yang mengintip dijendela mobil.
"Noh laki lo dateng." ujar Bagas.
Icel mengangguk, ia menjulurkan kedua tangannya meminta tolong Bian dan Bagas untuk membantu nya turun dari tembok. Setelah berpamitan dengan ketiga temannya Icel berjalan menghampiri suaminya yang ternyata Hansel sudah berdiri diluar mobil seraya mengedarkan pandangannya.
Cewek itu melambaikan kedua tangannya, dengan sedikit melompat seperti anak kecil. Hansel yang melihat istrinya pun hanya menggelengkan kepala, ia tak habis pikir bagaimana bisa seseorang yang sedang hamil muda selincah itu? Apa ia tak memikirkan bayi yang ada diperutnya?
"Pelan-pelan." ucap Hansel mengingatkan, "Diperut kamu bukan cuma usus doang isinya, sekarang ada bayi juga."
Icel yang tadinya akan memekik menyapa dengan riang seketika mimik wajahnya berubah, ia merenggut seraya mendelik lantas masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan Hansel yang masih berdiri diluar.