PROLOG

793 45 30
                                    

Konon katanya, lama masa berpacaran akan berbanding lurus dengan lama masa merelakan. Itu berarti dia membutuhkan waktu empat tahun untuk melupakan segala kenangan, mimpi dan harapan. Ironisnya, gadis itu tidak diberikan cukup waktu untuk menerima kenyataan.

"Ini kamu serius minta putus?"

"Maaf ya"

"Kenapa?"

"Kamu berhak bahagia bersama lelaki lain yang lebih baik"

Fuck that shit!

Omong kosong terbesar yang dia dengar dalam sejarah hidupnya. Insting berkata ada sesuatu hal yang tidak beres. Naluri kuat wanita tidak pernah salah ketika mencium bau busuk kebohongan. Dan benar saja, sebuah undangan pernikahan diterima selang satu minggu setelah berakhirnya hubungan mereka berdua.

Malaikat membisikkan kata-kata mutiara di mana dia harus menghadiri acara yang berbahagia untuk mengucapkan selamat; dan iblis menambahkan dengan menggandeng pasangan baru.

Tapi bagaimana cara mendapatkan kekasih baru dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya? Mungkin karena Tuhan mendengar tangisannya setiap malam, gadis itu menemukan seseorang yang tepat dari media sosial.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Kok singkat sekali? Iya, karena ini prolog. Kalau yang panjang itu pidato upacara kepala sekolah wkwkwk. Tenang saja, bagian per bab akan ditulis sepanjang jalan kenangan.

Menurut kalian siapakah yang menjadi karakter tokoh dia (wanita) di sini? Atau ada yang mau usul? Seolhyun misalnya wkwkwk.

Slow update untuk cerita ini karena mau menyelesaikan dua cerita yang sudah terjadwal terlebih dahulu.

Sekian dan terima kasih. 

Sleep CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang