part 2

0 1 0
                                    

Setelah keluar dari kantin Reina tak benar-benar masuk ke kelas. Reina menuju ke belakang sekolah tempat ia memenangkan pikiran. Disini tak akan ada yang menganggunya sunyi dan nyaman walaupun cuman ada kursi dan pohon mangga didekatnya.

"Mama reina cape" gumam Reina

"Reina sendirian disini, Reina berharap Rangga jadi  bahu yang bisa jadi sandaran Reina tapi sepertinya itu hanya khayalan saja" Reina tertawa miris dengan hidupnya.

Jika ia disuruh memilih hidup seperti apa maka ia akan memilih hidup yang biasa-biasa saja. Hidup bersama ayah, mama serta kakaknya itu sudah cukup baginya. Tapi takdir berkehendak lain ia ditakdirkan hidup dengan orang-orang yang tak diinginkannya. Reina menghela nafas kemudian beranjak pergi menuju kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

"Rei lo dari mana aja sih! Gue dari tadi nyariin Lo tau ga ?!" Ucap Shila kesal. Bagaimana tak kesal ia mencari Reina di seluruh penjuru sekolah tapi sang pelaku malah enak-enakan duduk dikelas.

"Siapa suruh nyariin gue biasa juga ga pernah lo cariin gue" ujar Reina

"Jangan lo kira gue ga dengar ya apa yang lo bilang ke Rangga" ketus Shila. Ia tadi mendengar sedikit pembicaraan Reina dengan rangga dan teman-temannya.

"Oh"

"Lo serius mau berhenti ngejar Rangga Rei ?" Tanya Shila. Reina mengangguk.

"Ga cuman trik lo doang kan?" Selidik Shila. Karena dia tahu seberapa cintanya Reina kepada Rangga.
Reina hanya mengedikan bahu.

"Jawab yang jelas Reina jangan kek orang bisu" kesal Shila

"Mending lo duduk tuh buk sinta udah masuk" tunjuk Reina ke arah pintu kelas

"Ih lo ngeselin banget" geram Shila

"Hm"

---------------------------------------------------------------------------------------------

Reina jalan beriringan dengan Shila menyelusuri koridor sekolah yang sudah sunyi hanya ada beberapa siswa saja. Ya karena udah pulang sekolah makanya sunyi -_-

"Rei gue ikut lo ya" Ucap Shila

"Terserah" Ucap Reina

"Lo ga bareng Rangga kan ?" Tanya Shila

"Ga, hari ini gue mau ngajar les" Ucap Reina

"Masih ngajar les ?" Tanya Shila

"Hm" gumam Reina

"Lo ga ada rencana buat berhenti ngajar les ? Uang jajan lo udah banyak Rei" Ucap Shila

"Itu uang ayah gue bukan gue, lagian gue ga mau sentuh uang itu kecuali menyangkut kepentingan sekolah" jelas Reina

"Terserah lo deh cape gue bilanginnya, lagian itu juga udah tanggung jawab ayah lo reina buat nafkahi lo, jadi lo ga perlu merasa uang itu bukan hak lo" jelas Shila

"Gue tahu" Ucap Reina

Saat tiba di parkiran sekolah Reina dan Shila melihat kerumunan siswa siswi SMA PANJAYA.

"Eh ada apaan tuh rame bener" penasaran Shila.
Reina mengedikan bahu.

"Ayo lihat" ajak Shila dengan menarik tangan Reina memasuki kerumunan itu. Namun belum sempat melihat ada apa di kerumunan tersebut, Reina di timpa dengan tubuh seseorang.

"Arghh" teriak para siswa yang melihat gevan di banting dan di lempar oleh Rangga yang mengenai tubuh kecil Reina.

"Auh.. " keluh Reina

"Ma-af lo ga papa ?" Tanya gevan dengan memegang lengannya.

"Heh lo gila ya ! Liat tubuh lo jauh lebih besar dibandingkan tubuh Reina yang Lo timpa terus Lo masih nanya dia ga papa" maki Shila

"Shil..." Ucap Reina

"Minggir bodo" umpat Shila mengusir gevan dan membantu Reina bangun.

"Are you oke ?" Tanya Rangga

"Pertanyaan bodo" ketus Shila

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang